.
.
.
.
.
.
.
.
Sejenak meluruskan badan setelah kegiatannya yang hari ini diisi full oleh acara "pindahan". Ya walaupun barang yang di pindahkan ke apartemen baru milik kiboy itu tidak terlalu banyak, tetapi cukup melelahkan jika ia melakukannya sendirian.
Kedua netranya berpendar ke seluruh sisi apartemen barunya itu. Memang tidak terlalu luas, namun ia hanya tinggal sendiri saja, jadi ya ini sudah lebih dari cukup. Yang harus diperhatikan, kiboy hanya sendiri di ruangan itu. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang miliknya, ruangan ini cukup.. ramai (?)
Ia memang di anugerahi kemampuan melihat hal hal seperti itu sejak kecil, jadi ya sudah tidak terkejut lagi melihat makhluk makhluk aneh di setiap tempat yang baru ia kunjungi.Terlihat beberapa titik di ruangan itu memiliki pencahayaan yang minim. Gue ganti besok aja deh. Pikirnya. Karna jika dilakukan hari juga, sepertinya tubuhnya sudah melambaikan bendera putih alias sudah tidak sanggup lagi. Ia beranjak menuju kamar satu satunya di apartemen miliknya itu. Memang belum 100% rapih dan masih ada beberapa barang yang belum tertata sempurna. Namun jika hanya untuk ber-istirahat, ini sudah cukup.
Mengambil handuk dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Tapi, ia melihat dengan sudut matanya ada sosok yang sedari tadi menempati tempat tidurnya, dan sudah lama memperhatikannya, tetapi hanya diam dan terkadang memalingkan muka jika ia tertangkap basah memperhatikan kiboy.
Merasa sedikit heran. "Setan lain biasanya langsung pada nyamperin gue, agak lain nih"
Kiboy menghiraukan sosok itu dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda untuk ke kamar mandi, ia dengan cepat menyelesaikan agenda bersih bersihnya itu. Keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk untuk menutupi area bagian bawah. Karna ternyata ia melupakan pakaiannya yang masih berada di ruang tengah.
Kiboy melihat sosok yang tadi sempat ia perhatikan, masih di tempat yang sama, dan masih memperhatikan kiboy dengan intens. Dan, ohh. Kiboy baru menyadari, rupa sosok itu tidak seperti sosok sosok lain. Ia sangat bersih dan rapih dengan berbalut sweater biru, dan celana pendek berwarna hitam. Tampak seperti manusia biasa, namun yang membedakan hanya wajahnya yang pucat pasi.
Jika wajahnya normal, mungkin kiboy akan mengira itu tetangga apartemennya yang salah memasuki kamar.
Setelah mengambil satu stel pakaian dan celana, kiboy kembali memasuki kamarnya. Dan ia tiba tiba mengeluarkan suara.
"Heh yang di kasur, mau terus terusan liat gue pake baju apa gimana, demen ya lo liat badan gue."
Sosok itu mulai gelagapan. Tidak beranjak, namun ia langsung menenggelamkan kepalanya pada kedua lutut yang telah ia tekuk. Padahal ia hantu, bisa saja langsung menghilang jika ia mau.
Kiboy langsung memakai bajunya dan menghiraukan beberapa tatap mata yang menuju ke arahnya, kecuali sosok yang masih menutup mukanya itu.
"Lah gemes, ada ya setan begitu"
Setelah selesai memakai pakaian, dan tidak lupa menyemprotkan parfum, kiboy langsung menuju ke ranjangnya yang terdapat sosok itu.
"Awas, mau tidur bareng gue ya lo?" ujar kiboy yang lantas mengagetkan sosok hantu lelaki itu. Sedikit aneh, tapi nyata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiboy x Kairi
FanfictionKumpulan cerita oneshoot / twoshoot dari Kiboy x Kairi. ⚠️⚠️⚠️ • Cerita mengandung unsur Boyslove, bagi yang kurang nyaman mohon untuk tidak membaca. • Tidak bersangkut paut pada kehidupan nyata. • Hanya karangan imajinasi. • Tidak menerima untuk r...