Lanjutan dari cerita berjudul "shock" sebelumnya.
Enjoy!.
.
.
.
.
.
.
Paginya ketika kairi lebih dulu membuka mata, ia dapat melihat pemandangan yang tak pernah ia duga bahwa dia sendiri akan mengalaminya. Kiboy yang tampak tidak memakai atasan, dan juga dirinya sendiri yang masih menggunakan kemeja dengan 3 kancing atas terbuka.
Terlihat cukup banyak ruam kemerahan yang sudah pasti itu adalah ulah pemuda yang masih terbaring di sampingnya. Sedikit banyak sehingga kairi mulai memikirkan bagaimana cara ia nanti menutupi semua itu??
Karena bukan hanya di area dada, namun ada beberapa di area leher. Mana mungkin ia 24 jam akan menggunakan turle neck terus menerus.
Tetapi pikiran kairi mulai melayang kepada kejadian semalam, jujur saja ia benar benar takut pada saat itu. Bagaimana tidak, kiboy yang biasanya memperlakukan kairi bak seorang pangeran, tadi malam kiboy justru menjadi seperti om om cabul yang akan menerkam dirinya kapan saja. Dan juga semua perkataan kiboy, itu semua sangat tidak pernah terpikirkan sekalipun oleh kairi.
Kairi mengerti kiboy mengatakan hal itu semua saat berada di bawah pengaruh alkohol. Tetapi, biasanya orang mabuk berkata jujur kan??
Dan jika semua yang kiboy katakan itu benar bahwa kiboy menyukai dirinya, entah apa yang bisa dirinya lakukan. Apakah ia harus menjauhi kiboy? Tetapi sepertinya hal itu sangat tidak mungkin. Karena sedari mereka kecil, kairi sudah sangat ketergantungan dengan kiboy. Dan juga kiboy yang memang selalu siap sedia jika kairi membutuhkan apa apa.
Sangat tidak nyaman jika mereka berdua harus tiba-tiba berpisah.
Baiklah, opsi berpisah kita tolak.
Saat kairi ingin berpikir lebih lanjut, ia dikejutkan oleh suara kiboy yang tiba tiba terdengar. Kairi melihat ke arah samping dan nampak kiboy yang tengah menatap kairi dengan serius. Mungkin selama kairi melamun sembari menatap langit langit kamar, kiboy sudah bangun sedari tadi.
"Jangan ngelamun pagi pagi, sayang"
"A-apaan si, ngapain sayang sayang"
Setelah mengatakan itu kairi hendak beranjak, namun tangannya terlebih dahulu dicekal oleh kiboy. Kiboy menarik kairi agar kembali berbaring dan mendekat ke arahnya. Kairi yang melihat kiboy menatapnya dengan serius, merasakan hawa di sekitarnya tidak mengenakkan.
"Aku ga inget 100% apa yang aku lakuin semalem kai. Tapi liat kondisi sekarang, aku tau yang semalem terjadi pasti hal yang bikin kamu ga nyaman. I'm really really sorry kai. Kamu terserah boleh apain aku asalkan kamu ga benci aku. Aku tau kai perasaan ini ga mudah buat kamu terima. Tapi tolong, jangan minta aku buat hapus perasaan ini ke kamu. "
Kiboy mengatakan itu dengan suara yang sangat lirih, dan dengan jemari yang bergantian mengelus pipi dan rambut kairi. Kairi yang mendapat perlakuan seperti itu entah mengapa merasa nyaman. Perasaan aneh yang tiba-tiba menyeruak datang pada hati kairi. Kairi sama sekali tidak mengerti apa yang harus ia lakukan.
Kairi tidak akan membenci kiboy, karena ia tahu ia tidak mungkin bisa melakukan itu. Kairi sadar, separuh hidupnya seolah sudah ia berikan kepada kiboy.
"Gu— aku ga masalah sama hal itu. Buat sekarang, maaf aku belum bisa ngebales. Tapi.. tolong jangan nyerah buat bikin aku bales perasaan kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiboy x Kairi
Fiksi PenggemarKumpulan cerita oneshoot / twoshoot dari Kiboy x Kairi. ⚠️⚠️⚠️ • Cerita mengandung unsur Boyslove, bagi yang kurang nyaman mohon untuk tidak membaca. • Tidak bersangkut paut pada kehidupan nyata. • Hanya karangan imajinasi. • Tidak menerima untuk r...