6 : Mark

4K 313 17
                                    

" Mau nonton film bareng di kamar Hyung  gak beres ini? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mau nonton film bareng di kamar Hyung  gak beres ini? "

" Mau nonton film bareng di kamar Hyung  gak beres ini? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Keluarin semuanya, Ji. "

Jisung menggeleng ribut dengan mata yang semakin buram berkaca-kaca.

Melihat bagaimana kacaunya Jisung untuk menahan segala keluh kesahnya sendirian, membuat hati Haechan teremat sakit. Dengan cekat Haechan berlari menghampiri Jisung, ia memeluk tubuh Jisung erat. Otot-otot Jisung menegang karena menahan emosinya sendiri.

Haechan sebisa mungkin meraba bagian tubuh Jisung yang terasa sangat keras, memberikan elusan menenangkan agar Jisung sedikit lebih rileks.

Ini adalah satu-satunya hal buruk tentang Jisung.

" Hyung ada disini Ji, bareng kamu. Keluarin semua hal yang mau kamu luapin, Hyung mohon. "

Nafas Jisung tersendat-sendat, membuat Haechan panik seketika. Dengan cepat Haechan mencoba mengarahkan Jisung untuk bernafas secara perlahan.

" Ji, ambil nafas pelan-pelan. Hyung ada disini, jangan takut, ada Hyung. "

Jisung tak terkendali. Air matanya semakin deras, mulutnya tak mengatakan sepatah katapun.

" Lihat Hyung Ji, Hyung ada disini, Hyung menyayangi kamu, sangat. "

Haechan dengan rabaannya yang acak-acakan, mencoba membuat Jisung fokus menatapnya, Haechan menahan kepala Jisung agar lebih tenang.

Panic attack itu perlahan hilang, menyisakan Jisung dengan wajah kacaunya. Setelah itu benar-benar berhenti, lutut Jisung melemas, ia berlutut sembari mengatur nafasnya.

Haechan masih mengelus sayang kepala Jisung, meraba tiap helaian rambut Jisung.

" Benarkah Hyung menyayangi ku? Aku takut Hyung! Aku takut berharap, dan akan bergantung pada harapan itu. "

Haechan menggeleng keras, air matanya semakin deras. Ia membawa kedua tangan Jisung untuk dipegang.

" Lihat Hyung, Ji. Hyung sangat amat menyayangimu, Hyung menyayangi kalian semua, kalian adalah hidup Hyung, rumah Hyung, suka dan duka Hyung. Kita tak bisa terpisahkan oleh apapun, persahabatan kita lebih dari ikatan bumi dan langit, mimpi-mimpi kita lebih berharga dari apapun. "

[✓] HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang