Mabuk

68 11 3
                                    

Chanyeol termenung sejenak, apa yang harus ia lakukan? Tidak ingin membuat ayahnya kecewa, ia juga tak ingin datang ke acara itu. Entah mengapa orang tuanya sudah terlalu jauh mengatur hidupnya. Usia Chanyeol sudah dewasa ia tahu harus bagaimana, dan mencari seperti apa wanita yang cocok untuknya, tidak harus sang ayah melakukan ini.

Penat itulah yang di rasakan, setelah berpikir panjang Chanyeol meraih benda yang ada di saku celananya, ia berpikir lebih baik jika pergi bersama Sehun dari pada datang ke acara itu. Mungkin dengan sedikit alasan sang ayah akan mengerti keadaan putra keduanya.

("Nanti malam aku ikut denganmu, tunggu saja di depan apartemen milikmu,")

Setelah mengirim pesan Chanyeol segera bersiap melihat hari sudah sore. Ia tidak akan pulang melainkan menemui Sehun untuk pergi ke suatu tempat. Entahlah Chanyeol sendiri tidak tahu dimana tempat yang akan Sehun datangi, yang terpenting bisa menghilangkan rasa penat di kepalannya.

Lumayan jauh jarak kantor Chanyeol dengan apartemen Sehun. Mungkin butuh waktu 1,5 jam untuk sampai di sana. Ia melihat jam mewah yang melingkar di tangan kekar sudah menunjukkan pukul 6 petang sedangkan perjalan baru saja ia mulai. Masih jauh jarak yang harus di tempuhnya.

♡~~~~~♡

Malam ini Seungwan sedang bersiap seperti biasa dengan make up yang tipis, tidak lupa lipstik sesuai dengan warna bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Seungwan sedang bersiap seperti biasa dengan make up yang tipis, tidak lupa lipstik sesuai dengan warna bibirnya. Memakai dress berwarna coklat keemasan, hari ini penampilan Seungwan lebih berani di bandingkan biasanya. Terlihat lebih anggun dan seksi, entahlah hari ini ia ingin sekali berpakaian seperti ini. Baju baru yang beberapa hari lalu di belinya. Kini tampak pas di tubuhnya memperlihatkan bagian menonjol pada dadanya.

Malam sudah menjelang Seungwan segera berangkat menggunakan mobil jemputan dari bosnya. Karena takut jika gadis ini kabur tanpa ijin darinya.

"Sudah selesai nona? Silahkan masuk." ucap sopir suruhan si bos. Dengan malas Seungwan masuk lalu duduk memainkan handphone miliknya.

Perjalan yang hanya butuh beberapa menit saja akhirnya terlewati, hingga mobil yang di naik ki Seungwan tiba di depan club besar megah dan mewah. Walaupun tepat ini baru tampak begitu ramai pengunjung, saat akan berjalan masuk ia melihat sosok wanita yang sangat familiar di matanya. Siapa lagi jika bukan Hwasa orang yang sudah membuat ia berada di tempat ini.

Melihat kedatangan wanita itu Seungwan hanya terdiam, marah bahkan benci. Ia menganggap wanita ini begitu baik sekali, tetapi ternyata wanita di depannya itu adalah iblis yang menjijikan. Mencoba berpura-pura tersenyum agar tidak terlihat kebencian dari wajah Seungwan.

"Hai gadis cantik bagaiman kabar mu?" Hwasa berpura-pura bertanya hanya untuk basa-basi saja. "Aku baik-baik saja. Bagaimana kabar Nyonya? Apa begitu bahagia setelah mendapatkan banyak uang?" Sindir Seungwan.

Long Night With MR ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang