Bab 11 END

943 70 27
                                        

Raven pergi ke belakang, saat dia sadar habis menampar Choumin, Raven kembali ke depan dan meminta maaf.

"Lord, maafkan aku..." ujar Raven.

"Maaf kenapa, Hmm?" tanya Choumin.

"Tadi itu... Aku terkejut dan Reflek, jadi..." ujar Raven.

Choumin memikirkan hal nakal, kemudian berbicara. "Kalau begitu, kamu harus menciumnya biar tidak sakit lagi."

"Baiklah..." ujar Raven.

Raven akan mencium pipi Choumin, tapi Choumin merubah posisi dan bibir mereka saling bertemu. Kali ini Raven tidak reflek. Raven mendorong Choumin, lalu berbicara. "Dasar!"

"Ya, apa salahnya mencium istri sendiri." sahut Choumin.

Raven tidak menjawab apa-apa, tapi di luar sana sedang terjadi sesuatu. "Sepertinya sedang terjadi hal aneh."

"Aku akan pergi melihatnya, kamu tunggu disini." ujar Choumin.

Raven mengangguk, lalu Choumin pergi untuk melihat ke adaan di luar sana. Raven memanggil Titi dan Sinye. "Kalian berdua kemarilah."

"Ada apa tuan?" sahut Titi.

"Sepertinya sedang terjadi penyerangan di istana kaisar Glarenoth, kita harus menolong mereka. Kalian tunggu di luar, aku akan membuat array untuk melindungi kota ini." ujar Raven.

Titi dan Sinye mengangguk tanda mengerti, lalu keduanya pergi keluar. Raven sudah selesai dengan apa yang dia kerjakan, lalu tiba-tiba daja, Raven mendapatkan serangan dari orang yang sangat Familiar.

Sreeek Sreeek

"Tuaaan..." teriak Titi dan Sinye.

"Ahahahahhaha... Rasakan itu Raven sialan, kau masih hidup rupanya? Jangan kau pikir aku tidak tau siapa yang meracuniku saat itu," seru Permaisuri Hangnan.

"Oh, kau ternyata Hong.... Baiklah baiklah, kau ingin bermain-main denganku?" sahut Raven.

"Jangan banyak omong kau brandal kecil." ujar Hong.

Wuuussh
Sreeek

Sriiing

Kekuatan Hong dan Raven saling bertabrakan, Raven kali ini tidak akan memberinya ampun. Raven mengangkat tangannya, dan sebuah pedang muncul di tangannya dengan cahaya api biru. Itu adalah pedang kematian miliknya, Raven mengayunkan pedangnya dan langsung saja api biru itu melayang ke arah Hong.
Api biru itu melukai Hong sangat parah, lalu Raven menebaskan pedangnya keleher Hong.

Nat melihat itu lalu berlari secepat kilat ke arah Raven. Tapi dengan cepat juga Choumin menghalangi Nat, sehingga terjadi benturan yang hebat. Raven melihat itu lalu berdiri di samping Choumin, kemudian Raven mengeluarkan kekuatan miliknya, ya Kutukan itu. Bisikan dan suara menjijikkan mulai terdengar di telingat Nat, Bahkan di telinga Hangnan dan juga anaknya si Pangeran Hangeng. Dengan begitu dendam Raven dan Shifan terbalaskan. Raven tidak ingin berlama-lama lagi hidup dalam belenggu dendam yang selama ini menghantuinya.

Ledakan demi ledakan terdengar di mana-mana, Raven merubah wujudnya. Wujudnya yang sangat indah, bagaikan di pahat. Wajahnya tampan dan cantik secara bersamaan, namun tersimpan kekejian di matanya. Raven membunuh semua musuhnya, Hangnan dan Hangeng sudah meregang nyawa di Rennes. Ketahuilah, selama ini Iblis-iblis yang menyerang kota semua ulah Raven.

Choumin melihat miliknya sudah tidak memiliki kesabaran lagi, benci dan benar-benar bengis. Sifu menyadari hal itu, dan dia tau kalau Raven juga Iblis. Sifu akan menangkap Raven, namun di halangi oleh Sinye. "Dia tidak menyerang kita, tapi lawan."

BXB - WHITE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang