Widia menatap kagum pada sosok ketos mereka yang sedang mengadakan razia kelas. Dengan genit dia memakai listip berwarna terang dimana itu sangat dilarang disekolah.
"Widia apa-apaan ini?"
Wain selaku wakil osis menatap tajam kepada Widia yang malah berdecak kesal kearahnya. Benar-benar junior tak punya sopan santun
Widia sendiri mengerutu dalam hati karna yang diharapkan tak sesuai keinginannya. Matanya menatap Leo yang berdiri disamping pintu mencatak serius pelangaran di kelas satu ini dan akan memberikan mereka hukuman.
"Baiklah yang melangar aturan yang sudah ditetapkan harus ikut dengan Lex dan Sing selaku orang yang akan memberikan hukuman"
Murid yang melangar aturan langsung berbaris dengan menunduk sedangkan Wain dan Davin mengumpulkan barang-barang yang melangar peraturan sekolah.
Setelah melakukan Razia Leo kembali ke ruangannya untuk istirahat. Entah kenapa sekolahnya ini memiliki murid yang bandel. Sudah dia peringatkan untuk kemarin-kemarin untuk tidak membawa barang-barang terlarang masih saja banyak yang melangar. Mungkin hukuman yang diberikan belum membuat mereka jera juga.
"Hari ini mungkin akan diadakan rapat lagi. Mendeskusikan hukuman atau denda yang tepat untuk murid yang masih bandel tak menaati peraturan yang ditentukan"
Leo memijit dahinya pusing. Jadi ketos itu tak menyenangkan sama sekali. Terdiam cukup lama Leo mengambil hp di saku celananya
"Sayang kamu sudah makan?"
Leo menelpon Zayyan memastikan kalau istrinya itu tak mengabaikan bekal yang sudah dia buat. Leo tau Zayyan sering kali keasikan bermain bersama dengan ketiga temannya hingga abai kalau dia sudah berbadan dua. Leo tak ingin Zayyan telat makan yang bisa berakibat kepada janin diperut Zayyan
Selesai mengingatkan istrinya Leo memilih mengistirahatkan matanya dengan bersandar nyaman disofa. Sebelum mengumpulkan anggota osis lainnya untuk rapat.
Hari yang melelahkan untuknya. Namun Leo tak bisa mengeluh, meski sedari awal dia tak minat jadi osis tapi apalah daya banyak murid yang memilihnya sebagai ketua osis.
°
°
°Mood Zayyan berantakan dia memang tau sejak hamil begini, moodnya mudah sekali berubah-ubah.
Dia mengomel sepanjang lorong sekolah membuat dia tak memperhatikan jalan
Bruk..
"Shh.."
Zayyan meringis merasakan lutuk dan telapak tangannya sakit. Dia tidak sengaja menabrak murid lain mengakibatkan dia terjatuh.
Beruntung dia bisa menahan dan melindungi perutnya. Akan bahaya kalau perutnya terbentur lantai keras, mungkin bayinya yang belum terbentuk sempurna akan keluar duluan sebelum waktunya.
"Kau.!!"
Widia orang yang ditabrak Zayyan, menunjuk Zayyan dengan marah. Kedua teman juga langsung menhalangi jalan supaya Zayyan tak bisa kabur
"Kau lihat bajuku jadi kotor akibat ulah mu"
Zayyan tak menjawab dia hanya mengelus lutuknya yang sakit.
"Tahan dia"
"Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku"panik Zayyan saat kedua tangannya dipengang oleh kedua teman Widia
"Tidak sebelum kamu dapat hukuman"
"Tidak lepaskan aku"Zayyan berusaha mengapai kedua tangan teman Widia namun tak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot story=LeoZay
Cerita PendekHanya berisi one shoot Leo Zayyan Jangan salpak ya