Chapter 9

1.3K 105 8
                                    

Desclaimer©Masashi Kishimoto

LOVE IS HURT

Pair: SasuSaku, Gaasaku, SasuShion

Rate: 18+

.
.

-Selamat Membaca-

Sakura menutup pintu kamarnya dengan pelan.. Wajahnya yang biasanya segar itu kini sembab akibat terus menangis.

Tangannya agak gemetaran dan tubuh nya sangat sakit, apalagi di bagian bawah nya yang terasa sangat perih. Jalannya juga agak aneh, meski tak banyak orang yang peduli dengan kondisi nya saat di lift.

Sakura perlahan membuka hoodie hitam yang ia ambil dari lemari sasuke, ia tak peduli adanya ijin dari pria itu atau tidak.. Dia hanya ingin pulang dari tempat terkutuk itu.

Saat sudah telanjang sepenuhnya, air matanya semakin terus keluar.. Sakura menatap pantulan tubuhnya dari kaca meja rias nya, kulitnya yang seputih susu itu kini di penuhi banyak bercak merah, beberapa sudah agak keunguan.. Putingnya agak sedikit lecet..

Uchiha sasuke memang definisi manusia kejam dan bajingan sesungguh nya.. Saat ia terbangun jam empat pagi, pria itu kembali menggagahi nya sampai jam tujuh pagi, dan meninggalkan banyak tanda menjijikan ini.

Tanpa rasa bersalah, pria itu meninggalkan nya dengan keadaan yang masih telanjang dengan bau sperma yang menyengat.

'Betapa kotornya dirimu sekarang. Sakura!'

Sakura terisak.. Kehormatan yang selama ini ia jaga sudah terenggut secara paksa oleh boss nya sendiri. Bagaimana ia bisa menghadapi hari-hari kedepan nya..

Sakura tidak ingin hinata tau, gadis lembut itu pasti akan marah besar.

"Apa yang harus aku lakukan setelah ini.." Gumam sakura "Menyedihkan sekali hidupku..!" Sakura terkekeh miris dengan jalan hidupnya yang begitu menyedihkan..

Lahir tanpa tau orangtua nya, dan di besarkan di panti asuhan tanpa perawatan yang memadai.. Kelaparan sudah hal biasa yang ia rasakan sejak kecil, tetapi satu hal yang terus membuat nya bangkit adalah impian nya membangun sebuah yayasan untuk anak-anak yatim piatu..

Itulah kenapa, dia bekerja keras mendapatkan beasiswa penuh agar hidup nya bisa lebih baik dan bisa menabung untuk mewujudkan impian nya itu..

Tetapi, semuanya terasa hancur sekarang.. "Aku harap kamu tidak tumbuh di perutku.." Sakura memeluk perutnya dengan suara parau..

Meski dirinya di beri suntikan kontrasepsi, tetapi sakura sangat takut kalau hal itu terjadi.. Pria itu, entah berapa kali mengeluarkan nya di dalam.

"Sakura-chan.. Apa kamu di dalam?" Suara hinata menyadarkan nya, ia tidak menyahuti suara gadis itu.

Sakura terus bungkam dan masuk ke dalam kamar mandi.. Menghidupkan shower untuk membersihkan tubuh kotornya, sekaligus menangis.

Di luar.. Hinata begitu khawatir, semalam sakura tidak pulang ke apartemen dan hari ini, sahabatnya itu tidak masuk kerja.

Sekarang sudah jam tujuh malam, ia pulang lebih awal untuk melihat sakura sudah kembali apa belum.. Saat sampai di apartemen, ia mendesah lega karena sepatu sakura berada di rak..

Gadis hyuga itu langsung menghampiri pintu kamar sakura, memanggil nya untuk makan malam tetapi tak ada sahutan sama sekali.

'Apa sakura-chan sudah tidur?'

Love Is HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang