Tibalah mereka di kamar para penjaga merebahkan tubuh Chanyeol di atas ranjang. Meninggalkan bersama Seungwan yang kini sedang menatap keadaan pria di depannya. Tidak biasanya ia membawa pria asing ke kamar.
Pria itu terbangun ketika Seungwan hendak duduk di sampingnya. Mata Chanyeol sedikit terbuka, rasa haus menyerang tenggorokan, pusing yang menyerang, bahkan tubuh terasa panas seperti di oven. Tanpa melihat sekitar ia mencari segelas air namun tak ia temukan hingga sebuah suara menghentikannya.
"Tunggu disini aku akan ambilkan air putih." seperti magnet Chanyeol hanya terdiam dan menunggu, 1 menit...2 menit pintu terbuka. "Ini minumlah kau sedang mabuk jadi kau butuh istirahat." tidak ada jawaban Chanyeol segera meneguk air dalam genggamannya. Gerah, haus semakin meraja lela. Masih dalam keadaan mabuk ia melepas pakaiannya begitu saja. Mata memerah terbuka lebar menatap Seungwan yang terkejut melihatnya.
Panas semakin panas, tatapan mata Chanyeol kini tertuju pada bibir merah merona yang Seungwan miliki. Gairah di tubuhnya mulai bergejolak akibat alkohol yang ia minum.
Mendekat semakin dekat itulah yang dilakukan membuat Seungwan sedikit menjauhkan wajahnya. Takut...ya tentu saja karena baru kali ini ia berada di situasi begini, bersama pria asing. Belum sempat menjauhkan tubuhnya tangan kekar Chanyeol menarik tengkuk leher Seungwan hingga akhirnya bibir ranum itu menempel tepat di bibir Chanyeol.
Berusaha memberontak pun percuma, karena tangan kekar begitu kuat menahan lehernya. Ciuman panas kini mulai terjadi, masih dalam kesadaran yang tipis dengan sedikit paksaan Chanyeol melumat bibir gadis di depannya.
Terus ia lakukan namun tidak ada sela yang Seungwan berikan untuk bisa membuka mulutnya. Merasa kesal tidak ada balasan Chanyeol menggigit kasar bibir bawah Seungwan hingga berdarah.
"Auw.." ringis Seungwan, merasa mendapat cela dengan leluasa ia menyalurkan rasa gejolak yang ada pada tubuhnya.
Lama semakin lama Seungwan mulai terbawa suasana hal yang tidak ingin ia lakukan, kini terjadi bersama pria ini di sini di kamar ini.
Hasrat dan nafsu menguasai Chanyeol hingga terus melampiaskannya tanpa henti. "Hmmppp..." Seungwan yang semula terdiam kini sudah mulai merasakan kenikmatan yang di berikan.
"Akhh..." satu desahan keluar dari mulut Seungwan ketika bibir Chanyeol menelusuri leher putihnya. Mendengar itu ia semakin bergairah melakukannya. Melepas paksa pakaian Seungwan membuang ke lantai hingga meninggalkan bra hitam yang digunakan.
Tangan kekar Chanyeol mulai meremas area sensitif milik Seungwan yang masih tertutup. "Akhhh jangan, toh..longhh berhenti tuan ahhh." semakin kerah desahan itu semakin semangat Chanyeol melakukannya.
Menghisap puting berwarna merah muda milik Seungwan semakin membuatnya mendesah. Hingga tanpa sadar tangan Chanyeol sudah masuk ke dalam area kewanitaan miliknya mencoba memasukkan jari namun ditahan oleh Seungwan.
"jangan, hah..hah.." ucapnya dengan nafas tidak beraturan. "Berapapun akan ku bayar jika malam ini kau harus melayaniku." ucap Chanyeol yang sedikit sadar. "Tidak, itu bukan tugasku tuan aku hanya menemani minum saja." balas Seungwan. "Aku tidak perduli." Chanyeol kembali melanjutkan aksinya.
Melepas celana dalamnya tanpa perlu waktu lama ia memasukkan little Park miliknya kedalam miss V Seungwan. Sehingga membuat gadis ini menangis menahan perih akibat ukuran milik Chanyeol yang begitu besar dan panjang.
"Ku mohon hentikan tuan. Akhhh ahh ahh.." ringis Seungwan. "Nikmati saja semua sudah terjadi." jawab Chanyeol.
Panas semakin panas aktivitas itu terus di lakukan hingga. "Aku ingin keluar aahh...ahhh." Chanyeol sudah berada di fase klimaks dimana cairan itu masuk kedalam rahim Seungwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Night With MR Park
Kurzgeschichten"Sejujurnya aku tidak ingin berada di tempat ini bersamamu, tetapi semua sudah terjadi aku tidak bisa berbuat apa-apa." Son Seungwan Nasi sudah menjadi bubur, itulah yang sudah terjadi pada gadis mungil yang harus menerima kenyataan, jika ia harus...