Hari berganti hari, Minggu berganti Minggu , bulan berganti bulan siapa sangka pernikahan jean dan Alisa sudah hampir 1 tahun , pernikahan Alisa dan Jean sudah 8 bulan lamanya.
Kalian telah melewati beberapa musim, Jennie memutuskan pindah ke Inggris setelah beberapa bulan lalu ia mengalami keguguran, Jennie mengalami depresi dan akhirnya Theo memutuskan untuk membawa istrinya ke Inggris,
Dimana saat menikah sang papa dan mama nya enggan datang, tapi Lisa berhasil membuat orangtuanya datang dengan syarat , Lisa tidak boleh datang dan menggunakan identitas sebagai Shin kecuali ia meninggalkan Jean dan menerima perjodohan yang papahnya buat.
Selama 8 bulan ini Lisa terus berusaha agar cepat memiliki momongan namun belum juga diberi kepercayaan oleh tuhan.
Tapi Jean sangat sabar dan memberikan semangat kepada sang istri, bunda dan ayah Jean setiap datang selalu menanyakan apakah Lisa sudah hamil, hingga membuat Lisa setres karena fikiran.
"Sayang aku ke kantor dulu ya"ucap Jean sambil mencium kening istrinya.
Mereka berada dimeja makan setelah menyelesaikan acara sarapan pagi.
Lisa juga telah Hiatus sementara mungkin akan keluar karena di agensi ia menggunakan identitas Shin, dan juga ia tak enak kepada sang papa.
Lisa sering merenung apakah keputusannya ini benar.
"Iya sayang hati²"ucap Lisa , Lisa membereskan semua piring bekas untuk dicucinya, Lisa mengerjakan semua dengan sendiri.
**********
Sore ini Lisa menyirami bunganya yang berada dihalaman belakang dengan melamun, jujur saja ia sangat merindukan rumahnya terutama papa dan mama.
Pertengkaran kecil dalam rumah tangga kami sering terjadi entah karena Jean lembur tak bilang, entah Lisa keluar tak bilang dan lainnya membuat mereka bertengkar kecil.
"Lisayaa"ucap seseorang dari arah belakang.
"Bunda"ucap Lisa mematikan kran air.
"Baru datang"ucap Lisa
"Iya bunda bawain makanan kesukaan Jean"ucap bunda
"Sendirian Bun??"tanya Alisa
"Engga sama ayah di ruang tamu dia"ucap bunda.
"Ayo masuk, bentar lagi waktunya makan, Jean juga bentar lagi Dateng"ucap bunda dan aku mengangguk, setelah memberikan salam pada ayah aku kembali ke dapur untuk menata makanan.
"Jean pulang"teriak Jean dari ruang tamu.
"Bunda kapan Dateng"ucap jean suara mereka agak kecil namun masih terdengar.
"Baru aja, sana ke atas bersih2 ,bunda tadi bawa makanan kesukaan kamu"ucap bunda
"Siap boss"ucap Jean terdengar langkah kaki Jean yg berlari menaiki tangga.
"Kamu harus belajar masak lagi, masak masak cuma itu itu aja"ucap bunda berdiri di sampingku.
"Iya Bun"ucap Lisa, mengabaikan sang bunda yang terus berbicara entah mengapa udah 3 bulanan ini bunda berubah agak sensitif kepada Lisa, apa karena Lisa belum juga hamil.
Tak lama langkah kaki terdengar, ya itu Jean dengan sang ayah sendang berjalan ke arah meja makan.
"Mari makan"ucap bunda, aku ikut duduk namun bunda menahan.
"Alisa, kamu itu seorang istri harus melayani suami dulu "ucap bunda yang menyiapkan makan untuk ayah
"Jean bisa sendiri Bun"ucap Jean.