Chapter - 01

9.1K 395 10
                                    

Tinggal di ibukota Seoul sendirian dengan sibuk bekerja setiap hari membuat Jeon Jungkook pria yang hampir berkepala tiga, ya pertengahan lah tak sempat memadu kasih dengan siapapun.

Hidupnya flat saja. bangun tidur, mandi, sarapan itupun kalau sempat tak terlambat, kerja, lembur, pulang lalu tidur dan keesokannya terulang. Jungkook bekerja di sebuah perusahaan ternama sebagai karyawan biasa di bagian administrasi sudah tiga tahun.

"Filenya sudah selesai Jungkook?"Suara wanita yang menurut Jungkook menyebalkan terdengar di telinganya.

Memaksakan senyum karir, ia pun menjawab."Belum Jia-Nim, deadline yang di minta masih sisa waktu empat jam lagi tolong jangan terburu buru."

Jungkook dongkol wanita bernama Lim Jia itu Junior beda setahun dengannya tapi sikapnya menyebalkan sekali. Mentang mentang dipromosikan lebih awal dan dapat posisi di atas Jungkook jadi seenaknya seharusnya Jungkook yang di promosikan mengingat kerja keras Jungkook selama bekerja, ia pantas namun kalah sama yang main belakang berita yang menyebar sih begitu.

"Cih, ku tunggu secepatnya jangan lama lama!"

"Ya, Jia-Nim."Kata Jungkook penuh penekanan.

Setelah itu Lim Jia pergi kemudian tiga orang langsung mengerubungi meja Jungkook.

"Dasar wanita ular."Seru Irene, raut wajahnya menunjukkan ketidaksukaan.

"Paling lagi uring-uringan soalnya sugar daddy tua bangkanya dinas ke luar planet hahaha."Sambar Mingyu, membuat teman temannya tertawa.

"Bukan Gyu, dia itu pagi tadi ku lihat kena marah sama sekretaris CEO gara gara maksa masuk ruangan CEO padahal sudah di larang."Sambung Bambam.

"Ada gila gilanya tuh bitch!"Irene berujar.

"Kok jadi pada bahas dia, sudahlah nanti kerjaan ku gak kelar."

"Gimana kalau nanti malam kita party party di bar langganan?"Ajak Bambam pada teman temannya.

"Cooll!"Seru Jungkook, Irene dan Mingyu.

+ + +

Healing selepas kerja merupakan hal baik yang kini di lakukan Mon's Bar langganan party, Jungkook dan kawan kawan akan memesan banyak minuman beralkohol rendah sampai tinggi.

Belum mabuk belum pulang jika sudah berkumpul.

"Cherss~"

Teguk demi teguk mereka telan hingga tandas, gelas pertama sungguh nagih.

"Kalian tau gak katanya owner Mon's Bar pria yang tampan."Kata Irene, ia mendambakan seorang pria tampan agar tidak jomblo terus seperti teman temannya.

"Jangan coba coba cari dan dekati owner Mon's Bar sudah memiliki pasangan."Ujar Mingyu santai.

"Darimana kau tau?"

"Tau lah, owner Mon's Bar kan sepupu ku."

Who what?!

Jungkook, Irene dan Bambam tersedak bersamaan mendengar ucapan Mingyu tiga puluh detik berikutnya mereka terbahak bahak mengira pasti Mingyu bercanda.

"Kenapa? Ada yang salah?"Mingyu menarik satu alisnya keatas.

"Hahaha kau pasti bercanda kan."Kata Jungkook.

"Nggak, aku serius."

Seketika hening jadi Mingyu tidak bercanda tapi kenapa baru sekarang di umbar bahwa ia sepupu pemilik Mon's Bar.

"Jelek kenapa dirahasiakan?"Ujar Bambam.

Tanpa rasa bersalah Mingyu menggedikkan bahu."Kalian gak tanya apapun tapi karena Irene penasaran dengan owner bar ini jadi ku umbar saja sekalian."

"Ck,dasar.."

Melanjutkan minum minumnya hingga kadar kewarasan mereka sedikit demi sedikit buyar berganti kemabukan.

"Sebaiknya kita pulang kepala ku sudah berputar putar."Ucap Bambam menaruh kepalanya di meja.

"Hum.. aku setuju tapi kalian antar Irene naik taksi dulu sana.."Kata Jungkook, ia juga sudah mabuk tapi masih dalam kendali.

Irene yang mabuk wajib Jungkook hindari sebab wanita itu mungkin akan menggila maka yang bisa menanganinya hanya Bambam dan Mingyu.

Menunggu Bambam dan Mingyu menghantar Irene naik taksi, Jungkook masih memegang segelas bir mata bulatnya kini mengedar malas sampai sesuatu berwarna pirang mengambil atensinya.

Tanpa sadar ia melangkah menghampiri sosok pirang itu yang juga sedang menatapnya tajam.

Tanpa sadar ia melangkah menghampiri sosok pirang itu yang juga sedang menatapnya tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan lancang Jungkook mendudukkan bokongnya dalam pangkuan pria berjas merah.

"Rambut mu sungguh menarik perhatian ku, kau sangat tampan! Aku menyukainya!"Serunya menyentuh sehelai rambut pirang pria itu.

Smirk dari sang pria tergambar apik dibibir,"You're so gorgeous."Bisik pria itu membuat Jungkook meremang.

"Wanna play with me, pretty."Ucap pria itu merengkuh pinggang ramping Jungkook.

"Yes, I want!"Ia terbuai dengan mudah, efek alkohol membuat Jungkook menjadi sedikit nakal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yes, I want!"Ia terbuai dengan mudah, efek alkohol membuat Jungkook menjadi sedikit nakal.

Selanjutnya Jungkook melakukan malam panas dengan pria berambut pirang itu hingga lupa akan semuanya.

+

+

+

Sorry aku plin-plan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry aku plin-plan.

Renjana -Taekook-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang