CHAPTER 01: Awal Mula

122 14 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.



{Happy Reading}

🌹🌹🌹

"Yang baik buat kita belum tentu baik di Allah, tapi jika sudah menjadi takdir Allah maka akan baik bagi kita"
-Author.

•••••

Seorang Pilot dan Co-pilot tiba di Sydney Airport setelah melakukan perjalanan jauh dari Indonesia-Aussie.

Saat ini mereka berada di kantin bandara.

"Capt bentar lagi kita akan balik ke indo, captain gak mau makan dulu?" Tanya seorang pria berbaju pilot dan di ketahui dia adalah pendamping pilot ralat Co-pilot.

"Saya gak laper, lagian tadi saya sudah makan" ujar Abian-captain pilot.

"Alah capt gak usah malu-malu kaya perempuan aja, lagian uang dirumah pasti numpuk kalau buat beli makanan sampai perut buncit pun gak akan abis" canda Rasyid-Copilot dengan kekehan.

"Saya irit buat masa depan"

Rasyid berkerut bingung. "Ya ampun capt masa buat makan aja irit-irit?" Tanya Rasyid heran.

"Udah-udah saya bercanda, lagian saya gak nafsu makan" Lerai Abian.

Jarak umur antar Rasyid dan Abian tidak jauh, maka dari itu keduanya tidak memanggil dengan embel-embel abang dan adik. Tapi Rasyid selalu memanggil Abian dengan sebutan Captain, jika di tanya Rasyid hanya menjawab 'biar gampang'.

"Terserah captain ajalah" ucap Rasyid memutar bola matanya malas. Bukan apa-apa tapi Captainnya ini mempunyai maag, jadi ia takut jika penyakit Abian kambuh.

"Bentar lagi kita penerbangan, jadi cepat makannya" ujar Abian pada Rasyid. Mendengar itu Rasyid lanagsung memakan makanannya dengan lahap.

"Udah ayo capt!" Seru Rasyid langsung berdiri dari duduknya.

Mereka berdua pun pergi menuju pesawat untuk melakukan penerbangan ke indonesia.

Didalam pesawat Abian dengan mata elangnya menglepas landaskan pesawat. Abian adalah pilot terbaik dari semua pilot.

Abian dan Rasyid memang selalu bersama, bisa dibilang mereka berdua itu partner dalam masalah penerbangan. Ataupun dalam masalah keluarga, karena memang Abian dan Rasyid bersahabat dari SMP sampai sukses seperti sekarang.

🍁🍁🍁

Dilain tempat gadis dengan abaya berwarna hitam sedang berjalan menuju pasar.

Gadis dengan nama panjang HUMAIRA ZALWA AS-SYIFA biasa di panggil Zalwa.
Zalwa adalah lulusan santri terbaik di ponpes Al-Hidayah, jadi jangan di ragukan lagi ilmu Agamanya.

Tapi meskipun begitu ia tetap menjadi orang sederhana, seperti sekarang ia sedang dipasar atas suruhan uminya.

"Mm... beli apa ya?" Gumamnya sambil melihat-lihat para pedagang. Lalu ia berjalan menuju pedagang sayur.

Dia membeli bermacam-macam sayur karena hampir semua keluarganya penyuka sayur. Setelah membeli apa yang mau dibeli, Zalwa pulang dengan senyum yang terpatri di bibirnya.

Dia berjalan pelan untuk pulang kerumah, jarak rumah Zalwa sampai pasar tidak cukup jauh. Jadi Zalwa memilih untuk berjalan kaki sembari olahraga agar sehat.

Setibanya di depan komplek ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang entah siapa namanya, sedang membawa banyak belanjaan dan ada juga belanjaannya yang sampai terjatuh.

A dan Z (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang