-Saling Mengenali-

492 87 0
                                    

Dengan raut wajah yang capek, Jisoo berganjak memasuki kamar Nini. Dia baru saja pulang dari perusahan bahkan dia belum sempat untuk membersihkan dirinya.

"Rosie?" Bingungnya ketika melihat Rosie yang berada dikasur Nini sementara Nini sudah tidur.

"Eoh, Kakak sudah pulang" seru Rosie.

"Kenapa kamu belum tidur?" Tanya Jisoo melihat jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10.15 menit malam.

"Tadi Nini rewel Kak. Dia nangis tidak mau tidur. Katanya takut makanya aku menemani Nini" jelas Rosie.

Dahi Jisoo mengernyit "Nini rewel? Memangnya Nini kenapa?"

Rosie menggeleng "Aku juga tidak tahu Kak"

"Ya sudah lah. Mungkin Nini capek" ujar Jisoo.

"Mungkin si" sahut Rosie "Mendingan Kakak juga istirahat. Kakak pasti capek. Biar aku yang menemani Nini"

"Benaran nih?" Tanya Jisoo memastikan.

"Iya Kak"

Jisoo mengangguk singkat lantas dia menghampiri kasur. Dikecupnya dahi Nini dengan lembut sambil menggumam kecil "Selamat malam Nini"

Setelah itu, dia beralih mengecup dahi Rosie membuat yeoja itu tersentak kaget "Selamat malam juga Rosie" akhirnya dia berganjak pergi dari sana.

Sementara Rosie hanya bisa terbeku dengan pipi bersemu merah "Aku bahagia" gumamnya terharu.

"Hiks"

Isakan kecil Nini membuat Rosie tersadar dari lamunannya "Nini" panggilnya membangunkan sang adek yang belum membuka matanya.

"Hiks Kak Ochie"

"Hey Nini, buka mata kamu" dengan pelan Rosie menepuk pipi gembul adeknya itu.

Dengan masih terisak Nini membuka matanya. Bocah itu langsung memeluk Rosie dengan erat dan menangis didalam pelukan itu "Hiks Kak Ochie jangan pelgi" isaknya.

"Kakak tidak kemana mana. Kakak disini" bujuk Rosie mengusap punggung sang adek.

"Hiks tadi Nini mimpi Kak Ochie pelgi" isak Nini lagi.

"Itu hanya mimpi kok. Nini tenang saja ya" bujuk Rosie lagi.

Beberapa menit kemudian, isakan Nini tidak lagi kedengaran bahkan isakan itu sudah berganti dengan dengkuran halusnya.

Perlahan lahan Rosie membaringkan Nini diatas kasur lantas dia menyelimuti sang adek "Bagaimana kalau Kakak benaran pergi hurm?" Gumam Rosie menghapus air mata sang adek menggunakan jempolnya.

*

Pagi harinya, Rosie memutuskan untuk membawa Nini bertemu Kai karena adeknya itu sudah merasa kesepian.

Namun dia harus meminta izin dari Jisoo duluan karena Jisoo tetap lebih berhak keatas Nini berbanding dirinya.

"Kak Jisoo" panggil Rosie.

"Hurm?" Sahut Jisoo.

"Bisa aku membawa Nini ketemu sama Kai?"

Dahi Jisoo mengernyit "Kai siapa?"

"Kai itu sahabat Nini. Dulu Nini seling menggambal sama Kai di cafe Kak Ugi" jawab Nini.

"Lo biarin Nini temanan sama anak yang tidak jelas asal usulnya huh?" Sambar Xaviera menatap Rosie dengan sinis.

"Kai anak yang baik kok. Aku yakin itu" sahut Rosie.

"Boleh ya Kak. Nini sudah kangen sama Kai" rengek Nini.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah baiklah. Nini bisa ketemu sama Kai tapi pastikan Nini sama Kak Rosie pulang sebelum jam makan siang ya"

"Otey Kak Chu" sahut Nini semangat sementara Xaviera hanya bisa memutar bola matanya dengan malas.

"Ngomong ngomong kamu tidak punya kelas?" Tanya Jisoo yang tertuju kepada Rosie.

"Kelas aku jam 3 Kak"

"Baiklah. Pastikan kamu tidak bolos ya"

"Iya Kak"


*

Dengan menggandeng tangan sang adek, Rosie berjalan memasuki perusahan milik Chanyeol. Dia sudah menghubungi pria itu dan mereka merencanakan pertemuan untuk Nini dan juga Kai.

"Permisi" sopan Rosie.

"Dengan Nona Rosie?" Tanya sekertaris Chanyeol.

"Iya, saya Rosie"

"Tuan Chanyeol sudah menunggu kedatangan kamu. Silakan masuk"

"Baiklah. Terima kasih" Rosie dan Nini kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk memasuki ruangan Chanyeol.

Tok tok tok

Setelah mendapat sahutan, Rosie membuka pintu ruangan itu.

"Nini!" Pekik Kai ketika melihat sosok sahabatnya.

"Kai!" Sahut Nini tidak kalah antuasisnya.

"Kai sudah membelikan buku gambal yang balu loh. Ayo kita menggambal" Kai menggandeng Nini untuk duduk disofa yang berada tidak jauh dari meja kerja sang Abang.

"Silakan duduk Rosie" ujar Chanyeol meminta Rosie duduk dibangku didepannya.

Tanpa membantah Rosie berganjak duduk dibangku itu "Apa kedatangan aku sama Nini mengganggu?"

"Tidak kok. Kebetulan sekali pekerjaan aku juga sudah hampir selesai tapi aku ada meeting nanti. Awalnya aku akan membawa Kai ketemu Nini di cafe setelah aku selesai meeting tapi sekarang malah kamu yang duluan merencanakan pertemuan kita ini"

Rosie tersenyum "Nini juga kangen sama Kai"

"Kai itu sosok yang sulit untuk punya teman makanya aku bersyukur karena Nini mau temanan sama dia. Semoga mereka bisa terus bersahabatan untuk selama lamanya deh"

"Semoga saja"

"Terus, bagaimana sama kita?"

Dahi Rosie mengernyit "Maksud kamu?"

"Kita temanan bukan?" Tanya Chanyeol sedikit kaku.

Walaupun bingung, Rosie tetap mengangguk "Iya, kita temanan"

"Apa kita tidak bisa menjadi lebih dari itu?"

Rosie terdiam. Dia cukup mengerti arti dari perbicaraan itu "Chan, bukan maksud aku untuk menolak kamu, hanya saja kita baru bertemu dan aku juga belum mengenali kamu begitu juga sebaliknya. Kamu mengerti bukan?"

Chanyeol tersenyum "Aku mengerti. Tidak apa apa, aku tidak akan memaksa kamu. Tapi kita masih bisa saling mengenali bukan?"

Rosie mengangguk setuju "Kita bisa saling mengenali" ujarnya yang setuju untuk saling belajar mengenali dan mencintai.






  Tekan
   👇

Angel Without Wings✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang