22.

8.2K 701 61
                                    



..

Zuya duduk di tempatnya. Berangkat bersama Andy yang baru muncul setelah kemarin tak terlihat.

Merenungi beberapa hal yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya.

Jane berdiri bersama Difa. Memperhatikannya yang tengah menghiraukan Callian di sampingnya.

Herannya, Jane yang mengetahui bahwa Callian memiliki kekasih. Seolah membiarkan remaja tersebut kembali mendekatinya.

Sejujurnya itu aneh. Dan Zuya menjadi berfikir buruk atas Jane. Meski Dia mencoba menolak pikiran itu.

Hingga mencapai tahap. 'Kesepakatan apa yang terjadi di balik semua itu, hingga Jane membiarkan Callian kembali mendekatinya.'

Zuya skeptis. Menanggapi Jane yang seolah penasaran dengannya. Dia berdiri.

"Mau kemana, ya?"

Zuya melipat jemarinya. "Mau ke kelas, Aku duluan ya."

Melangkah meninggalkan mereka. George dan Fred tak terlihat pagi ini. Entah matanya yang tak menemukan mereka, atau memang mereka yang tak hadir.

Begitu sulit menjalani hidup sebagai Zuya. Dia terbiasa sendiri dan sendiri.

Terbiasa percaya dengan dirinya sendiri. Namuna kala Jane bertingkah seolah tak ada hal lain antaranya dan Callian.

Membicarakan hal yang menyinggung namanya hari lalu. Hari ini, mereka malah bertindak seolah tak ada apa-apa.

"Zuya."

Matanya terpejam. Zuya tak ingin berinteraksi dengan Callian. Tapi mengapa remaja itu terus mendekatinya.

"Kamu kenapa?"

Dahi Zuya mengerut. "Maksudnya?"

Callian meraih tangan Zuya yang seolah menahan diri untuk tak menepisnya. Callian mengusap punggung tangan Zuya itu.

"Aku ada salah?"

Zuya tak habis pikir. "Ngga ada."

Apa Zuya bertingkah berlebihan, jika merasa tersakiti? Callian mungkin tak mengatakannya secara langsung bahwa Callian mendekatinya.

Namun lewat perlakuan remaja tersebut, Zuya bukanlah Orang kolot yang tak mengerti gaya Callian memperlakukannya dengan baik.

Terlebih, kapan lalu, Jane mengatakannya pada Callian. Dan Callian sendiri yang menyerah akan hal itu.

Jika memiliki kekasih. Mengapa sedari awal Dia mendekatinya?

Tidak.

Apa mungkin salahnya, karna terlebih dulu meminta bantuan pada Callian.

Menunjukkan sikap lemah, hingga Callian mungkin mengasihaninya. Kepalanya pening.

Zuya tetap menatap mata Callian yang sekarang terlihat sayu. Dan lelah, lingkaran hitam di bawah mata itu, terlihat jelas.

"Terus kenapa Kamu ngindarin Aku?"

Jawaban apa yang dapat memuaskan Callian? Jika Dia berkata bahwa Dia merasa terkhianati atas perilaku Callian.

Memang Dia siapa?

Bukankah respon yang di tunjukkan akan seperti itu?

Mungkin cukup baginya mempermalukan diri sendiri untuk menjadi bodoh atas hubungan romantis antaranya dan Declan.

Tapi untuk sekarang. Zuya mungkin lebih memilih mundur.

"Aku minta maaf kalo Aku ada salah." Callian berujar dengan lirih.

Azura (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang