Memasuki Konflik

321 22 1
                                    

"Aku— ya! Tentu saja aku terima" Ucap Vivian yang langsung memeluk Azka dengan wajah yang senang

Azka tersenyum seringai dan memeluk erat Vivian

"Aku mencintaimu Vivian" Ucap Azka yang langsung,mencium bibir Vivian

Tak berlangsung lama, mereka pun menikah dan mempunyai rumah yang baru. Rumah yang megah, luas, mewah bahkan terdapat wahana di taman rumah tersebut. Tak hanya itu, rumah tersebut juga memiliki rumah kaca dimana terdapat banyak bunga disana

Itu semua Azka buat hanya untuk Vivian. Hanya untuk Vivian saja.

Kini, Vivian sedang membuat sarapan pagi. Ia membuat sandwich dan juga spaghetti. Tiba-tiba dari belakang Azka memeluk Vivian

"Viviku" Ucap Azka

"Azka, aku sedang membuat sarapan. Kau mau?" Tanya Vivian

Azka hanya mengangguk. Ketika itu, terdapat ide yang terbesit di kepalanya. Ia mencium leher Vivian dan menjilatinya bahkan memberi mark di leher Vivian

"Azka! Ini masih pagi" Ucap Vivian yang mukanya sudah memerah

"Tapi baumu sangat wangi Vivi, aku suka"

Azka terus melakukan hal tersebut membuat badan Vivian bergetar

"A-azka.. Sudah cukup.. Kumohon" Pinta Vivian

Sudut bibir Azka menaik dan ia memberhentikan perbuatan nya

"Baiklah viviku. Oh ya, hari ini aku akan sibuk bekerja jadi bisakah kau diam di dalam rumah saja dan menikmati apa yang aku berikan? Aku tidak ingin kau terluka saat pergi keluar. Jika kau ingin pergi keluar, kau harus ditemani para bodyguard ku okay?" Azka mengecup dahi Vivian

"Iya iya, jangan khawatir, aku akan baik-baik saja"

"Baguslah, aku tidak ingin kau terluka"

Azka pun mengambil sandwich yang Vivian buat dan memakannya kemudian ia pamit pergi untuk bekerja.

Vivian kembali memakan sarapan yang ia buat sembari menonton tv. Ketika itu, terdapat berita yang menghebohkan membuat Vivian terkejut

Berita itu adalah kematian seorang lelaki paruh baya dimana ia mati secara mengenaskan

"Mengerikan sekali, siapa yang membunuhnya. Dia sangat kejam" Ucap Vivian

Vivian pun mengambil handphone nya dan mengobrol dengan temannya. Ia mengobrol tentang berita tersebut dan saat setelah mengobrol panjang, Vivian diajak bermain oleh temannya

Tentu saja Vivian menerima karena ia bosan di dalam rumah. Walau banyak pembantu dan bodyguard di dalam rumah, ia tetap merasa kesepian dan ingin bermain dengan temannya

Vivian pun langsung bersiap siap dan bergegas keluar ditemani beberapa bodyguard Azka. Sampai di tujuan, Vivian ingin bodyguard nya pergi meninggalkan nya berdua dengan temannya

"Maaf nyonya, kami tidak bisa meninggalkan anda. Jika tidak, anda akan terluka" Ucap salah satu bodyguard tersebut

"Aduh cuman sebentar doang kok, aku ingin berdua aja sama temenku, pliss" Pinta Vivian

Namun beberapa kali Vivian memohon, para bodyguard tersebut tetap tidak bisa meninggalkan Vivian

"Aakh! Baik! Aku akan menelpon Azka"

Vivian pun segera menelpon Azka.

"Ya viviku, ada apa? Apa kau rindu pada suamimu ini hm?" Goda Azka

"Azka, aku mohon bisakah kau suruh bodyguard mu untuk tidak menemaniku terus. Aku ingin berdua menghabiskan waktu bersama dengan temanku"

"Teman? Lekaki?" Tanya Azka

"Tidak, ini perempuan. Luna namanya. Boleh ya kumohon"

"Maaf tapi aku tidak bisa membiarkanmu sendirian tanpa bodyguard ku vivi, bagaimana jika ada yang ingin melukaimu? Bagaimana jika ada yang ingin menyakitimu? Aku melakukan ini karena sayang padamu vivi"

"Tapi—"

"Jangan menguji batas kesabaran ku Vivian. Menurutlah atau aku akan marah"

Vivian terkejut dan ia pun hanya bisa menuruti perkataan Azka. Kemudian telepon pun dimatikan.

Lekas Vivian bertemu dengan temannya

"Vi.. Ini bodyguard mu beneran harus ngikutin kita berdua? Sumpah ini kita diliatin banyak orang loh, malu aku" Bisik Luna

"Nah itu, aku juga udah minta mereka buat gak ngikutin kita tapi tetep aja mereka nolak. Gimana dong nih lun" Tanggap Vivian

Luna pun mempunyai ide yang cemerlang. Ia membisikkan ide tersebut ke Vivian dan langsung disetujui olehnya

"Aku ingin pergi ke toilet, kalian tunggu disini" Ucap Vivian

Para bodyguard pun mengangguk dan menunggu Vivian. Namun mereka tidak tau bahwa Vivian dan Luna hanya berbohong dan pergi meninggalkan mereka begitu saja

"Yess!! Akhirnya kita bisa berduaan lun"

"Yap! Ide ku cemerlang kan hahaa"

Mereka pun bermain dengan riang dan tawanya namun Vivian tak tahu bahwa ia sudah melakukan perbuatan yang salah.

Mereka pun bermain dengan riang dan tawanya namun Vivian tak tahu bahwa ia sudah melakukan perbuatan yang salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azka Marquel

Bird In CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang