RayVi - 1

126 9 0
                                    


Happy Reading!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang jam nunjukin pukul 06.00, masuk sekolah jam 7.30. Gue masih terlelap di kasur kesayangan gue, sambil memeluk guling tercinta. Tidak lupa dengan piyama bergambar bintang dengan latar berwarna biru tua.

Lagi enak-enaknya tidur sambil mimpiin lagi ada didunia dengan penuh makanan, air liur gue sedikit menetes dari sudut mulut gue. Tiba-tiba seseorang membuka tirai jendela kamar gue, cahaya matahari yang masuk ke kamar gue membuat gue sedikit terganggu. Gue membalikan tubuh gue agar tidak terkena cahaya matahari, dan menarik sedikit selimut gue yang merosot kebawah.

Gue merasakan tepukan dibahu gue "Ray bangun." Seseorang tersebut memanggil nama gue berulang kali. Akhirnya gue terbangun, gue duduk perlahan di sandaran kasur dan meregangkan badan gue beuh nikmat beut anjing!

"Mandi Ray, siap-siap habis itu turun kebawah kita sarapan bareng." Ucap seseorang tersebut. Btw kenalin dia Kaka gue namanya Devan Alaxavier, orangnya baik, lembut, ah pokoknya Kaka idaman deh!

"eungh.. Iya ka." Jawab gue sambil mengucek mata gue yang sedikit gatal, gue liat Kaka udah pergi dari kamar. Gue ngambil handuk lalu masuk ke kamar mandi, mandi dulu biar wangy-wangy.

Beberapa menit kemudian

Gue turun dari lantai 2, kamar gue ada dilantai 2. Gue udah make seragam sekolah lengkap, gini-gini gue anak yang teladan kadang-kadang doang sih kalo lagi ga khilaf.

Gue berjalan menuju meja makan, udah ada kaka yang lagi nyiapin sarapan sama bekal buat gue. Eh? Ada seseorang dengan rambut putih lagi duduk santuy sambil mainin hp nya. Ga salah lagi tu orang besto prento gue, dia biasa dateng pagi-pagi buat berangkat bareng gue.

"Ray sini ayo sarapan, oh yah udah ada Vicktor." Panggil Kak Devan. Sesaat setelah Kak Devan manggil gue, si Vicktor nengok ke arah gue dengan senyum kecil. Btw kenalin dia sahabat gue dari kecil namanya Vicktor Anderson

"Pagi Ray pendek!." Ejek Vicktor dengan senyum tengilnya. Urat kekesalan tercetak dijidat gue. "Sialan! Gue ga pendek! Lo nya aja ketinggian." Tinggi gue 170 cm! Termasuk tinggi lah!

Ia hanya tertawa melihat gue kesal, sepertinya membuat gue kesal adalah hobinya. Kaka yang melihat kejadian ini hanya menggelengkan kepalanya karena memang sudah terbiasa dengan pertengkaran kami berdua.

"Udah ayo sarapan dulu nanti telat." Ucap Ka Devan.

------------------------------

TIME SKIP

Gue sama Vicktor berangkat sekolah, ka Devan udah berangkat kerja dia. Gue make motor Yamaha MT 07, sedangkan Vicktor Kawasaki Ninja 650.

Setibanya disekolah, sekarang gue sama Vicktor lagi di parkiran naro ni motor. Gue lepas helm sambil benerin rambut gue yang berantakan sama dengannya Vicktor ia juga melakukan itu.

Gue bersekolah di SMA Angkasa, sekolah tempatnya anak holkay. Banyak siswa-siswi dari luar kota, maupun luar negeri karena ini sekolah udah go internasional. Dikenal dengan banyaknya prestasi, fasilitas, kinerja para guru, banyaknya ekstrakurikuler yang menjadi minat tersendiri bagi para murid yang ingin bersekolah disini.

Eits dibalik semua kelebihan ni sekolah, pastinya ada kekurangan dong. Ga semua murid nya berperilaku baik, ada yang tawuran, bolos, ada yang bikin gank, bahkan pembulian, dan hal lainnya.

Gue sama Vicktor memasuki kelas yaitu, kelas MIPA 2 gini-gini gue sama dia termasuk murid pinter. Gue duduk di pojok deket jendela didepan gue ada si Vicktor.

Disguised?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang