RayVi - 8

36 4 0
                                    


Happy Reading

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Dekati dia."

"Berhenti memerintah saya!."

"Turuti perintah, atau Ibu kamu dalam bahaya."

"Argh sialan!."

"Helo ges welcome bek." Sapa Ray kepada teman-temannya. "Aduhay udah sehat Lo? 2 hari ga berangkat." Ucap Alvin. "Alhamdulillah udah sekolah." Ucap Rio dengan peci yang masih melekat dikepalanya.

"Widih pak haji Rio habis ngapain Yo?." Tanya Alvin ia mengambil pecinya lalu memakainya. "Gue abis sholat duha." Jawab Rio.

"Masyaallah Rio!." Sahut Ray dengan senyumnya. "Rio lagi mode tobat." Sahut Jimmy. "Gila gue ganteng bener gue." Celetuk Alvin ia melihat wajahnya dengan kamera hp.

"Dari segi mana? Muka Lo kayak cicak kejepit." Ucap Vicktor dengan wajah datar. "Sialan Lo! Sirik aja Lo jadi orang." Sungut Alvin. "Ngapain sirik sama Lo? Kurang kerjaan." Ucap Vicktor.

Jimmy menahan Alvin "Lepas Jim ni orang kudu gue kasih pelajaran.". "Sabar vin, yang dikatain Vicktor emang bener." Ucap Jimmy, Ray dan Rio tertawa. "Hah?!." Alvin menarik kerah Jimmy.

"Oit sabar bang Alpin." Ucap Ray memisahkan. "Ck." Alvin cemberut. "Nih permen." Ray memberikan permen, yang langsung diterima lalu dimakan. Tiba-tiba Alvin memasang muka aneh "A-asem! R-ray pprrhhh." Alvin tetap mengemutnya walaupun asem.

"Enak kan asem juga, bikin melek." Ucap Ray ia juga memakan permen asem tersebut. "Mau." Vicktor mendekat, Ray meliriknya lalu menyuapkan permen "Thanks".

"Ray!." Lisa datang ia langsung duduk disebelah Ray. "Nih aku bawain roti sama susu." Lisa memberikan kepada Ray, Ray tidak enak dan kasihan pun menerimanya "Makasih Sa, padahal ga usah repot-repot.". "Ga repot kok, kalau buat Lo apa yang gak." Ucap Lisa sambil memeluk lengan Ray.

"Pergi Lo ular keket." Ucap Alvin. "Hus hus sanahh." Rio mengibaskan tangannya. "Apasih kalian Ray nya aja ga masalah tuh." Lisa menempelkan kepalanya dibahu Ray. "Lisa jangan deket-deket, liat tuh pada ngeliatin kita." Ray sedikit mendorong Lisa halus.

"Ih biarin, biar mereka tau kalau kamu itu calon pacar aku." Ray langsung merinding yakali pacaran sama sesama jenis. "Udah gih sama temen-temen Lo." Ucap Ray. "Ya udah deh, bye Ray." Lisa melayangkan fly kiss.

"Hueek." Pura-pura Alvin. "Lumayan uang jajan gue." Ucap Ray memakan rotinya. "Buset langsung dimakan, Lo ga takut ada sesuatu gitu?." Ucap Rio. "Kalau kenapa-kenapa ya udah mau gimana lagi." Ray santai.

"Omongannya." Sahut Vicktor ia menatap tajam Ray. "Iya iya maaf." Ray memutar mata malas.

"Bentar gue ke kamar mandi dulu." Ray berjalan menuju kamar mandi yang jarang sekali dipakai agar ia aman. "Hati-hati." Ucap Vicktor Ray mengacungkan jempol.

"Lo perhatian banget sama Ray, pacaran gih." Celetuk Alvin santai yang langsung dapat jitakan cinta dari Rio "Ndasmu! Mereka saling perhatian dan deket ya karena temenan dari pitik.".

"Aduh bajigur Lo! Sakit ini kepala gue, udah goblok tambah goblok." Ucap Alvin mengusap-usap kepalanya. "Ngaku goblok ternyata." Sahut Jimmy. Alvin menaikkan lengan bajunya "Ni orang daritadi ngeselin bener, ayo sini bewan Lo anjing!.".

Disguised?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang