Bab 5

764 82 38
                                    

Setelah Raven menghilang dari hadapan Titi, Raven berjalan di sebuah hutan yang cukup lebat. Setiap dia menyentuh sesuatu pasti akan terbakar benda itu. Namun wujud Raven tidak berambut hitam, melainkan berubah menjadi putih. Raven sampai di sebuah bangunan yang sangat megah, disana Raven menyelinap masuk kedalam dan mendengar sebuah percakapan yang membuat Raven ingin cepat-cepat membunuh orang itu.

"Oh kasihan sekali si tua bangka suami mu itu, harus mati di tanganku saat itu. Padahal aku ingin dia hidup dan melihat kita bercumbu malam ini." ujar pria sangean itu.

"Aaah kau ini, mari kita lakukan itu." ujar Wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Yen ibu tiri Raven.

"Bersenang-senanglah kalian berdua," Gumam Raven sambil menunjukkan smirk iblisnya.

Seeet seeet
Sriiiing

"Aaaaaaaaaaaarrggggg..." teriak pria yang tengah telanjang bulat sedang bersetubuh dengan Yen.

Yen teriak histeris melihat prianya terbunuh dan kemaluannya terpotong. Yen bersuara. "Siapa kau, apa mau mu?"

"Ahahahhaha, kau boleh lupa kepadaku Yen Tiao, tapi aku tidak akan pernah lupa dengan apa yang sudah kau lakukan padaku di masa lalu." ujar Raven tenang namun suaranya begitu dalam.

Sriiiing
Sreek
Sreeek

Yen mati di Bunuh Raven, Raven menyumpal mulut wanita itu dengan kemaluan Pria itu. Raven melesak dan melompat dari jendela, dan...

Booom
Wuuush

Raven membakar rumah itu, sehingga orang-orang yang ada disana berhamburan keluar dan histeris. Tapi tentu saja Raven keluar dari sana tidak dengan tangan kosong, dia membawa semua uang dan emas milik Yen. Kemudian Raven tiba di sebuah tempat terpencil, tempat itu adalah tempat dimana ia di tolong orang itu.

"Raven ku sayang... Kau berhasil membunuh lagi? Kali ini aku akan memberikan tugas untukmu, jika kau gagal, maka kau akan mati di tanganku." ujar Pria iblis bernama Shifan.

"Tugas apa?" ujar Raven.

"Yah, musuhku banyak sekali di luar sana, dan dia musuhmu juga. Jika kau berhasil, aku akan sangat senang padamu." ujar Shifan.

Raven sebenarnya sudah muak dengan Shifan yang memerintahkan seenak jidatnya. "Tapi di luar sana banyak pemburu iblis."

"Kau jauh lebih kuat dari mereka Raven, bahkan kau hidup kembali tanpa bantuanku. Tapi jika kau berkhianat padaku, kau akan mati. Aaah, aku menginginkan tubuhmu, sudah lama aku tidak..." ujar Shifan mesum.

"Ck... Kau pikir aku mau tidur dengan mu gitu? Jangan harap... Wanitamu sudah banyak Shifan, lagi pula aku laki-laki." ujar Raven.

"Raveeen....!" seru Shifan.

"Ahhahhahaa, Urus saja hasratmu dengan wanita itu Shifan..." seru Raven sambil berlalu pergi dan membawa semua uang dan emas itu. Tapi Raven meninggalkan beberapa emas untuk Shifan.

Shifan kesal, tapi dia tidak memperdulikannya karena sudah mendatkan emas. Raven sampai di penginapan miliknya di Glarenoth, Titi menunggu dengan setia. Raven berubah kembali ke aslinya. "Titi, kau belum tidur?"

"Belum, saya menunggu anda tuan." ujar Titi.

"Ini, simpan di tempat biasa... Aku ingin minum arak malam ini, kau mau?" ujar Raven.

"Tidak, anda saja. Saya takut akan merubah bentuk saya saat mabuk." ujar Titi.

"Ya baiklah, makan ini, buah ini akan membuatmu tidak merubah wujud seenakmu saja." ujar Raven.

BXB - WHITE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang