Hari kini sudah berganti yang semula terang berubah jadi gelap. Untuk menepati janji pada sahabatnya Chanyeol segera bersiap tidak ingin anak itu merengek menunggu dirinya yang belum bersiap. Mengingat jika Sehun adalah orang yang manja dan tidak sabaran dalam hal apapun.
Suara mobil terdengar Chanyeol segera turun menuju ruang tamu dengan pakaian rapi, wangi tak lupa memakai jas hitam terlihat tampan dan mempesona. Mungkin semua wanita akan terpukau dengan penampilannya malam ini.
Beginilah penampilan Chanyeol untuk menemani sahabatnya pergi ke club baru yang ada di daerah Gangnam. Sejujurnya ia merasa malas untuk pergi, jika tidak mengingat Sehun itu sahabat baiknya.
"Kau sidah siap rupanya."ucap Sehun sambil meringis memperlihatkan semua gigi putihnya. Seperti biasa tidak ada jawaban ia memilih berjalan dahulu meninggalkan Sehun.
♡~~~~~~~~~♡
Di sisi lain gadis cantik bertubuh mungil sedang terduduk di depan kaca rias. Melihat keadaanya ia ingin sekali menangi, bukan ini yang di inginkan. Tetapi semua sudah terlanjur ia tidak bisa bertindak apapun mengingat ancaman Wanita jahat yang pernah memberinya makan.
Siapa lagi jika bukan Seungwan. Hanya bisa terdiam, menangis dan berdoa pada sang pencipta agar ia bisa bebas. Malam ini ia harus kembali bekerja seperti hari biasanya, menemani tamu yang datang, agar menghasilkan uang. Untung saja dirinya hanya bertugas menemani bukan melayani mereka jadi tubuhnya masih aman dan terjaga.
Dentuman musik yang keras terdengar oleh telinga Seungwan dengan berat hati ia melangkah keluar, sebelum si pemilik club ini datang dan marah padanya.
Dengan mengenakan dress berwarna cream dengan motif polkadot Seungwan memilih duduk di kursi berwarna merah, sambil menunggu pelanggan datang untuk menyewa dirinya. Terdiam dan mendengarkan tidak ada hal yang menarik dari semuanya.
Segerombolan pria tua datang menghampiri Seungwan yang tengah sendirian. "Hey nona, sendirian saja, apa kau belum ada yang menyewa?" ucap salah satu diantara mereka. "Tentu saja belum, apa kalian tidak lihat aku sendiri disini." ucap Seungwan sinis.
Mereka hanya tertawa renyah mendengar ucapan Seungwan. "Wanita murahan saja sombong."ejek mereka. Merasa ter ejek dengan mereka Seungwan hanya diam tidak ingin berdebat.
Jam selalu berputar hingga sekarang pukul 9 malam rasa kantuk sudah menganggu. Menunggu pelanggan belum juga ada, hanya lelaki tua yang membuat emosi dirinya.
Tak lama Hyukjae datang dengan dua orang laki-laki tampan dan tinggi mendekat kearah Seungwan. Melihat di sekitarnya karena banyak wanita penghibur di situ termasuk dirinya.
"Kalian pilih yang mana?" ucap Hyukjae tepat berdiri tak jauh dari Seungwan. Mereka masih melihat semua wanita yang ada di situ.
"Berapa perjamnya?"tanya salah satu dari mereka. "Tergantung, kalian ingin ditemani seperti apa? Minum atau di ranjang. Karena semua beda harga dan juga pelayanan."jawab Hyukjae.
Mendengar hal itu dua pria tersebut berbisik untuk menentukan pilihan mereka. "Kau pilih yang mana Chan?"tanya pria itu yang tak lain adalah Sehun dan Chanyeol.
Tidak ada jawaban karena Chanyeol masih memilih salah satu dari mereka. Hingga tatapan matanya tertuju pada Seungwan yang sedang duduk sambil menatap kearahnya.
"Aku pilih dia saja, berapa tarifnya?"tanya Chanyeol to the points. "Untuk minum atau di ranjang?" jawab Hyukjae. "Minum, aku tidak minat untuk di ranjang."Ketus Chanyeol. "Baiklah bayar saja 3 juta untukmu, aku sudah bermurah hati padamu. Biasanya aku memberi harga 5 juta pada yang lain." jawab Hyukjae panjang lebar. "Ini 5 juta, aku tidak mau di beri harga murah." Ucapnya seraya memberi cek dengan nominal 5 juta.
Sedangkan Sehun memilih wanita lain untuk di ranjang. Terpaksa mereka berdua berpisah karena berbeda pesanan saja. Chanyeol mengikuti arahan dari Hyukjae untuk mendekat ke arah Seungwan. Sedangkan Sehun harus memilih kamar untuk melakukan aksinya.
Seungwan mendongak ketika melihat pemilik club ini datang dengan salah satu pria yang ia lihat tadi. "Temani Tuan ini minum, jangan kecewakan dia."pesan Hyukjae pergi meninggalkan mereka.
Dua insan berbeda jenis ini berjalan menuju sebuah meja yang berada di paling ujung, di dahului oleh Seungwan dan Chanyeol mengekor di belakangnya.
"Silahkan duduk, ingin pesan berapa botol?"Tanya Seungwan. "1 botol saja lagi pula aku tidak ada minat datang kesini."jawab Chanyeol santai.
"Ck... Tidak minat tapi sampai juga disini dasar pria aneh." batin Seungwan kesal.
Seungwan mengambil pesanan dari pria yang tak diketahui namanya itu. Tak butuh waktu lama ia kembali dengan 1 botol pesanan. "Ini," Seungwan memberikan botol wine itu tak lupa dengan gelas kaca.
Menuangkan satu gelas untunya, tetapi pria itu memilih diam tak bergeming dan sibuk dengan handphone miliknya. Tidak mendengar atau bahkan mendiamkan Seungwan.
2 jam berlalu suasana hening diantara mereka membuat Seungwan jenuh bahkan bosan dan ingin segera pergi ke kamar. "Maaf Tuan, kenapa kau hanya diam saja. Sudah 2 jam aku menemanimu, minuman ini saja tidak kau sentuh."kesalnya.
"Bukankah sudah ku katakan, aku tidak minat datang kesini."jawab Chanyeol santai, kembali melakukan aktivitasnya. Seungwan hanya mendengus kesal,pasalnya ia cuma menghabiskan waktunya dengan pria dingin ini. Bosan, tentu saja jika bukan karena tugas ia lebih memilih tidur dan mimpi indah.
"Hah..."dengkus Seungwan merasa lelah menemani pria yang aneh. Mereka kembali terdiam dalam keheningan. Hingga seorang pria menghampiri mereka.
"Apa kau menikmati semua ini Chan?"tanya Sehun menghampiri mereka sambil menggandeng wanita di sampingnya. "Lumayan."Jawab Chanyeol santai. "Baguslah tidak percuma aku mengajakmu kemari servisnya sungguh memuaskan." ucap Sehun.
"lumayan bagaimana, pria itu saja sibuk dengan dunianya. Percuma aku menemaninya," batin Seungwan.
Melihat Sehun sudah selesai Chanyeol segera berdiri sambil merapikan pakaiannya. Tak lupa ia merogoh saku celana untuk mengambil beberapa lembar uang, memberikannya secara cuma-cuma pada Seungwan yang menatap kearahnya.
"Ini, anggap saja tanda terimakasih sudah menemani kesibukan ku disini." ucap Chanyeol memberi lembaran uang pada Seungwan.
Melihat lembaran dari Chanyeol dengan cepat ia mengambilnya tanpa berpikir lama. Baginya itu uang yang cukup banyak, selama ini ia bekerja hanya di gaji sedikit. Entahlah pemilik club ini sangat pelit sekali soal uang.
Senyum Seungwan mengembang. "Terimakasih,"Untuk pertama kalinya ia mengucapkan terimakasih pada pelanggan yang datang, biasanya hanya rasa malah dan juga marah. Berbeda dengan hari ini, ia mendapatkan hadiah yang lumayan padahal ia sama sekali tidak melakukan apapun.
Chanyeol dan Sehun pergi meninggalkan club tersebut dan pulang, hari semakin malam kini sudah pukul 1 malam.
Melihat kepergian mereka Seungwan secepat mungkin masuk kedalam kamar. Sudah waktunya ia tidur dan istirahat agar tubuhnya bisa fit untuk besok.
Kembali ke kamar membersihkan tubuh dan tidur. "Semoga mimpi indah Seungwan." ucapnya pada dirinya sendiri lalu memejamkan kedua mata indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Night With MR Park
Short Story"Sejujurnya aku tidak ingin berada di tempat ini bersamamu, tetapi semua sudah terjadi aku tidak bisa berbuat apa-apa." Son Seungwan Nasi sudah menjadi bubur, itulah yang sudah terjadi pada gadis mungil yang harus menerima kenyataan, jika ia harus...