Selamat Membaca
.
.
.
.
>.<Hinata mendudukkan diri di bangkunya, mencoba untuk fokus pada pembelajaran dikelasnya, namun bayangan Naruto terus menghantui pikirannya. Hinata melamun menampilkan wajahnya yang mulai tampak pucat dan jantungnya masih berdebar kencang, seakan waktu terus memutar ulang momen pertemuan mereka.
Konan-sensei, yang mengajar di depan kelas, memperhatikan Hinata dengan tajam. "Hinata, apakah kamu baik-baik saja? Kamu terlihat tidak konsentrasi," tegurnya dengan tegas.
Hinata tersentak dari lamunannya dan berusaha tersenyum tipis. "Ah, maaf sensei, saya baik-baik saja," jawabnya pelan, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.
Sakura, teman sebangku Hinata, meliriknya dengan khawatir. "Apa yang terjadi? Kau terlihat pucat," tanya Sakura dengan nada penuh perhatian.
Hinata menatap Sakura dengan cemas, sebelum akhirnya dengan tenang menjawab, "Oh, aku tidak apa-apa Sakura, mungkin hanya kelelahan biasa,".
"Apa kau yakin?"
" Iya, Sakura-chan" balas Hinata dengan senyum menyakinkan Sakura bahwa dirinya baik-baik saja. Sakura menganggukkan kepalanya lalu kembali memperhatikan pembelajaran.
Setelah bel pelajaran berbunyi, Konan-sensei menutup bukunya dan memberikan beberapa instruksi akhir kepada murid-muridnya. "Baiklah, kelas sudah selesai untuk hari ini. Jangan lupa untuk menyelesaikan tugas kalian," katanya sebelum meninggalkan kelas.
Sementara itu, Ino dan Tenten langsung menghampiri Hinata yang masih duduk di bangkunya, wajahnya masih tampak pucat. "Hinata, kau benar-benar kelihatan tidak sehat," kata Ino dengan nada prihatin.
"Iya, kau sebaiknya istirahat saja di UKS," tambah Tenten dengan tegas.
Hinata menggeleng pelan, mencoba meyakinkan teman-temannya bahwa dia baik-baik saja. "Aku tidak apa-apa, sungguh."
Namun, Ino,Tenten dan Sakura tidak membiarkannya. "Kami akan mengantarmu ke UKS," kata Tenten dengan tegas, dan sebelum Hinata bisa menolak, mereka sudah membantunya berdiri.
Mereka bertiga membawanya ke UKS. Sesampainya di sana, perawat memeriksa Hinata dan menyarankan agar dia beristirahat sejenak.
"Terima kasih, teman-teman. Maaf merepotkan," ucap Hinata setelah membaringkan tubuhnya.
"Tidak apa-apa, Hinata. Kami hanya ingin memastikan kau baik-baik saja," kata Tenten sambil tersenyum.
"Istirahatlah, kami akan segera kembali dengan membawa makananmu." ujar Sakura.
Setelah memastikan Hinata beristirahat, Ino, Tenten, dan Sakura pergi ke kantin untuk mengambil makanan. Mereka kembali dengan membawa nampan berisi sup hangat dan beberapa makanan ringan.
"Ini sup hangat dan beberapa makanan ringan untukmu," kata Sakura sambil meletakkan nampan di meja samping tempat tidur Hinata.
"Terima kasih," balas Hinata dengan senyum lembut. Hinata mengambil mangkuk sup dan meminumnya perlahan. Kehangatan dari makanan dan perhatian dari teman-temannya membuatnya merasa lebih baik. Mereka bertiga duduk di dekatnya, menemani dan mengobrol ringan untuk menghibur Hinata.
Sakura memulai obrolan dengan nada menggoda. "Kalian ingat nggak waktu festival sekolah tahun lalu yang Tenten hampir membakar panggung dengan kembang api?"
Tenten tertawa keras, "Hei, itu bukan salahku! Siapa sangka kembang api itu akan meledak secepat itu?"
Ino menggelengkan kepala sambil tertawa, "Iya, tapi ekspresi panikmu saat itu benar-benar tak ternilai harganya! Apalagi saat kau berlari mengambil air yang diminum Lee, kau membuatnya terjungkal. Aku hampir tidak bisa berhenti tertawa sepanjang malam."

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Of Love
FanfictionDi balik senyuman Hinata Hyuga yang cantik, tersembunyi cerita kelam yang membentang di masa lalu. Hinata perempuan dengan mata yang menyimpan rahasia dan senyum yang berusaha menyembunyikan luka. Kehidupan masa lalunya terjerat dalam kisah tragis...