Keesokan harinya, Vivian mendengar pintu terbuka dan ia pun membuka matanya. Melihat kedatangan Azka, seketika ingatan tentang kejadian kemarin terlintas di pikiran Vivian dan ia langsung menjauh dari Azka
Sontak Azka sedikit marah karena Vivian menghindarinya
"Ada apa viviku, apa kau masih takut padaku? Hm?" Tanya Azka
Vivian mengangguk pelan
"Aku sudah minta maaf padamu viviku, apa kau masih marah? Kumohon jangan menjauh dariku, aku hanya ingin melindungi mu. Kumohon" Pinta Azka dengan tatapan nya yang sedih
Vivian mulai sedikit mendekat ke arah Azka
"Aku.. Aku hanya masih takut. Tapi aku tau kau masih menyayangiku jadi aku... Aku akan memaafkanmu" Vivian tersenyum pada Azka
Melihat itu, Azka tersenyum dan memeluk erat Vivian
"Aku mencintaimu viviku" Ucap Azka yang berhasil memanipulasi Vivian
Ah... Merpatiku, batin Azka
Lalu Azka mengajak Vivian untuk makan bersama. Disana hidangan makanan sudah tersedia dan banyak sekali makanan favorit Vivian yang ada di atas meja tersebut.
"Lihat, semua ini adalah makanan favorit mu. Aku membuatkannya hanya untukmu. Kamu suka sayang?" Tanya Azka dengan lembut
"W-woaah.. Banyak sekali" Ucap Vivian dengan wajah sumringah
Kini Vivian tidak takut lagi oleh Azka dan mulai memaafkan sikapnya. Ia pun duduk di kursi yang sudah disediakan Azka dan mereka berdua pun langsung memakan hidangan tersebut.
"Vivi, aku akan bekerja hari ini dan kau harus ikut denganku. Kau paham kan?" Tanya Azka yang masih memakan hidangan itu
"Uhm.. Apa aku tidak mengganggumu nanti?" Tanggap Vivian
Azka menggeleng, "Tidak sayang, kau tidak pernah menggangguku. Aku ingin kau ikut karena aku takut kau akan melarikan diri diam diam seperti kemarin"
Sontak Vivian terkejut
"Aku tidak melarikan diri, aku hanya ingin mempunyai privasi sendiri dengan sahabatku. Semenjak aku menikah denganmu, aku tidak pernah ada privasi pribadi" Ucap Vivian
"PRIVASI PRIVASI PRIVASI!!! KITA SUDAH MENIKAHH, KAU DAN AKU KINI TIDAK ADA YANG NAMANYA PRIVASI, KENAPA KAU SELALU MEMBUATKU MARAH VIVI!!!?" Teriak Azka marah sampai urat di dahinya terlihat
Mendengar itu, Vivian ketakutan kembali mengingat apa yang terjadi padanya ketika Azka marah dan itu membuatnya trauma
"M-maaf..." ucap Vivian sembari menundukkan pandangannya
Azka menghela nafasnya dan ia mengusap kepala Vivian
"Vivian, kau adalah prioritas utamaku dan kau adalah istriku jadi jangan pernah ada privasi diantara kita. Kau paham?" Jelas Azka
Vivian menganggukkan kepala. Melihat jawaban Vivian membuat Azka tersenyum kembali dan mereka pun melanjutkan makan
Selesai makan, mereka bersiap-siap untuk pergi ke kantor Azka dimana disana ia menjadi CEO di kantor tersebut.
Mobil mulai dinyalakan, Azka membuka pintu mobil untuk Vivian. Vivian pun langsung memasuki mobil begitupun dengan Azka. Lalu mereka mulai berangkat
Di tengah perjalanan, Azka sempat membuka suaranya
"Vivian sayang, saat sampai disana jangan pernah bergaul dengan para lelaki ataupun mengobrol okay? Kau hanya perlu bersamaku"
Vivian hanya mengangguk pelan dan akhirnya mereka pun sampai di kantor Azka. Para pekerja mulai menyambut CEO mereka
"Selamat datang tuan Azka" Sahut asisten nya, Rico
"Apakah hari ini ada jadwal meeting Rico?" Tanya Azka
"Ya tuan"
Azka pun menggenggam tangan Vivian dan berjalan ke arah ruangan kantornya
"Vivi, kau patuh ya dan duduk di sini. Jangan pergi keluar atau kemana mana karena bodyguard ku selalu bersamamu, jadi jangan pernah keluar dari ruangan ini" Tegas Azka
"Tapi bagaimana jika aku ingin makan atau minum? Atau bagaimana jika aku ingin ke toilet?"
"Hahh— baiklah asal ditemani oleh bodyguard ku"
Lalu Azka pun pergi ke ruang meeting dan mulai melakukan meeting dengan para pekerja disana
Kini, Vivian sendirian dan itu membuatnya bosan. Ia ingin pergi keluar namun ia takut Azka akan memarahinya. Vivian pun hanya bisa bermain dengan gadget nya
Tiba-tiba, suara pintu terbuka terdengar. Sontak Vivian langsung melihat ke arah sumber suara tersebut dan melihat ada lelaki yang sedang membawa dokumen di tangannya
"Ah.. Maaf kukira tidak ada orang" Ucap lelaki tersebut
"Ah tidak apaa apa kok" Jawab Vivian
Lelaki tersebut pun menaruh dokumen di meja kerja Azka, kemudian ia berjalan ke arah Vivian
"Salam kenal, namaku Arion Edward" Sapa Arion
"Ah... Hai namaku Vivian Zaline, kamu bisa memanggilku Vivian"
"Oh baiklah Vivian. Mengapa kau berada di ruangan pak Azka? Apakah kau istrinya?" Tanya Arion
Vivian pun mengangguk
"Waahh benar benar couple yang sangat bagus, tampan dan cantik hahaha. Ah maaf jika ini tidak lucu, oh btw kenapa kau tidak berjalan jalan melihat kantor ini?"
Vivian menggeleng, "aku tidak dibolehkan pergi keluar oleh Azka. Jika aku tidak patuh padanya, aku akan dihukum"
Sontak Arion terkejut mendengar itu
"Hmm, bagaimana jika kita melakukan ekspedisi ini secara diam-diam? Yaah... Bukannya ingin ikut campur urusan, hanya saja aku tidak tega melihat mu hanya disini bermain dengan gadget mu, bagaimana?"
Mendengar itu, Vivian begitu senang
"Baiklaah ayooo"
Namun tiba-tiba suara interupsi terdengar
"Mau kemana Vivian?"
Sontak Arion dan Vivian menoleh ke arah suara tersebut dan terkejut melihat Azka yang sedang berdiri di depan pintu menatap mereka dengan tajam.
"Apa kau ingin melarikan diri lagi Vivi ku?" Tanya Azka dengan suaranya yang terdengar mengintimidasi dan tatapannya yang sangat tajam membuat Vivian ketakutan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bird In Cage
RomanceVivian Zaline, seorang gadis yang terjebak dengan suaminya yang kejam. Ia mengalami KDRT di rumah tangganya. Setiap hari, ia memikirkan bagaimana caranya lari dan bersembunyi dari suaminya namun setiap ia ingin melarikan diri, suaminya selalu bisa m...