-Mencari Pekerjaan-

678 138 2
                                    

Setelah 2 hari dirawat dirumah sakit, Nini akhirnya diperbolehkan untuk pulang dan Rosie menggunakan semua uang tabungannya untuk membayar biaya rawatan sang adek. Sekarang dia hanya mempunyai sedikit uang untuk bertahan hidup selama beberapa hari.

Hah~

Dia harus segera mencari pekerjaan namun bagaimana dengan Nini? Adeknya itu baru saja sembuh jadi dia tidak bisa membawa adeknya bersama.

"Kak Ochie" panggil Nini menghampiri Rosie. Pantat montoknya terus bergerak gara gara dia hanya memakai pampers.

Dengan manjanya dia naik keatas sofa lalu duduk dipangkuan Rosie.

"Kenapa hurm?" Tanya Rosie mengelus punggung polos sang adek.

"Uyyu~" Nini mendusel dengan manja didada Rosie.

"Kakak siapkan sekarang ya" ujar Rosie.

"Mau ikut" pinta Nini memeluk leher Rosie.

"Kenapa manja banget hurm?" Rosie bangkit dengan menggendong Nini lalu mereka berganjak kedapur.

Nini meletakkan kepalanya dipundak sang Kakak "Nini takut"

"Takut kenapa? Nini mimpi buruk?"

Nini menggeleng "Nini takut Kak Ochie tinggalin Nini"

Rosie menghela nafasnya dengan kasar "Kakak harus mencari pekerjaan. Nanti Nini tinggal sama Kak Lisa sebentar ya"

"Tidak mau!" Tolak Nini memeluk leher Rosie dengan semakin erat.

Dengan satu tangannya Rosie berusaha membancuh susu untuk sang adek "Nini tidak boleh seperti ini. Kakak harus bekerja"

Mata Nini mula berkaca kaca "Hiks Kak Ochie mau tinggalin Nini tama tepelti Eomma Appa. Hiks Nini tidak mau"

"Kata siapa Kak Ochie bakalan tinggalin Nini? Kakak hanya akan bekerja. Nanti setelah jam kerja selesai, Kakak akan menjemput Nini kembali kok" bujuk Rosie.

"Hiks tidak mau. Nini mau tama Kakak"

Rosie memijit pelipisnya "Baiklah baiklah, Nini bisa ikut Kakak. Tapi Nini harus janji kalau Nini tidak akan nakal ya"

"Eung, Nini anji!" Sahut Nini mendusel didada Rosie untuk mengusap air matanya itu.

Rosie terkekeh kecil "Habisin susu ini terus nanti kita berangkat"

"Ocey" balas Nini beralih meminum susu botolnya itu.



Jam sudah menunjukkan pukul 11 pagi dan sedari tadi Rosie terus mengelilingi kota dengan menggendong Nini untuk mencari pekerjaan. Sudah banyak toko dan juga cafe yang didatangi oleh Rosie namun tidak ada satu pun yang menerimanya.

Hah~

Mencari pekerjaan itu terlalu sulit ya. Ingin sekali Rosie menyerah namun dia masih memikirkan sosok Nini.

"Kak Ochie, Nini lapel. Mau mam" pinta Nini.

"Mau makan apa?" Tanya Rosie.

"Telselah Kakak taja"

Rosie mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku celananya. Ah, syukurlah uang itu cukup untuk membeli makan siang mereka.

Akhirnya Rosie memutuskan untuk membawa Nini makan di sebuah cafe yang berada tidak jauh dari lokasi mereka.

Setibanya disana, Rosie langsung memesan satu porsi spaghetti bersama 2 gelas susu coklat. Satu porsi spaghetti bahkan cukup untuk mereka berdua karena porsi makan Nini tidak lah begitu banyak.

"Enak?" Tanya Rosie menyuapi Nini.

"Enak" sahut Nini tersenyum sehingga menampilkan gummy smilenya.

Rosie mengelus pipi Nini "Kakak suka melihat senyuman Nini. Terus tersenyum untuk Kakak ya"

"Nini akan telalu telcenyum untuk Kak Ochie" balas Nini membuatkan Rosie ikut tersenyum.

"Eh, ada kalian" mereka menatap Seulgi yang berjalan menghampiri mereka.

"Kak Ugi!" Antuasis Nini.

"Hai Nini" sapa Seulgi berganjak duduk dibangku didepan mereka "Kalian dari mana? Kenapa tidak ngomong sama Kakak kalau kalian mau kesini?" Tanyanya.

"Tadi aku lagi mencari pekerjaan terus Nini laper makanya kita mampir makan disini. Aku lupa kalau ini cafe Kak Seulgi" ujar Rosie.

Dahi Seulgi mengernyit "Mencari pekerjaan? Untuk apa?"

Rosie terkekeh kecil "Untuk aku bekerja lah. Aku butuh uang untuk melanjutkan kehidupan aku sama Nini. Uang peninggalan Eomma sama Appa juga sudah habis digunakan untuk acara pemakamam waktu" jelasnya.

"Astaga, Kakak tidak kefikiran soal itu" keluh Seulgi "Kenapa tidak bilang sama Kakak kalau kamu butuh uang?"

"Kak, aku sudah gede. Aku harus mandiri dong. Lagian tidak enak kalau aku merepotkan Kakak" sahut Rosie.

"Bagaimana kalau kamu bekerja di cafe ini saja? Kebetulan sekali Kakak butuh pelayan di cafe ini"

Mata Rosie berbinar binar "Kakak serius?"

"Serius dong. Kamu bisa kerja disini jam 10 pagi sehingga jam 5 sore. Apa kamu setuju?"

"Setuju Kak" sahut Rosie dengan cepat "Jadi kapan aku bisa mula bekerja?"

"Besok saja. Kamu kesini jam 10 pagi"

"Baiklah Kak, aku akan kesini jam 10 pagi" ujar Rosie namun sedikit kemudian raut wajahnya berubah "Tapi, bagaimana sama Nini?" Lirihnya.

Seulgi tersenyum "Kamu bisa membawa Nini kesini. Dia bisa duduk dimeja pojakan itu kok. Lagian Nini tidak nakal, dia pasti tidak akan mengganggu kamu bekerja"

"Benaran tidak apa apa nih Kak?"

"Iya Rosie. Jangan merasa sungkang sama Kakak. Kakak sudah menganggap kamu sama Nini seperti adek Kakak sendiri"

Rosie tersenyum haru "Terima kasih Kak. Kakak sama Lisa memang penyelamat untuk aku sama Nini"

Ya Tuhan. Rosie benar benar bersyukur karena kembali dipertemukan dengan sosok sebaik Seulgi.














Tekan
  👇

Angel Without Wings✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang