[C1] Jenderal, Nyonya Memanggilmu Untuk Bertani

Bab 51-52

Bab 51. Tiga Harta Karun

Dalam perjalanan pulang, Su Ergou tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia begitu diam hingga orang-orang lupa bahwa dia adalah seorang pengganggu kecil yang pernah mengikuti Ayah Su untuk menguasai dunia.

Hari sudah hampir sore ketika sampai di desa, ayah Su dan Wei Ting sedang berada di ladang. Sedangkan ketiga anaknya pergi bermain di desa, begitu pula Mei Zi dan Niu Dan.

Karena menjual resep, Su Ergou tidak memakan sedikit pun makanan yang dibawakan Su Xiaoxiao.

Dia berlari ke kamarnya.

Su Xiaoxiao berpikir sejenak dan memutuskan untuk membuatkannya daging babi rebus favoritnya dengan acar sayuran.

Jeroan babi dan saus kacang hitam sudah siap, rebus, rendam buah plum, letakkan di piring dan masukkan ke dalam kukusan, dan cepat siap.

Su Xiaoxiao memotong daun bawang dan menaburkannya. Dia berencana meminta Su Ergou untuk memakannya, tapi setelah memikirkannya, dia membawa acar sayuran dan daging langsung ke kamarnya.

Su Ergou duduk di tempat tidur sendirian dan tertekan.

Setelah bepergian begitu lama, saudara konyol ini selalu riang, ini adalah pertama kalinya Su Xiaoxiao melihatnya begitu sedih.

Su Xiaoxiao mengetuk pintu: "Ergou, ini waktunya makan."

Su Ergou berbalik ke samping, mengangkat lengan bajunya dan menyeka wajahnya.

Su Xiaoxiao berjalan ke depan dan melihat ke belakang kepalanya dengan aneh: "Apakah kamu...menangis?"

"Tidak." Su Ergou tersedak dan berkata. Dia benar-benar menangis.

Dia tidak menangis saat dipukul dengan tongkat untuknya, dia tidak menangis saat ditekan ke tanah dan digosok, dia tidak menangis saat mandi air dingin dan matanya menjadi hitam karena kelaparan, tapi dia baru saja menjual beberapa resep.

Anak itu menangis.

Su Xiaoxiao berbisnis untuk mencari nafkah, jadi tidak ada banyak perbedaan baginya apakah dia menjual makanan ringan atau resep.

Ergou berbeda, dia sangat suka berjualan kue. Saat resep itu diambil, rasanya seperti ada yang mengambil hatimu.

Dia dengan keras kepala memalingkan wajahnya dan mengangkat kepalanya, tidak membiarkan kakaknya melihatnya menangis.

Su Xiaoxiao duduk di sampingnya dan dengan lembut mengaitkan jarinya: "Apakah kamu menyalahkanku karena menjual resepnya?"

Air mata Su Ergou tidak bisa berhenti jatuh: "Tidak, aku yang tidak berguna! Jika aku tidak ditangkap oleh mereka, kakak juga tidak akan menyerahkan resepnya!"

Su Xiaoxiao menghela nafas: "Ini...bagaimana aku harus menjelaskannya padamu? Entah mereka menangkapmu atau tidak, aku akan menjual resepnya. Yang pertama adalah aku tidak ingin kamu disakiti sama sekali, dan yang lainnya adalah, aku juga punya rencanaku sendiri."

Su Ergou berteriak: "Kamu berbicara omong kosong! Kamu jelas tidak ingin menjualnya!"

Su Xiaoxiao berkata dengan lembut: "Memang benar, aku tidak berbohong kepadamu. Aku tidak melepaskannya sebelumnya, karena aku sedang menunggu kesempatan untuk menaikkan harga. Jika aku menjualnya dengan mudah, orang-orang di JinJi akan berpikir bahwa mereka telah merugi dan jika mereka mencari kerjasama lagi denganku di masa mendatang, pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk menurunkan harga. Tetapi jika aku menjual dalam keadaan "dipaksa dalam situasi putus asa", tidak peduli berapa harga yang kutawarkan, ini akan tampak seperti harga terendahku. Teman-teman, semua orang suka mengambil keuntungan, jadi perlakukan saja karena resepnya adalah alat pemasaran dan negosiasi."