•Chapter 22

229 24 0
                                    

🤡

"D.. darah?..."Jungwon mengernyitkan dahinya dengan wajah terkejut melihat ceceran darah di lantai yang tidak bisa di bilang sedikit

"Darah apa ini?!"ujarnya dengan langkah tertatih segera mendekati darah itu dengan sedikit panik,ia juga merasa takut,takut itu adalah darah milik salah satu dari temannya

"Apa yang terjadi?..."lirihnya,rasa khawatir mulai memenuhi hatinya,darah itu masih terlihat baru,apa terjadi sesuatu disini?

"Dimana Sunoo?...,dimana kak Jay?...,dimana mereka semua?..."Jungwon gelagapan dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan baterai senter yang mulai meredup

"Jungwon"

"Eh?"

🤡

Sunghoon terus melangkahkan kakinya mengekori Heeseung dan Ni-ki

Sebenarnya Sunghoon sangat enggan untuk mengikuti mereka namun,karena Heeseung,ia khawatir dengan sepupunya itu,ia takut Ni-ki akan berbuat hal buruk padanya

Walaupun ia kesal juga dengan Heeseung itu,karena sudah mengatainya dan menuduhnya menyakiti Ni-ki, padahal jelas-jelas Ni-ki lah yang hendak menyakitinya tadi, Heeseung keras kepala ia tidak percaya walaupun ia sudah menjelaskannya

Selama perjalanan merekapun, Heeseung sama sekali tidak memperdulikan Sunghoon,ia sama sekali tidak menganggap Sunghoon ada di sana,ia hanya pokus pada Ni-ki yang terus meringis kesakitan

Tentu saja Sunghoon kesal,sangat kesal bukan main,jika harus rasanya ia ingin sekali menendang punggung Ni-ki dari belakang sampai tulangnya patah,dalam hati Sunghoon tidak berhenti mengumpati anak itu

"Akh...sssh"

Tiba-tiba langkah mereka terhenti karena Ni-ki yang memekik sembari memegangi perutnya, Heeseung panik tentu saja

"Ada apa?,mana yang sakit?"panik Heeseung Ni-ki meremat kuat tangannya,ia benar-benar terlihat kesakitan,ia segera membawanya duduk di sana

Ni-ki tidak menjawabnya karena menahan sakit, perutnya yang memar jadi bengkak dan sakitnya benar-benar luar biasa

Heeseung menenangkan Ni-ki dan memeriksa lukanya lagi, Heeseung sudah seperti kakaknya, sembari terus mengucapkan kata penenang ia juga meniup-niup lukanya, Sunghoon merasa sedikit iri melihatnya

"Pukul berapa ini?,sial handphonenku mati!"Heeseung kesal seraya memukul handphonenya

"Aku tidak punya obat, tenang saja Ni-ki, sepertinya ini sudah akan pagi,kamu bertahan ya..."Heeseung menepuk-nepuk punggung Ni-ki pelan memberi semangat

Tangan Sunghoon mengepal kuat, giginya gemertuk pelan, menahan rasa sakit di hatinya, Sunghoon menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang memerah menahan kesal

"Kenapa kau diam saja?"ucap Heeseung tiba-tiba,ia menatap Sunghoon aneh"Ni-ki kesakitan karena kamu!,dan kau sama sekali tidak peduli"lanjutnya,ia terkekeh kecil seolah mengejek, Sunghoon enggan mengangkat pandangannya,cukup tau aja Ni-ki lah yang salah disini

"Dasar, pergi saja kau dari sini,anak pembunuh"ujar Heeseung, kali ini membuat Sunghoon mengangkat pandangannya dan menatapnya geram

-ENHYPEN SURVIVE (Ft.I-LAND,&TEAM,TXT,TREASURE,BTS,SVT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang