𝐰𝐞𝐥𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐭𝐨 𝐦𝐲 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲!!!
𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐢𝐬!!
𝐡𝐨𝐩𝐞 𝐲'𝐥𝐥 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐞𝐧𝐣𝐨𝐲 𝐢𝐭!!𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐮
─━━━━ ⋆ · · ❅ · · ⋆ ━━━━─
Denting jam di tangan menemani seorang gadis bersurai hitam yang duduk seorang diri di depan salah satu toko. Viona Ardena Grishel, gadis itu berkali-kali melihat jam tangan yg ia kenakan, nampak sedang menunggu seseorang.
"Ck, Viollete mana, sih? gak guna banget punya adek," gerutunya.
Viona tengah menunggu adiknya. Ia telah usai berbelanja, tak sendiri, ia datang bersama Violleta. Beberapa jam yang lalu, mereka berpisah di tempat ini untuk mencari benda sesuka hati, lalu berjanji untuk kembali ke tempat ini lagi setelah rampung dengan urusan masing-masing.
Jenuh menunggu, Viona beranjak dari duduknya. Mungkin lebih baik jika menunggu di mobil saja.
Ia berjalan dengan mata yang fokus pada barang belanjaannya. Karena hal itu, Viona tak sengaja menabrak seorang laki-laki.
"Aw..," Viona mengaduh sembari membenarkan barang bawaannya. "Kalo jalan tuh pake mata, dong," ketus gadis itu pada orang yang baru saja ia tabrak.
"Jalan itu pake kaki, fungsi mata untuk melihat." Laki-laki itu menunyuk dahi Viona. "Lagipula, yang salah itu lo, bukan gue," sambungnya. Dia Kalingga Yovie Affandra.
Sedang tak minat berdebat, Viona memilih pergi dari tempat itu. Namun, baru satu jengkal ia melangkahkan kakinya, Yovie mencekal tangan Viona, membuat Viona membalikkan badannya menghadap laki-laki itu.
"Mau kemana?" tanya laki-laki itu.
"Pulang, lah."
"Gak mau minta maaf?" Yovie menaikan sebelah alisnya, mendekat satu langkah untuk mengikis jarak di antara keduanya.
"Buat apa?" Viona menyunggingkan senyum meremehkan. "Kan yang salah itu lo, harusnya lo yang minta maaf ke gue, dong. Dasar, cowok gila hormat!!" cibirnya.
Kemudian ia berbalik badan lagi untuk pergi menjauh dari Yovie. Tapi lagi-lagi tangannya ditarik oleh laki-laki itu, kali ini cengkramannya lebih kuat, dan semakin menguat.
"Yang gila hormat itu gue atau lo?!" ucap Yovie dengan nada bicara yang meninggi.
"Aw.., sakit.., lancang banget, sih!" Viona meringis kesakitan.
Gadis itu berusaha melepaskan genggaman yang menyengkram pergelangan tangannya. Namun, nihil. Cengkraman itu justru semakin kuat.
"Lepasin, gak!! kalo nggak, gue teriak, nih," ancam Viona, membuat Yovie perlahan melemahkan genggaman itu di pergelangan gadis itu. Sebuah kesempatan bagi Viona untuk pergi dari laki-laki itu. Dan Yovie hanya menatap kepergiannya.
─━━━━ ⋆ · · ❅ · · ⋆ ━━━━─
Di tempat yang berbeda, 4 orang laki-laki duduk melingkar mengitari meja, dan salah satunya terlihat dari wajahnya kalau dia sedang emosi.
Alnino bangkit dari duduknya, ia langsung menarik kerah baju yang sedang dipakai Azlan. "Ceritain, gak!!" titahnya dengan napas yang memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND LOVE || &Team
Genç KurguBenturan keras di kepala akibat kecelakaan motor membuat Azlan mengalami kebutaan mata. Di saat yang bersamaan, hadir seorang gadis bernama Alkina. Gadis yang pernah dekat dengannya saat kecil dulu. Namun, Alkina memilih untuk merahasiakannya. Sampa...