10 : Jisung

3.5K 266 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta termenung di balkon hotel dengan sebotol bir yang bertengger nyaman di genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta termenung di balkon hotel dengan sebotol bir yang bertengger nyaman di genggamannya. Sesekali ia menyesap bir itu dengan pikiran kosong.

Bukan kosong. Lebih tepatnya dengan diamnya yang termenung. Ia juga menghela nafasnya berat beberapa kali.

Yuta mengesampingkan bir nya, ia simpan minuman itu di meja yang tersedia. Masih dengan posisi tangan sikutnya yang menyandar di pembatas pagar balkon, Yuta menundukkan kepalanya sejajar dengan tangannya, lalu ia meremas kasar rambutnya sendiri, diakhiri dengan tarikan nafas yang panjang.

" Chan... "

Wajah Yuta benar-benar saat ini, perasaan kalut karena rasa bersalah membuat Yuta benar-benar tak tenang.

Ia ingin mengucapkan banyak kata maaf sembari memeluk tubuh adiknya itu, dan mengakui semuanya. Namun keberanian Yuta tak sebesar itu, ia cukup tahu diri dan malu untuk mendekati Haechan saat ini.

Mundur dan memberi ruang pada Haechan adalah pilihan terbaik saat ini, pikirnya.

" Maafkan Hyung, Chan. "

Ucap Yuta pada angin malam, yang mana hal itu tak bisa Haechan dengar.

Untuk malam ini, Yuta menyerah, kepalanya terlalu sakit karena harus memikirkan banyak hal. Sebelum tertidur, ia berdoa agar besok adalah hari yang lebih baik untuk Haechan.

 Sebelum tertidur, ia berdoa agar besok adalah hari yang lebih baik untuk Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang