Chanyeol melihat keluarga besar sedang berkumpul menunggu kepulangannya, ia merindukan semua. "Ayah, Ibu, bagaimana kabar kalian?" Tanya Chanyeol pada kedua orang tuanya. "Kami baik Nak bagaimana denganmu? dan bagaimana pekerjaanmu di sana apa lancar?" pertanyaan terlontar dari mulut sang ayah. "Tentu saja Ayah, aku bisa menyelesaikan semuanya. Dan mulai hari ini aku akan mengurus perusahaan yang ada disini." jelas Chanyeol.
"Syukurlah Nak, kau tidak perlu jauh-jauh dari kami lagi, Ibu khawatir padamu."Terlihat raut wajah sang Ibu yang sedih menanti kepulangannya. "Tidak Ibu, aku akan disini mengurus perusahaan milikku. Kalau begitu aku istirahat dulu." ucap Chanyeol.
Ia sudah merasa rindu dengan kamar miliknya. Berjalan menuju lantai 2 dimana letak kamarnya berada, rasa lelah menyelimuti Chanyeol setelah melewati perjalanan panjang. Hari ini ia ingin beristirahat seharian tanpa keluar agar besok tubuhnya kembali fit melakukan aktivitas lagi.
Pintu kamar yang sudah Chanyeol tinggalkan kini terbuka ketika si pemilik pulang. Sudah 3 tahun lamannya kamar ini tidak berpenghuni, masih tertata rapi dan wangi. Bahkan dekorasinya tidak berubah sama sekali, ia membuka tirai kamar yang masih tertutup rapat. Udara sejuk menerpa kulit putih miliknya, rambut yang bergoyang terkena angin.
Senyum mengembang dari bibir Chanyeol. Rasa rindu yang terpendam pada kota kelahirannya menatap ke arah langit, kedua mata Chanyeol terpejam menghirup aroma dari dedaunan. "Selamat datang Chanyeol."ucapnya sendiri.
Tubuhnya sudah terasa lengket membuat Chanyeol membuka kembali matanya. Berjalan masuk menuju kamar mandi, membersihkan tubuh sebelum mengerjakan tugas yang belum selesai. Ia memang baru saja pulang, tetapi tetap saja pekerjaan tidak pernah berhenti. Semua yang ia lakukan untuk masa depan dan juga istrinya kelak.
♡~~~~~~~~♡
Setengah jam sudah Chanyeol sibuk di dalam kamar, hingga suara ketukan pintu mengusik telinganya. Langkah kaki yang lebar tanpa perlu waktu lama ia sudah tiba di depan pintu. Tampak seorang gadis muda berdiri di depan pintu kamarnya, gadis itu adalah putri bungsu keluarga Park.
"Sudah waktunya makan siang keluarlah, Ayah dan Ibu sudah menunggumu." ucap gadis itu. "Ya, kau duluan saja Joy." balas Chanyeol. Gadis cantik berkulit putih memiliki kaki yang jenjang itu adalah adik bungsu Chanyeol.
Setelah kepergian sang adik Chanyeol masih sibuk dengan pekerjaannya, sebelum keluar berkumpul dengan keluarganya untuk makan siang. Ia lebih dulu menyelesaikan dokumen perusahaan miliknya itu.
20 menit sudah berlalu, merasa sudah selesai semua dokumen itu Chanyeol segera menuju meja makan sebelum sang adik datang kembali kamar.
Terlihat semua keluarga sudah berkumpul terkecuali sang kakak, ya Chanyeol memiliki kakak bernama Park Suho yang kini sudah menikah.
"Maaf sudah menunggu lama." Chanyeol meminta maaf ketika berada di depan Ayah dan Ibunya. "Tidak apa duduklah Nak, lalu makan kau pasti sudah lapar." Perintah sang Ibu lembut pada putra keduanya.
Chanyeol melahap makanan yang ada di depannya tak lupa sambil memegang tablet pribadinya. Saat makan pun ia masih saja melakukan pekerjaan tanpa istirahat. Melihat putra keduanya masih sibuk meskipun di meja makan.
"Makanlah dulu Chan, bekerjalah nanti setelah mengisi perutmu. Apa kau tidak kasihan dengan perutmu itu." Tegur Kyuhyun lembut pada putranya. Mendengar teguran sang ayah Chanyeol meletakkan tablet itu dan melanjutkan makannya hingga selesai.
Baru saja Chanyeol meletakkan table kini berganti dengan handphone miliknya yang berbunyi nyaring. Ia kembali menghentikan aktivitas makan dan memilih mengangkat telepon dari seseorang.
"Hey Tuan Park, kenapa kau tidak memberi tahuku jika sudah pulang."suara kencang terdengar dari seseorang yang meneleponnya. Chanyeol sedikit memundurkan handphone dari telinga karena suara itu membuat dirinya terkejut. "Huh...Pelan kan suaramu Tuan Oh Sehun, aku tidak tuli bodoh."kesal Chanyeol dengan sikap sahabatnya itu.
"Sekarang aku akan ke rumah, kau jangan kemana-mana awas saja kalau kau tidak ada." Setelah mengatakan itu Sehun mematikan teleponnya sebelum mendengar jawaban Chanyeol. "Selalu seperti itu, seenaknya mematikan telepon tanpa menunggu jawabanku dasar bocah tidak sopan." kesalnya.
Semua penghuni rumah menatap kearah Chanyeol. "Kenapa semua menatapku?" merasa aneh ia bertanya pada mereka. "Kau habis menelepon siapa Nak?" tanya Seohyun. "Oh... itu Sehun, Bu."Jawabnya. "Aku kira pacarmu kak," ucap Joy heran. "Apa selama kakak di Amerika tidak ada perempuan yang kau sukai?" tanya Joy lagi. "Aku ke sana untuk bekerja bukan mencari jodoh, dasar." jawab Chanyeol sambil menyentil jidat Joy dengan telunjuknya. "Hah...sudah ku duga kau selalu saja memukul jidatku."Kesal Joy.
Kedua orang tua mereka hanya menggelengkan kepala melihat perilaku putra putrinya di rumah. Jika tidak ada salah satu dari mereka pasti akan terasa sepi, tetapi kalau mereka berkumpul pasti sudah seperti kucing dan tikus. Hati Kyuhyun dan Seohyun merasa senang memiliki mereka di rumah ini.
"Ya sudah kalau begitu Ayah pergi dulu ada urusan sebentar, dan kau Chan hari ini istirahat lah agar besok tubuhmu tidak lelah menghadapi pekerjaan yang semakin berat." perintah sang Ayah. "Iya, Ayah." Jawab Chanyeol.
"Ya sudah aku juga ingin pergi shopping dengan temanku." pamit Joy yang ikut pergi. Hanya tersisa Chanyeol dengan sang Ibu, mereka berdua sedang duduk di ruang tamu.
"Chan!"Panggil Seohyun. Mendengar namanya di panggil Chanyeol menoleh, menatap lembut wanita yang sudah melahirkannya. "Ada apa,Bu?" jawabnya pelan. "Begini Chan, Ibu hanya ingin bertanya padamu?" sejujurnya Seohyun tidak ingin menanyakan hal ini. Akan tetapi melihat usia anaknya yang sudah cukup untuk menikah, membuatnya nekat bertanya mengenai hal ini. "Bertanya tentang apa,Bu?" jawab Chanyeol dengan menautkan kedua alisnya penasaran.
"Apa benar putra ibu belum memiliki kekasih atau calon istri?" mendengar kata itu Chanyeol sedikit terkejut, namun ia mencoba menetralkan dirinya. "Belum, Bu lagi pula aku masih ingin mengurus perusahaan ku dulu untuk masa depan nanti. Ibu tidak perlu khawatir jika sudah saatnya pasti aku akan bawa wanita itu ke rumah ini." Chanyeol sebisa mungkin memberi penjelasan pada Ibunya agar tidak terlalu khawatir padanya.
"Ya sudah, Ibu harap kau segera menikah, karena ibu sudah semakin tua dan ingin melihatmu menikah. Joy saja sudah punya kekasih." ucap Seohyun sedih. "Ibu tidak perlu khawatir padaku."jawab Chanyeol dengan senyuman yang lembut.
Ketika Chanyeol dan sang ibu tengah sibuk dengan perbincangan mereka seseorang data menghampirinya. "Hey broo!" ucap Seseorang yang tak lain adalah Sehun. "Sehun akhirnya kamu datang, sudah lama tidak kesini." Seohyun merasa senang dengan kehadiran Sehun.
Memang semenjak kepergian Chanyeol anak ini jarang sekali datang. "Ah, iya tante, kemarin aku sibuk dan lagi pula Chanyeol juga tidak di rumah."jawab Sehun sambil menggaruk kepalanya. "Baiklah kalau begitu tante masuk dulu, kalian bisa melepas rindu selama 3 tahun ini." ucap Seohyun sambil tertawa. Sontak Chanyeol dan Sehun terkejut lalu saling bertatap muka.
"Ih..." ucap Sehun bergidik ngeri setelah mendengar kata-kata dari ibu sahabatnya tersebut. Chanyeol hanya diam setelah menatap sahabatnya itu.
Ia kembali menyibukkan diri dengan bermain handphone miliknya tanpa memedulikan Sehun. "Hey Tuan Park, apa di rumah pun kau masih sesibuk itu? Ayolah kita keluar mencari hiburan." rengek Sehun merasa jenuh di cuekin. "Ku dengar ada club baru di daerah Gangnam." lanjut Sehun lagi.
Chanyeol masih saja sibuk tidak memedulikan sahabatnya yang merengek seperti bayi. Semua cara Sehun lakukan agar sahabatnya luluh dan mau ikut bersamanya pergi. "Ayolah, aku ingin sekali ke sana pasti banyak wanita-wanita seksi."bujuk Sehun. "Ck... Cerewet sekali kau itu seperti bayi saja."kesal Chanyeol menghadapi sahabatnya itu.
"Baiklah aku akan kemari nanti malam, jangan lupa bersiap." ucap Sehun. Tidak ada jawaban sama sekali tetapi Chanyeol tidak mungkin menolak ajakan sahabatnya itu. Dirinya pasti akan menemani, walaupun lelah atau sibuk sekalipun mengingat sejak dulu hanya Sehun yang selalu menjadi sahabat baiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Night With MR Park
Truyện Ngắn"Sejujurnya aku tidak ingin berada di tempat ini bersamamu, tetapi semua sudah terjadi aku tidak bisa berbuat apa-apa." Son Seungwan Nasi sudah menjadi bubur, itulah yang sudah terjadi pada gadis mungil yang harus menerima kenyataan, jika ia harus...