DEJAVU

23 2 0
                                    

''Carilah perempuan yang benar benar mengerti tentang perasaanmu, begitu juga sebaliknya''

"Kanker mu emang ga bisa sembuh total nak, kalau misalnya udah besar nanti bertemu dengan seseorang yang sama sepertimu Jangan di sia siakan''

''Mama janji bakal sampai di jakarta dengan baik baik saja, selalu doain mama ya''

''Kalau misalnya mama pergi tolong cari perempuan yang seperti mama ya?''

''Mama Punya surat untuk kamu tapi bukan sekarang dibacanya, suatu hari nanti kamu bakal membacanya bersama kakakmu''

~•~

Sagara yang merenung sambil melihat infus yang menempel di punggung tangannya, ia membayangkan infus itu sama seperti kakaknya yaitu leo saat dulu mengalami pingsan karena tantrum akhirnya dibawa ke ruangan untuk menenangkan dirinya dengan infus yang berada di tangannya

''Sudah berapa kali aku masuk rumah sakit ini? Padahal setiap dirawat disini mimpinya selalu bertemu dengan mereka berdua'' ujar sagara yang mulai merenung

Tangannya mulai dinaikan ke atas sambil menatapnya dengan santai dan lembut

''Kalau seandainya tuhan mau ngabulin permintaan ku gimana?'' ia mulai terkekeh karena sadar jika dirinya berbicara sendiri dan menjawabnya sendiri

Namun tidak lama Lena masuk ke ruangan sagara untuk menjenguk keadaanya, saat masuk lena menutup pintunya dengan pelan

''Udah mendingan? Maaf untuk yang kemarin'' tanya lena

''Gapapa'' balasnya

''Harusnya lo ga bunuh preman itu Len, tapi mungkin yang lainnya gatau kalau lo dalangnya'' sahut angkasa yang baru saja datang

Lena sontak terdiam karena sahutan dari angkasa bisa saja membuat sagara mengerti apa yang terjadi sebelumnya

''Jadi semua itu dari lo, na?" tanya sagara yang menatapnya dengan bingung

Lena sedikit mengangguk karena kesalahan yang ia lakukan sebelumnya tanpa sepengatahuan orang lain

''Jujur, emosi gw ga bisa di kontrol. Kayak ngerasa gw ga terima kalau kak sagara tergeletak gitu aja''

''Tapi gw emang ga sengaja, tubuh gw ga bisa dikendalikan sama sekali Kak...'' Lena yang mulai mengeluh karena memang dirinya sudah membicarakannya dengan jujur

''Untung orang lain belum ada yang tau, kalau mereka semua tau lo dalangnya bakal jadi masalah besar'' kata Angkasa

Setelah Selesainya mengobrol tentang kejadian itu seorang dokter datang kedalam ruangan sagara

''Atas nama Sagara Narendra, anda sudah diperbolehkan pulang dan anda juga harus banyak istirahat dulu karena bekas gas air mata itu belum menghilang dengan total'' kata dokter tersebut dan mulai pergi

Sagara pun mulai melepaskan infus yang berada di tangannya dan segera pergi dari ruangan bersama Angkasa dan Lena

Sore hari kemudian yang sangat sepi Sagara berniat pergi keluar rumah untuk mencari udara segar lalu sampainya di taman ia bertemu dengan Lena yang sedang menyendiri disana

Tiba tiba angin bertiup kencang hingga membuat sagara mendekati Lena, tidak lama tanpa sepengatahuan Lena si laki laki itu memberi jaketnya kepada tubuh Lena

SAGARA [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang