•Chapter 35

223 32 0
                                    

🤡

Terus melangkah dengan tubuh yang tidak baik-baik saja membuat Sunoo begitu kesulitan,entah sudah berapa kali ia terhuyung dan ambruk di lantai karena tidak kuat menahan rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya

Dengan tangisan yang tak pernah berhenti Sunoo terus berusaha untuk mencari jalan keluar dari rumah ini

Di setiap langkah yang ia ambil tetesan darah terus mengikutinya menjadi jejak langkah kemanapun ia pergi, beruntung di sini gelap jadi siapapun tidak akan menyadarinya,.... mungkin

Di sepanjang jalan yang ia lewati terdengar jelas suara-suara aneh yang membuatnya merinding, seperti suara tangisan bayi, gesekan benda tajam atau suara tawa yang melengking memekakkan telinga dan ada juga yang seperti suara anak-anak yang riang tengah bermain

Sunoo takut tentu saja, bohong jika ia berani melewati semuanya, bahkan juru matanya terus melihat sekelebat bayangan yang berlarian atau melayang-layang di udara,malam terus berlanjut membuat aura gelap semakin menyelimuti sekitar bangunan tua itu

Isakannya tidak bisa di tahan,bau anyir darah yang terdapat dari tubuhnya terasa menyengat

Langkah kakinya yang terseok-seok mencepat saat di rasa ada seorang yang membuntutinya di belakang,rasa takut itu semakin menyelimutinya membuat rasa panas dingin menyeruak dari tengkuknya dan membuat jantungnya berdetak kencang

"Ku mohon selamatkan aku hiks .... biarkan aku keluar dari sini...hiks... biarkan aku bebas hiks..."racau Sunoo di sela tangisan yang memilukan dan langkah kaki yang cepat terus ia paksakan

Menuruni tangga besar dengan hati-hati supaya tidak terjatuh,dapat ia lihat seorang gadis perempuan berwajah pucat namun terlihat cantik duduk anteng di atas jendela seolah asik melihat derasnya air hujan yang mengguyur hutan

Sunoo terkejut bukan main,saat netra keduanya saling bertubrukan, kakinya bergetar begitu saja dan terasa lemas, seketika rasa aneh menyeruak dalam tubuhnya

Menggidikkan kepala, Sunoo memalingkan wajahnya dari sosok gadis yang terus menatapnya itu, Sunoo yakin dia bukan manusia karena jika di lihat semakin teliti terdapat beberapa sayatan di wajahnya seperti kaca retak yang tersamarkan

Berhasil menuruni tangga dan kini ia berada di lantai dasar, tempat dimana ia dan teman-temannya mendapatkan gulungan kertas berisi perintah permainan yang harus di taati

Rasanya begitu lega, dengan cekatan Sunoo berjalan mendekati pintu besar yang ia yakini itu adalah jalan utama keluar dari rumah ini

Mengutak-atik pintu yang terkunci Sunoo di buat was-was karena mendengar suara benda tajam  yang di seret di lantai menimbulkan rasa ngilu mendekat ke arahnya

Tangan yang bergetar itu terus mendorong pintu supaya terbuka, tangisannya terseguk-seguk dan menggema di penjuru ruangan sepi ini

"Kumohon aku ingin pulang hiks....,jangan ganggu aku hiks"ucapnya saat melihat dua sosok gadis kecil berambut panjang berdiri tak jauh darinya dan terus menatapnya seolah menunggunya sampai pintu terbuka

"Aku ingin pulang....jangan ganggu...hiks"

Takut bukan main, pintupun tidak bisa di buka, akhirnya Sunoo beralih pada jendela besar yang terletak di samping pintu

-ENHYPEN SURVIVE (Ft.I-LAND,&TEAM,TXT,TREASURE,BTS,SVT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang