[C1] Jenderal, Nyonya Memanggilmu Untuk Bertani

Bab 353-354

Bab 353. Mengungkap Kebenaran

Su Mo menghampiri, membuka tirai mobil dan bertanya pada Su Xiaoxiao, "Apakah kamu mengenalnya?"

Su Xiaoxiao mengangguk: "Dia adalah kasim kecil di samping Putri Hui'an dan telah muncul beberapa kali di sekolah istana."

Tidak terlalu sering, karena Putri Hui'an masih lebih suka membawa pelayan istana kecil untuk bepergian bersamanya daripada kasim kecil.

Mata Su Xiaoxiao tertuju pada senjata yang dijatuhkan oleh kasim muda itu dan kemudian dia menyadari bahwa ada sesuatu yang luar biasa pada senjata itu, itu hanyalah sebuah rolling pin.

“Putri Hui'an memintamu untuk datang?" Su Xiaoxiao bertanya dengan dingin.

Kasim kecil itu tidak berkata apa-apa.

Su Xiaoxiao menekankan kepalanya ke lantai: "Katakan! Di mana Putri Hui'an?!"

Di sayap Tianzihao di lantai dua Paviliun Xiangyun, Putri Hui'an sedang bosan dan menyeruput teh.

Dia menyelinap keluar istana dan mengambil tanda saudara ketiganya. Sekarang dia berpakaian seperti pelayan istana, tapi dia cantik alami. Meskipun dia mengenakan pakaian pelayan istana dan kerudung, dia tidak bisa menyembunyikan kemegahannya.

Ketika pelayan datang untuk menyajikan teh, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memandangnya dua kali.

Putri Hui'an berkata dengan sengit: "Apa yang kamu lihat! Jika kamu melihat lagi, aku akan mencungkil bola matamu!"

Pelayan itu menyusut ketakutan dan segera meletakkan tehnya lalu keluar.

Putri Hui'an bergumam tidak puas: "Apa yang kamu lakukan? Kamu sudah pergi begitu lama..."

Kriet—
Pintu didorong terbuka.

Su Xiaoxiao masuk dengan ekspresi tenang.

Di belakangnya mengikuti si kasim kecil yang sedih.

Putri Hui'an meliriknya, segera duduk tegak dan berkata dengan wajah datar: "Mengapa kamu butuh waktu lama untuk menangkap seseorang? Dan! Kau tidak tahu cara mengikatnya dengan tali!"

Mereka diikat, tapi yang diikat bukanlah Su Xiaoxiao, melainkan kasim kecil Putri Hui'an.

Kasim kecil itu keluar dari belakang Su Xiaoxiao.

Melihat tangannya terikat dan kepala menunduk, tidak berani memandang dirinya sendiri, ekspresi Putri Hui'an berubah.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Su Daya! Apa yang kamu lakukan terhadap pelayanku!"

Su Xiaoxiao berkata dengan tenang: "Saya harus menanyakan hal ini kepada Putri Hui'an. Di bawah langit biru dan matahari putih, di bawah kaki kaisar, Putri Hui'an sebenarnya menghasut kasim untuk melakukan pembunuhan di gerbong saya. Apakah Putri Hui'an tidak punya kesopanan kerajaan di matanya?"

Mata Putri Hui'an berbinar: "Siapa, siapa yang melakukan pembunuhan terhadapmu? Aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu, jadi aku meminta seseorang untuk memanggilmu!"

Su Xiaoxiao tersenyum ringan: "Bukankah kamu bilang kamu baru saja menangkapku?"

Putri Hui'an tersedak.

Dia menyilangkan tangannya, memalingkan wajahnya dan memutar matanya: "Bukankah kamu tidak tertangkap?"

Su Xiaoxiao berkata: "Jika ada yang ingin kamu katakan, katakan saja secara langsung. Aku tidak sebebas seorang putri."

"Kau…." Putri Hui'an sangat marah.

Ibu selir juga mengatakan bahwa perkataannya tidak menyenangkan. Ia harus benar-benar membiarkan ibu selir mendengar betapa vulgarnya gadis ini!