" Aiiissh sial "
Kyungsoo mengumpat saat melihat jalan yang ia lewati mendadak macet karena terjadi kecelakaan lalu lintas . Sementara Ara terus menerus menerornya dengan ratusan panggilan seluler hanya untuk menyuruhnya agar cepat sampai . Dokumen yang ia perlukan untuk sidang pengadilan tertinggal di kamarnya sementara ia sedang disibukkan dengan makan malam bersama petinggi kejaksaan . Maka dari itu kyungsoo adalah orang yang tepat untuk dijadikan kurir dadakan . Itupun kyungsoo mengiyakan hanya karena Ara berjanji akan memberinya uang saku tambahan . Lumayan untuk menambah saldo tabungannya , mengingat ia yang akan segera menjadi ayah muda . Kyungsoo sudah berencana untuk mendedikasikan sisa tabungannya untuk biaya persalinan irene .
" Tahan kyungsoo , demi uang saku tambahan "
Setelah jalanan lebih kondusif , Kyungsoo pun langsung menerobos kerumunan . Mengendarai Yamaha bak pembalap profesional . Tak sia-sia ia merengek untuk dibelikan motor Yamaha Sport Racing lengkap dengan helm Arai yang membuatnya tampak seperti penerus Valentino Rossi .
Begitu sampai di meeting room Grand Prime Hotel , kyungsoo di tahan oleh beberapa orang pria bersetelan jas hitam di depan pintu lantaran penampilannya yang sangat casual .
" Minggir !!! "
" Aku bilang minggir !!! " , ujarnya marah .
" Maaf , yang tidak berkepentingan dilarang masuk "
Kata salah satu pria yang berbadan kekar dan berwajah sangar .
Kyungsoo terlihat kesal . Ia pun tertawa remeh sambil menunjukkan map berlogo Kejaksaan Seoul di tangan kirinya .
" Aku kesini untuk mengantarkan berkas penting ini untuk Jaksa Doh Ara " , ujarnya dengan nada penuh penekanan .
Sial sekali rasanya . Kyungsoo merasa kesal lantaran belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya . Sepertinya ia harus mengeluarkan kekuatan ototnya .
" Biar kami yang mengantarkan " , ujar pria yang satunya .
Namun dengan cepat Kyungsoo menarik berkas yang hampir saja dirampas .
" Atas dasar apa aku harus menyerahkan berkas penting ini pada kalian ? Bisa saja kalian akan menyalahgunakan dokumen penting ini "
Kedua pria itu hendak mendorong dan menarik paksa berkas di tangan kyungsoo . Namun tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka .
" Yaaakk kenapa lama sekali !!! " , ujar Doh Ara dengan nada cerewetnya .
" Tanya saja pada dua begundal ini "
Kyungsoo menatap sengit pada 2 ajudan itu lalu menyerahkan berkas penting itu pada Doh Ara . Sementara Ara menatap 2 ajudan itu dengan tatapan bingung .
" Jangan lupa tranfer bayaranku "
Kyungsoo membalikkan badan dan meninggalkan Ara yang masih kebingungan dengan situasi yang baru saja terjadi .
" Eoohh gomawooo !!! " , jerit Doh Ara karna kyungsoo sudah berjalan menjauh .
" Dia adikku " , kata Doh Ara pada 2 pria itu sebelum kembali ke ruangan . Membuat kedua pria itu saling melotot . Kalau dia adik Doh Ara , itu berarti dia adalah putra kandung Doh Kyunggu , Hakim Ketua Mahkamah Agung .
" Sayang sekali aku harus mengendalikan diriku , kalau tidak "
" Aku akan langsung menghabisi mereka "
" Padahal momennya pas sekali , sudah lama aku tidak menghajar orang "
Rutuk kyungsoo seorang diri sambil menggerak-gerakkan otot lengannya . Ia pun melanjutkan langkahnya menuju pintu luar . Namun saat ia hendak masuk ke dalam pintu kaca berputar ia menabrak seseorang .