OD || 01 - 24 Jam

644 82 5
                                    

Sasuke tersenyum tulus, walau tipis sekali, saat seorang pendeta mengumumkan bahwa upacara pernikahannya dengan Sakura resmi selesai. Kedua mempelai dipersilahkan menjamu para tamu undangan di gereja. Yamanaka Ino berteriak histeris saat bagiannya tiba bercakap dengan mempelai wanita, Uchiha Sakura. Sedangkan si gadis musim semi sama bahagianya. Setidaknya itu yang terlihat di mata Sasuke.

Entah sudah berapa kali teman si mempelai pria selalu berucap bahwa ia beruntung mendapatkan istri seorang Haruno Sakura. Apalagi baru saja gadis itu menjalani profesinya sebagai dokter di rumah sakit Konoha, Yokohama. Sasuke tak bisa menyembunyikan wajah bahwa ia juga setuju dengan pendapat orang-orang. Pada hari pernikahan itu, Sasuke merasa menjadi pria paling istimewa di dunia.

Acaranya dimulai pagi. Mereka mendaftarkan pernikahan ke catatan sipil juga pada hari yang sama, kemudian ke gereja untuk melaksanakan pernikahan secara agama. Menjelang siang hingga malam hari, mereka berdua bertatap muka dengan banyak tamu undangan. Hotel megah yang menampung ribuan tamu tak lain adalah properti keluarga Uchiha sendiri. Sebenarnya Sasuke enggan menerima para tamu di sana. Dia tak ingin Sakura disalahpahami orang lain bahwa gadis itu menikahi Sasuke karena keluarganya kaya raya. Namun ketika baru pertama disebut perihal lokasi resepsi pernikahan, Sakura setuju begitu saja. Dia berkata keluarganya akan menanggung separuh biaya resepsi.

Kemudian pada malam hari, saat mereka akhirnya punya waktu istirahat, sekitar pukul sembilan, Sakura mengeluh pening. Sejak dulu Sasuke jarang bicara dengan seorang gadis. Dia tak tahu harus bagaimana saat malam pertamanya menjadi pasangan orang. Sementara Sakura tampak bahagia dan tak sungkan memeluk suaminya sendiri. Dia berdiam diri beberapa menit dalam pelukan Sasuke, lalu pamit mandi. Malam itu berlalu begitu saja. Tanpa hubungan intim, karena mereka berdua sama-sama lelah.

Esoknya, Sasuke bangun lebih awal. Dia memikirkan cara membuat Sakura tersenyum di pagi hari, sambil mengingat-ingat bahwa kemarin, jam sembilan pagi, dia mengucap janji sebagai seorang suami bagi dokter muda itu. Sasuke akhirnya tahu apa yang bisa ia lakukan untuk Sakura. Dia kenal kebiasaan si istri sejak sekolah. Sakura selalu minum susu di jam istirahat pagi. Dari rumor yang beredar, Sakura selalu melewatkan sarapannya karena keseringan bangun siang.

Sasuke pergi ke dapur sejenak dan mengambil susu dari kulkas kemudian ia hangatkan. Ketika kembali ke kamar, jam dinding menunjukkan pukul sembilan pagi. Sakura sudah duduk di ranjang dengan selimut yang masih membalut separuh tubuhnya. Gadis itu mengucek mata, lalu segera menyadari eksistensi suaminya.

"Ohayou, Sasuke-kun," sapa Sakura, diakhiri dengan kuap.

"Ohayou."

Sasuke mendekat. Susu hangat di tangannya sudah siap ia berikan pada Sakura.

"Sakura, aku—"

"Sasuke-kun, ayo kita cerai?"

✧✧

31 hari, setelah perceraian.

"Enghh ..., Sasuke-kun, apa kamu membawa bekalmu?"

Si empunya suara sedang digendong di punggung sang suami. Matanya terpejam sejak tadi. Sasuke merasakan bau alkohol cukup menyengat. Sejujurnya ia tak terlalu kaget saat Sakura mabuk berat. Ini sudah tiga kali dia membawa pulang istrinya yang mabuk. Tapi baru ini sampai Sakura tak bisa berjalan sendiri.

"Sasuke-kun ...," rengek Sakura.

"Hn?"

"Di mana bekalmu? Ayo tukar dengan bekalku! Ada satu onigiri kecil yang imut sekali!"

"Hn. Baiklah."

"Hore!!"

Sasuke bisa memahami bagaimana saat seseorang tengah stress. Dia memang tak  belajar di fakultas kedokteran atau sejenisnya. Dia berada di fakultas ekonomi di kampusnya. Sasuke merupakan seorang kepala departemen pemasaran sebuah perusahaan perfilman milik keluarganya. Selama dia bekerja di sana, tak jarang Sasuke bertemu aktor atau aktris yang dalam kondisi tertekan dengan lakon yang mereka jalani di film atau drama. Keadaan mental itu membawa dampak pada kehidupan nyata para lakonnya. Salah satu cara untuk mengetahui tingkatannya ialah dengan mengajak orang-orang kantor mabuk bersama. Kemudian mereka akan mengucap seberapa lelahnya mereka, atau membocorkan satu dua rahasia, seperti yang dilakukan Sakura tadi.

One Day [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang