CHAPTER 04: Niat Yang Tertunda

34 12 0
                                    


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.



{Happy Reading}

🌹🌹🌹

"Bukan tentang siapa yang lama mencintai, tapi ini tentang takdir illahi"
-Author.

•••••

Deg

'Gak mungkin sama' batin Rasyid.

Hening. Rasyid terdiam sementara Abian menatap Rasyid yang sedang terdiam.

"Kamu kenapa?" Tanya Abian.

"Gak capt, terus gimana Capt lancarkan semuanya" Abian mengangguk.

"Tapi saya belum mendapat Jawaban" ujar Abian.

"Maksudnya capt?"

"Kemarin saya mengkhitabah dia tapi dia belum kasih jawaban, jadi tiga hari kedepan saya akan kerumah dia lagi untuk menerima Jawabannya" jelas Abian, Rasyid meng angguk mengerti.

"Do'ain saya biar lancar" Ucap Abian kepada Rasyid.

"Pasti capt saya do'ain biar lancar, jangan lupa undang saya capt" ujar Rasyid terkekeh pelan.

Disisi lain Zalwa sedang bersantai di taman belakang rumah dengan buku Novelnya. Zalwa sangat suka Novel, baginya membaca itu menyenangkan.

Tak lama David datang menghampiri Zalwa, Zalwa yang melihat Abinya datang langsung meggeser duduknya agar Abinya duduk di sampingnya.

"Zalwa kamu sudah menyiapkan Jawaban?" Tanya David.

Zalwa menarik nafas pelan. "Insya Allah sudah bi, Zalwa sudah sholat istikharah untuk meminta Jawaban dari Allah dan Alhamdulillah Zalwa sudah menemukannya" jelas Zalwa.

"Menurut abi Mas Abian gimana?" Tanya Zalwa, David tersenyum tipis saat anaknya menanggil Abian dengan sebutan Mas.

"Abian anaknya baik, sopan dan yang paling penting dia bertanggung jawab" Ujar David. Zalwa mengangguk angguk.

"Abi tau dari mana kalau Mas abian bertanggung jawab?" Tanya Zalwa lagi.

"Matanya, abi bisa melihat ada ketulusan dari mata Abian untuk kamu"

"Abi bisa aja" David dan Zalwa pun tertawa.

"Dan bukan cuma itu, Abi yakin bahwa Abian akan membimbing kamu sampai kesyuga-Nya" ujar David.

"Aminn" Zalwa mengaminkan perkataan Abinya.

"Tapi ada satu hal yang kamu belum tau dari Abian" Zalwa menggerutkan kening.

"Abian adalah seorang pilot, lebih tepatnya Captain pilot" ujar David. Zalwa hanya mengangguk.

🍁🍁🍁

Di lain tempat Rasyid sedang berada di rumah dia gagal penerbangan di karenakan banyak Awan tebal dan itu akan mengganggu penerbangan.

Maka dari itu pusat penerbangan menunda penerbangan hari ini dan di teruskan besok.

Rasyid berkeliling rumah untuk mencari mamanya tapi hasilnya nihil. Setelah mencari keliling rumah tidak menemukan mamanya akhirnya Rasyid duduk di ruang tamu.

Tak berselang lama Ada gelak tawa sang mama dan adiknya yang baru saja memasukki rumah. Rasyid menghampiri mamanya.

"Mama dari mana?" Tanya Rasyid memincingkan Mata sebelah.

A dan Z (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang