08

297 31 19
                                    


"memang nya kenapa?" ucap ice.

thron menggembungkan pipi nya kesal. ia lalu berlari ke arah mereka dan duduk di sisi lain sebelah kanan gempa, sambil memeluk lengan kanan gempa.

"thron kan mau main sama gemgem... kenapa malah kamu yang di sini?... bukan nya kak ice ikut latihan?.." ucap thron masih memeluk tangan gempa erat.

" satu kata malezzz" jawab ice.

"hempppp... gak mau tau pokok nya aku mau main sama gemgem. kak ice pergi sana ih!." thron menggembungkan pipinya kesal.

"siapa lu ngatur ngatur?.. gempa juga kayak nya gak kelihatan mau main sama kamu?" ice tidak mau kalah.

dan memang terlihat dari ekspresi gempa sekarang ia terlihat kesal dengan mereka berdua yang mengganggu ketenangan nya.

thron tetap bersikeras meminta oce agar keluar dari kamar gempa supaya ia dapat bermain dengan gempa. tetapi ice juga keras kepala, ia juga tidak ingin pergi dari situ.

gempa kini terlihat sangat marah menahan emosi karena ke dua orang di sebelah nya sangat mengganggu nya.

.

.

.

.

.

"gara gara lu si kak ice kita jadi di usir kan." ucap thron menyalahkan ice.

" loh?. gara gara elu kali!. orang gua udah di kamar gempa duluan." ucap ice.

yah alhasil mereka berdua di usir dari kamar gempa. dengan catatan
// "jangan masuk kalau mau gelut" //

" eh btw thron kenapa kau manggil gempa gemgem?" tanya ice penasaran.

"emmm jadi gini.... kemaren tuh abis dari ruangan atok thron ada ngobrol sedikit dengan gempa..."

flasback on

kini thron sedang berada di taman bunga nya. ia sedang melihat lihat bunga nya yang sudah bermekaran.

terlihat senyum senang di wajah nya saat melihat tamanan nya yang sudah bermekaran.

ia mulai menyentuh bunga bungan nya dan mencium aroma bunga nya yang wangi.

lalu pandangan nya teralihkan saat ia tidak sengaja melihat gempa di halaman belakang, yang tepat nya berada di bagian depan taman tersebut.

gempa sedang berjongkok melihat bunga yang bermekaran itu.

"bunga nya cantik kan" ucap thron ikut berjongkok di sebelah nya. gempa memandang nya sejenak, lalu beralih ke bunga itu lagi.

"hemm..."

" emmm... gem punya bunga favorite??" tanya thron masih memperhatikan gempa.

".... ada." singkat gempa.

"hem?.. bunga apa?..." ucap thron sedikit mendekat lagi ke arah gempa dengan senyuman ceria nya seakan akan ingin sekali mengetahui bunga favorite nya.

jujur gempa sedikit risih karena jarak mereka berdua sangat dekat.
bisa di bilang kalau wajah thron berada tepat di samping wajah gempa.

"jangan deket deket!. nafas lo ngendus di wajah gua!?." thron pun reflek sedikit menjauh. ia juga langsung mengalihkan wajah nya ke arah lain, menutupi wajahnya yang memerah.

yahh walaupun cuma beberapa detik, tetapi menurut thron tadi itu lumayan agak lama. pasalnya saat thron tidak sengaja wajah nya berdekatan dengan wajah gempa entah kenapa menurut thron wajah gempa terlihat cantik.

Keluarga ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang