-Berusaha mendekati Nini-

624 122 0
                                    

Pagi harinya, Jisoo bangun lebih awal dari biasa karena dia ingin menyiapkan sarapan untuk Nini. Biasanya, dia hanya akan menikmati cereal untuk sarapan namun sekarang dia harus memasakkan makanan yang enak untuk sang adek.

Sekarang Jisoo sudah menyiapkan pancake untuk sarapan. Setelah berbicara dengan Rosie kemarin, Jisoo akhirnya sedikit tahu tentang Nini.

"Semoga Nini suka" gumamnya berganjak kekamar untuk membangunkan Nini.

Dibukanya pintu kamar Nini dengan pelan dan senyuman sontak muncul dibibirnya ketika melihat wajah menggemaskan sang adek.

"Nini sayang, ayo bangun"

Bocah kecil itu melenguh kecil sebelum membuka matanya "Kak Jichu"

"Selamat pagi Nini" sapa Jisoo mengecup pipi gembul sang adek.

"Selamat pagi Kak Chu" sahut Nini.

"Sekarang Nini mandi terus kita sarapan ya"

Nini mengangguk patuh lalu dia berjalan kekamar mandi dan membiarkan Jisoo menyiapkan baju yang akan dipakainya.


Dengan antuasisnya Nini menikmati pancake yang dibikin oleh Jisoo. Hal itu sudah pasti membuat Jisoo tersenyum bahagia.

"Apa Kak Chu tidak bekelja?" Tanya Nini menelan makanannya.

"Hari ini Kakak harus ke perusahan sebentar. Nini ikut sama Kakak ya terus nanti kita jalan jalan"

"Apa kita akan ketemu Kak Ochie?"

Jisoo menggeleng "No. Hari ini hanya ada kita berdua. Kakak ingin menghabiskan waktu bersama kamu"

Walaupun sedih, Nini tetap menggangguk pasrah.

*

Disisi lain, terlihatlah Rosie yang sudah kembali ke cafe Seulgi untuk bekerja. Kedatangan Rosie juga pasti disambut oleh Joy dan juga karyawan yang lain. Mereka semua bersyukur karena kejadian yang terjadi kepada Rosie membuat Joana dan Key dipecat.

"Selamat kembali Rosie!" Sambut Joy dengan antuasis begitu juga dengan yang lain.

Rosie membungkuk sopan "Terima kasih semuanya"

"Kamu hebat ya. Akhirnya setelah sekian lama, Joana sama Bos Key dipecat" ujar June.

Rosie tersenyum kaku "Kalian seharusnya berterima kasih kepada Kak Joy. Dia yang menceritakan semuanya kepada Kak Seulgi"

Joy merangkul Rosie "Semuanya juga gara gara kamu. Aku tidak akan berani untuk melakukan tindakan itu tanpa kamu loh"

"Pokoknya kalian berdua cukup berjasa! Dan untuk merayakan kebahagiaan kita semua ini, aku akan mentraktir kalian makan malam di restaurant!" Ujar June yang langsung membuat yang lain berteriak heboh.

"Nanti kamu ajak Kak Seulgi sama Lisa untuk ikut bersama ya" ujar June yang langsung diangguki oleh Rosie.

"Ayo kembali bekerja" ujar Minhwa membuat yang lain langsung kembali memulakan pekerjaan mereka.

"Rosie, dimana Nini?" Tanya Joy sedikit berbisik.

Pertanyaan itu membuat Rosie tersenyum tipis "Dia sudah tinggal sama Kakak kandungnya"

"Mwoya!!? Jadi kamu bukan Kakak kandung Nini?"

Rosie menggeleng "Orang tua aku mengadopsi Nini. Dan sekarang keluarga kandung Nini kembali untuk menuntut hak penjagaan Nini"

"Terus kamu biarkan?"

"Memangnya aku punya hak keatas Nini? Aku sudah tidak punya pilihan lain Kak. Asal Kakak tahu, CEO perusahan HR Entertainment itu Kakak kandung Nini"

"Maksud kamu Ms Jisoo!? Kamu serius!?"

Rosie mengangguk kecil "Aku serius Kak. Dan sekarang aku sadar kalau kehidupan Nini akan lebih baik jika dia bersama keluarga kandungnya"

Joy mengusap pundak Rosie "Kamu yang sabar saja. Kakak yakin Nini tidak akan melupakan kamu"

"Semoga saja" gumam Rosie sedikit ragu.








Kedatangan Nini di perusahan membuat beberapa karyawan Jisoo merasa kepo dan hal itu membuat Jisoo langsung saja mengumumkan status Nini yang merupakan adek kandungnya itu.

Walaupun merasa bingung, para karyawan itu tetap saja menghormati Nini yang akan menjadi bos kecil mereka.

"Jadual aku untuk hari ini tidak terlalu padat bukan?" Tanya Jisoo kepada Irene,  sekertaris yang juga merupakan sahabatnya.

"Hari ini kamu punya banyak waktu istirahat" sahut Irene.

"Apa Kakak sudah menemukan informasi yang aku inginkan?"

Irene menggeleng "Maaf Ji tapi informasi ini cukup sulit. Kakak butuh waktu untuk menyelidikinya"

"Tidak apa apa Kak. Aku mengerti. Maaf karena sudah merepotkan Kakak"

"Sudah menjadi tugas Kakak" sahut Irene lalu beralih menatap Nini yang hanya melamun disofa "Sepertinya Nini kesepian"

Jisoo sontak menatap kearah sang adek "Dia masih memikirkan sosok Rosie" keluhnya.

"Kakak harap kamu tidak egois. Bagaimana pun juga, Rosie tetap Kakak Nini. Kamu tidak bisa memaksa Nini untuk melupakan Rosie. Seharusnya kamu bersyukur karena Rosie menjaga Nini dengan baik. Jadi kamu juga harus memperlakukan Rosie dengan baik untuk membalas semua kebaikannya kepada Nini" nasihat Irene.

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Aku tahu Kak" dia bangkit lalu menghampiri sang adek "Nini, ayo ikut Kakak"

"Kemana?" Tanya Nini.

"Ketemu Kak Ochie"

Raut wajah Nini sontak berubah "Ayo Kak!" Semangatnya.

"Tapi sebelum itu kamu harus kiss Kakak duluan" Jisoo menyamakan tingginya dengan sang adek.

Cup

Tanpa ragu Nini mengecup pipi mulus Kakaknya itu.

"Pintar" puji Jisoo mengusap kepala Nini "Sebelum kita berangkat, ayo pamitan sama Kak Irene"

Nini menghampiri Irene "H-Halo Kakak. Nini pergi dulu ya" pamitnya malu malu.

Irene terkekeh kecil. Bocah didepannya itu memang menggemaskan "Iya, hati hati"

"Eung!" Sahut Nini sebelum berganjak pergi bersama Jisoo.













  Tekan
    👇

Angel Without Wings✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang