langit senja yang indah, perpaduan warna jingga, kuning dan biru kegelapan di bagian timur. seorang remaja tengah duduk sendiri di halte bus sembari menunggu bus untunya pulang. ia adalah Gempa, salah satu anak dari orang yang terkaya di kotanya.
Selang beberapa menit bus pun tiba, Gempa langsung masuk ke dalam bus dan duduk di kursi belakang bus. Gempa melihat ke arah jendela bus dan terlihat pemandangan sunset yang indah.
'aku merasakan perasaan yang buruk akan terjadi' batin Gempa sedikit cemas.
15 menit kemudian bus yang Gempa tumpangi pun sampai di tujuan. Gempa pun turun dan melanjutkan pulangnya dengan berjalan. kini sudah jam 6 sore, langit langit sudah mulai gelap. Gempa sudah biasa pulang sore atau malam, dikarenakan ia adalah ketua osis di sekolahnya, jadi banyak tugas sampai pulang larut.
sesampainya di rumah, Gempa di sambut dengan ibu nya yaitu Mara yang tengah duduk di kursu ruang keluara sekaligus ruang tamu.
"aku pulang" kata Gempa.
"selamat datang Gempa, bagaimana sekolah mu??.." tanya Mara.
Lauren langsung saja berjalan menuju ke kamarnya di lantai 2 atas sambil menjawab pertanyaan sang ibu tanpa memandangnya.
"seperti biasa." jawab Gempa singkat.
Mara sudah biasa mendengar jawaban singkat seperti itu dari anak nya. jujur Mara merasa sedih dengan sikap Gempa yang sekarang. semenjak adik kembar nya meninggal, sikap Gempa jdi tertutup kepada keluarga dan teman-temanya. dan itu membuat Mara khawatir.
" ah Gem besok kan hari minggu, gimana kalo kita ngunjungin makan adik adik kamu?.." ajak Mara.
Gempa yang tengah berjalan di tangga pun berhenti.
" besok aku ada urusan di sekolah untuk acara kelulusan senin besok." jawab Gempa tanpa menoleh ke arah ibu nya.
jawaban itu pun membuat Mara sedih, padahal Mara ingin sekali bisa jalan jalan dan ngobrol sama anaknya itu.
" tapi kalau sore mungkin bisa." sambung Genpa. Mara langsung tersenyum setelah Gempa mengataka nya.
" makasih Gem. besok juga kayaknya ayah juga akan pulang lebih awal. jadi kita anak pergi ke makam ber tiga." ucap Mara. Gempa mengangguk dan langsung melanjutkan jalan nya ke kamar nya.
●●●
Kini sudah jam 9 malam. Gempa belum tidur dikarenakan ia masih harus membuat jadwal jadwal untuk persiapan acara kelulusan nya. Gemoa adalah Ketos di SMP nya dari iya kelas 1 sampai kelas 3 ini. entah kenapa sekolahan tersebut tidak menggantikan ketos baru saat Gemoa beranjak masuk kelas 3 SMP.
Ceklekkkk.....
"belom tidur?.." ucap Mara sambil memasuki kamar Gempa yang gelap dan hanya di terangi lampu belajar, karena lauren sengaja untuk mematikan lampu kamar nya.
" belom. masih ada tugas buat acaranya." ucap Gemla.
" mau ibu bantu?.." tawar Mara.
" aku tidak ingin merepotkan mu. bentar lagi juga selesai." jawab Lauren. Mara mendekati lauren dan memeluk nya dari belakang. Lauren sedikit terkejut.
" ibu tidak kerepotan kok. lagian ibu juga lebih senang jika bisa menolong kamu. ren jika lain kali kamu butuh bantuan ibu, ibu akan selalu siap untuk membantu mu." ucap Mara tersenyum sambil masih memeluk Lauren. lauren tidak menanggapi ucapan ibu nya. tiba tiba dari belakang sang ibu ada yang ikut memeluk mereka berdua. Mara dan Lauren sedikit terkejut. ternyata itu adalah Ayah Gempa yaitu Arga.
" sudah lama kita tidak kumpul bersama bukan?... hehehe" ucap Arga. Mara tersenyum.
Gempa melirik ke arah ibu dan ayahnya. ia sedikit tidak nyaman dengan keadaan ini. tapi ia hanya pasrah dan membiarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga ??
General Fiction" aku pernah kehilangan keluarga ku dulu. tapi tidak kali ini, aku tidak akan pernah kehilangan keluarga lagi". ●●● "ku rasa tidak ada salahnya aku memulai dari awal." maaf jika ada yang mengesan cerita ini agak familiar. tapi 100% ini benar benar c...