" lho lin kok lo sendiri?... katanya gempa dah pulang? mana dia?.."
halilintar yang sedari tadi asik memainkan ponsel nya pun mengalihkan pandangan nya ke arah taufan, seterusnya ke arah atas. tepatnya di lantai 2 di ruangan pribadi tok aba.
.
.
.
.
.
" ada apa mencari ku?" ucap gempa dingin.
awalnya tok aba ingin memeluk gempa yang sudah pulang, tetapi saat melihat raut wajah gempa ia langsung menunduk kan kepala nya.
" kenapa kau mau kabur?" ucap tok aba lesu. gempa hanya mengerutkan alisnya, tidak mengerti maksud atok nya.
" apakah keputusan atok salah mengajak mu untuk tinggal di sini?... maafkan atok." ucap tok aba dengan nada yang sedih.
" apa maksud mu?.. aku kabur?..." ucap gempa bingung tetapi masih dengan ekspresi dingin.
tok aba juga ikut bingung dengan pertanyaan cucunya itu. ia langsung memandang ke arah gempa dengan ekspresi bingung dan heran.
" eh? bukan kah kamu barusan ka- " ucapan tok aba terpotong ketika tiga orang masuk ke ruangannya secara tiba tiba tanpa mengetok pintu.
tok aba dan gempa menoleh ke arah empat orang tersebut, yaitu taufan, blaze dan thron. dan ochobot yang berada di belakang mereka.
"gempa dah pulang?!!..." ucap mereka bertiga.
wajah ochobit terlihat pucat karena membiarkan orang lain masuk tanpa izin dari pemiliknya. pasalnya ia sudah di perintah untuk tidak membenarkan siapa siapa masuk ke ruangan nya saat ini.
" ma-maafkan saya tuan mereka menerobos masuk." ucap ochobot gelagapan. tok aba menghela nafas pasrah.
.
.
.
.
.
"maaf kan kami tok...hiks". ucap mereka bertiga yang sengan terduduk dengan kepala yang sudah benjol karena di pukul oleh tok aba.
" lain kali dengerin org lain!.." ucap tok aba.
" i-iya tok."
disitu gempa hanya duduk di sofa dan memperhatikan drama antara cucu dan kakek. iya hanya memandang ke arah mereka tanda berekspresi apa pun.
tok aba lalu berjalan ke arah gempa dan ikut duduk di sebelah gempa.
ochobot juga sebenarnya memperhatikan mereka dari tadi." huh... baiklah kita kembali ke pembicaraan tadi. bukan kah kamu dari tadi pagi mencoba kabur?..." tanya tok aba. yang lain juga ikut memperhatikan apa yang akan di jawab gempa.
" gua gak kabur. itu salah lo ngunci gua di kamar."
semua nya yang mendengar langsung terkejut heran dengan ucapan gempa.
"huh dasar kakek tua. lo lupa kalau kamar gua gak ad kunci cadanganya hm?.."ucap gempa dingin.
seketika orang orang yang ada di situ memutar ulang memori otak mereka jikalau kamar gempa memang memiliki satu kunci saja, tanpa ada kunci cadangan nya.
"eeee..... m-maklum lah atok kan dah tua." ucap tok aba menaham malu nya karena lupa akan hal itu.
tok aba lalu menatap ke tiga cucunya yang masih setia duduk di lantai. mengerti maksud atok nya taufan pun langsung berbicara mewakiki mereka beetiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga ??
General Fiction" aku pernah kehilangan keluarga ku dulu. tapi tidak kali ini, aku tidak akan pernah kehilangan keluarga lagi". ●●● "ku rasa tidak ada salahnya aku memulai dari awal." maaf jika ada yang mengesan cerita ini agak familiar. tapi 100% ini benar benar c...