Beberapa waktu yang lalu Biu tak sengaja kembali mengaktifkan semua sosial medianya yang sudah lama tak ia buka. Hal itu ia lakukan untuk fokus pada pengobatannya dan ia tak mau lagi mengingat-ingat masa lalunya yang menyakitkan, namun entah mengapa biu malah kembali mengaktifkan akun yang sengaja ia tutup itu.
Sejak beberapa hari ini biu terus memikirkan berita yang menyeret nama mantan tunangannya itu dengan seorang wanita. Jujur Biu bahagia jika bible akhirnya sudah menemukan tambatan hati yang baru namun ia juga tidak bisa menampik jika perasaannya terluka.
Bukankah ini yang ia mau sejak awal? Bukankah baik bible ataupun Biu memang tak pernah saling mencintai? Lalu mengapa sekarang ia malah tak baik-baik saja dengan apa yang sudah ia pilih?
Rindu yang sudah sejak lama ia pendam kini semakin menyiksanya, ini tak seharusnya seperti ini. Ia menghapus kasar air matanya, ini sudah berakhir sejak awal dan tak boleh kembali membuka luka lama.
(Ini pilihanku, kau harus kuat Biu. Kau tak bisa bersama bible dengan kondisimu yang sakit-sakitan seperti ini? Bible pasti tak akan pernah mau dengan manusia penyakitan sepertimu. Sadarlah Biu, bible berhak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik darimu). Ucap Biu dalam hati
Baru saja ia ingin berdiri dari tempat tidurnya tiba-tiba kepala Biu terasa pusing, bulir-bulir keringat mulai keluar membasahi tubuhnya, ia kembali terduduk lemas diatas ranjangnya. Biu meremas kuat dada yang terasa begitu sakit dan sesak. Napasnya sudah tak beraturan, kali ini jauh lebih sakit dari biasanya, untuk sekedar mengucapkan kalimat minta tolong Biu sudah tak bisa.
Ia mencoba mengambil obat yang ada di atas nakas namun baru saja ia ingin menggapai obat itu tubuhnya sudah lebih dulu ambruk.
Kak Biu belum bangun? Perth
Ucap perth yang baru saja sampai dimeja makan menghampiri chimon yang sedang menyiapkan sarapan.
Aku udah minta pelayan untuk bangunin kak biu. Chimon
Seorang pelayan berlari kencang menuruni anak tangga sambil berteriak minta tolong.
Tolong, tolong, tuan oerth, tuan chinon tolong, tolong tuan Biu pingsan. tuan chi, tuan perth tolong. Tuan Biu pingsan. Pelayan
Ucap pelayan yang sedang berteriak-teriak itu.
Perth dan chimon langsung menghampiri pelayan yang berlari.
Ada apa dengan kak Biu? Perth dan chimon
Ucap keduanya berbarengan.
Dengan suara bergetar dan ngos-ngosan pelayan tersebut berbicara.
Tuan Biu pingsan tuan. Pelayan
Tanpa pikir panjang lagi perth dan chimon langsung berlari kekamar biu.
Betapa terkejutnya mereka mendapati Biu yang sudah terbaring dilantai kamar.
Cepat siapkan mobil, kita bawa kak Biu kerumah sakit sekarang juga. Perth
Ucap Perth memerintahkan pelayan yang tadi memanggilnya. Pelayan tersebut mengangguk dan langsung pergi memberitahukan supir untuk segera menyiapkan mobil.
Perth menghampiri sang kakak, mengangkat tubuh Biu yang sudah terkulai lemas. Biu dimasukkan kedalam mobil untuk segera dilarikan ke rumah sakit.
Tolong, jaga jingga. Segera hubungi kak tong dan dokter Jimmy katakan kami sedang diperjalanan menuju rumah sakit. Chimon
Perintah chimon pada pelayan yang tadi, setelah itu ia langsung masuk kedalam mobil.
Mereka sampai dirumah sakit sekitar lima belas menitan, beruntung jarak antara rumah sakit dan rumah yang mereka tinggali dekat.