10. O-

78 8 5
                                    

𝐰𝐞𝐥𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐭𝐨 𝐦𝐲 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲!!!

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐢𝐬!!
𝐡𝐨𝐩𝐞 𝐲'𝐥𝐥 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐞𝐧𝐣𝐨𝐲 𝐢𝐭!!

𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐮

─━━━━ ⋆ · · ❅ · · ⋆ ━━━━─

"Azlan..?" Suara Alkina semakin lirih, nyaris tak terdengar, ia berusaha untuk tetap menjaga kesadarannya.

Gadis itu menundukkan kepalanya, memejamkan mata, energinya sudah habis, membuka matanya kembali pun ia tak larat. Bahkan, untuk sekedar bernapas saja rasanya sakit.

Di saat kesadaran Alkina hampir menghilang, pintu itu didobrak dengan keras oleh seorang bocah laki-laki yang merupakan adik dari seorang Keanu Khafario, namanya Raki Putra Ananta. Raki juga merupakan teman sekelas Azka.

"Kina!" teriak Azlan, mereka berusaha menghampiri Alkina yang sudah tak berdaya.

Tanpa pikir panjang, Raki langsung membuka tali yang mengikat kedua tangan Alkina. "Kita harus ke rumah sakit sekarang," ucapnya setelah melepas ikatan tali di tangan Alkina.

Tubuh lemas Alkina tumbang di pelukan Azlan yang sudah berada di depannya, menunggu Raki selesai melepaskan ikatan itu, dagu Alkina bertumpu pada pundak Azlan.

"Makasih," lirih Alkina di telinga Azlan. Selepas itu, kesadarannya hilang total.

Alnino datang bersama Azka dengan napas yang sudah tak beraturan. Di belakangnya, Farzan membopong Keanu yang belum tersadar karena serangan tadi.

"Kina!" Alnino menangkup pipi Alkina yang berlumur darah bercampur air mata, ia mengangkat tubuh gadis itu dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

Semua orang yang berada di sana langsung mengikuti Alnino. Namun, saat Azka sudah sampai di ambang pintu, Raki menarik tangan Azka untuk kembali ke dalam. Membiarkan yang lain pergi lebih dulu.

"Apaan sih?" Azka menarik kasar tangannya dari genggaman Raki.

"Pinter lo!! pinter banget!" sindir Raki dengan nada tinggi.

Azka mengerutkan keningnya. "Maksud lo apa?"

"Bisa-bisanya lo lepasin abang lo sendirian di sini. Asal lo tau, kalo tadi gue telat sedikit aja, hal buruk mungkin akan menimpa kak Azlan," jelas Raki. Sangking emosinya, dia sampai lupa tujuan utama dia ikut menyusul.

"Hal buruk apa maksud lo?" tanya Azka yang masih tak paham dengan yang dimaksud temannya satu ini.

Jari telunjuk Raki terangkat, mengarahkannya ke seseorang dengan atribut serba hitam yang tergeletak tak sadarkan diri di luar, tepat di depan pintu.

"Liat orang di sana?" tanya Raki. "Dia nyaris mukul kepala kakak lo dari belakang," sambungnya.

Azka menatap Raki, sejak kapan ada orang di sana? Azka baru menyadarinya, mungkin yang lain pun tak sadar akan hal itu? Fokus mereka hanya tertuju pada gadis yang keselamatan sedang dipertaruhkan.

─━━━━ ⋆ · · ❅ · · ⋆ ━━━━─

Sesampainya di rumah sakit, dokter segera menangani Alkina. Alnino duduk menatap pintu ruang UGD dengan gelisah. Laki-laki itu tak menyadari jika ibu jarinya terluka karena sedari tadi ia menggigitnya.

Hanya ada Alnino, Azlan, dan Azka di sana. Sedangkan Farzan langsung mengantar Keanu pulang saat laki-laki itu siuman dari pingsannya. Untuk Raki, ia mengatakan jika ada urusan mendadak dan genting yang membuatnya tak bisa ikut pulang ataupun mengantar ke rumah sakit.

BLIND LOVE || &TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang