Bab 7

37 27 44
                                    

"Yakin mau terima tawaran Kozie?" tanya Sania saat melihat Orlyn sedang sibuk mempersiapkan portofolionya.

Kepala Orlyn mengangguk samar karena masih sibuk di depan laptop. Sania sendiri menatap Orlyn dengan wajah cemas.

"Yakin, Lyn?" tanya Sania lagi meyakinkan diri sendiri.

Orlyn menghentikan tangannya yang mengetik. Orlyn lalu melihat ke arah Sania dengan kening mengkerut bingung.

"Emang kenapa?" tanyanya kemudian.

"Ini cafe Kozie lho," ujar Sania lagi.

"Lah, memang iya. Emang kenapa?" tanya Orlyn lagi.

"Cein tahu kalau kamu mau kerja di cafe Kozie?" tanya Sania kemudian.

"Belum, yang Kak Cein tahu aku cuma ngelamar kerja di cafe gitu aja."

"Sebaiknya kamu kasih tahu Cein dulu deh, Lyn. Dia berhak tahu tentang tempat kerja yang kamu lamar dan kamu juga wajib ngasih tahu dia."

Orlyn semakin bingung saja kenapa Sania jadi seperti ini. Orlyn memutar posisi duduknya menghadap ke arah Sania sekarang.

"Emang ada apa? Kenapa?" tanya Orlyn mendesak Sania untuk mengatakan arah tujuan ucapan Sania ini.

Sania terlihat ragu untuk menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan ini. Sania lalu menarik napas dalam dan mengatakan kekhawatirannya.

"Ini cafe Kozie, kamu tahu, 'kan kalau dia naksir kamu? Dia juga belum tahu kalau kamu udah menikah. Jadi, ada baiknya kamu jujur pada Kozie sejak awal, jangan menutupi statusmu. Ini demi kelangsungan rumah tangga kamu sama Cein."

Orlyn terdiam mendengar ucapan Sania, dia memang tahu kalau Kozie naksir sama Orlyn, tapi itu dulu. Apa iya sampai sekarang juga masih naksir?

"Emang harus begitu? Kozie juga belum tentu masih naksir sama aku, San," elak Orlyn.

"Ck,,,kamu turutin aku sekali aja bisa, 'kan? Dia itu masih sering tanya-tanya tentang kamu sama aku dan Maura. Buat jaga-jaga juga, Orlyn!" ucap Sania yang kesal sendiri pada Orlyn.

Orlyn kembali diam, agaknya Orlyn tidak setuju dengan saran Sania saat ini.

"Lyn, kamu gak punya niatan nutupi status kamu dari Kozie, 'kan?" tanya Sania yang mulai curiga karena Orlyn terus saja diam.

Orlyn melihat ke arah Sania lalu mengangguk samar.

"Harus, San."

"Kenapa? Apa salahnya sudah menikah?"

Sania benar-benar kesal pada Orlyn sekarang.

"Supaya, aku diterima kerja sama Kozie. Interview ku kemarin gagal karena statusku yang sudah menikah, aku gak mau itu terulang lagi."

Sania tertegun mendengar ucapan Orlyn kali ini. Bisa-bisanya Orlyn berpikir seperti itu?

***

Orlyn sedang melihat Cein yang sibuk di dapur. Seperti biasa Orlyn itu bukan cuma di manja di rumahnya sendiri, Orlyn juga sangat dimanja oleh Cein. Orlyn melihat Cein yang terus bolak-balik antara memotong sayur dan menggoreng ikan. Orlyn seperti tidak memiliki niatan untuk membantu suaminya itu.

Merasakan ada seseorang yang terus memperhatikan dirinya, Cein membalikkan badannya dan mendapati Orlyn sedang berdiri di belakangnya.

"Sedang apa?" tanya Cein lalu kembali memotong sayur.

"Gak ada," singkat Orlyn menjawab.

"Lalu kenapa berdiri disitu? Ada yang kamu butuhin?" tanya Cein lagi.

My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang