Bab 2 ; Berlawan bersama Kawan

58 12 1
                                    

Untuk apa teman jika mereka hanya ingin mencari sisi gelap kita?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk apa teman jika mereka hanya ingin mencari sisi gelap kita?

Anak-anak Gastura sudah siap di atas motor besarnya untuk menghadapi Lastura. Surat tertulis kemarin memanggil Gastura untuk turun ke lapangan dekat markas Lastura, mereka memang suka mencari ribut di kandang sendiri. Sam Javier memimpin pasukkan paling depan, dengan motor hitam besarnya membuat jiwa kepemimpinan lelaki itu semakin bertambah dengan ketampanan yang ia miliki.

Jalan Jakarta Selatan malam itu dipenuhi oleh deruman Gastura, pengguna jalan ikut menyaksikan betapa kerennya mereka jika turun ke jalan, tidak sedikit yang menatap kagum secara terang-terangan kepada mereka. Ada sekitar lima puluh orang yang hari ini turun ke lapangan Lastura, memang tidak terlalu banyak namun Sam Javier yakin bahwa mereka akan bisa membuat lawan mundur.

"GASTURA DIMARI, ADA GASTURA JANGAN LARI!" Teriak Galtero yang berada disisi Sam Javier.

Mereka terus bersorak sorai meramaikan jalanan kota Jakarta pada malam itu ditemani dengan rembulan yang terang seakan-akan ikut menyaksikan pertempuran Gastura dan Lastura.

***

"Lastura engga akan bisa bangkit kalau engga ada Gastura, sedangkan Gastura engga akan bisa berdiri kalau engga ada Sam Javier yang menjadi temengnya, maka semuanya berada di bawah kendali Sam Javier!"

"Ya intinya kalo Sam Javier engga ada, Lastura akan bebas."

"Engga lah! Lastura juga ikut hampas kalo gitu."

"Tolol, sebelum kita misah kita buat Sam Javier ngelepas Lastura dari Gastura."

"Gue rasa kita engga perlu atur strategi untuk itu, Sam Javier udah ngechat gue, kalo lo ga goblok ada cctv di ruangan ini dan penangkap suara."

***

Lapangan Lastura sebenarnya adalah tempat perdamaian antara Sam Javier dengan Rajas, pemimpin awal Lastura yang diberi amanat oleh Sam untuk menempatkan posisi ketua. Setelah Rajas memutuskan untuk keluar dan tinggal di luar negri mau tidak mau posisi itu digantikan oleh Batara, wakil Lastura sekaligus partner kerja Rajas yang ternyata ingin merebut Lastura dan ingin jalan sendiri tanpa bersangkutan dengan Gastura, dengan cepat Sam Javier mewujudkan hal tersebut.

Didepan Gastura sudah ada banyak sekali anggota Lastura yang berdiri sangat angkuh dengan Batara yang memimpin. Mereka menatap Gastura sangat tajam seakan-akan siap menghabisi lawannya sekarang juga, tetapi mereka tidak akan bergerak sebab sang ketua mereka belum memerintahkan apa-apa. Sam memajukan tiga langkah di depan anggota nya, begitupun dengan Batara yang sudah mendekat ke arah Sam dan menyenggol pundak lelaki itu dengan sangat angkuh.

"Everything will be fine Batara, don't worry," bisik Sam tepat di samping Batara membuatnya mengepalkan tangannya karena ia kira Sam mengejeknya.

Lalu tanpa aba-aba Batara menonjok rahang Sam Javier dengan sangat keras sehingga menghasilkan bunyi yang memilukan bagi yang mendengar, Sam juga terhuyung beberapa langkah kebelakang tetapi dengan sigap anggota lain menangkap Sam dengan cekatan sehingga lelaki itu tidak terjatuh.

Galtero menggeram kasar dan langsung balik menghajar Batara dengan brutal, lelaki yang biasanya dengan candaan kini terlihat sangat serius begitupun dengan anggota lain yang langsung maju tanda tidak terima jika kapten mereka dilukai begitu saja, sebab prinsip Gastura adalah darah dilawan darah. Tidak ada ampun bagi mereka yang memulai duluan.

Sam memegang rahangnya yang membiru, lalu ia mendecak sebal sebab lagi-lagi muka nya kembali diisi oleh luka dan itu adalah sebuah ancaman terbesarnya.

"SAM AWAS BELAKANG LO!" Terdengar suara teriakan dari Dipta membuat Sam membalikkan tubuhnya dan menendang perut orang yang berusaha melukainya dengan balok yang lumayan besar. Sam murka, ia kesal melihat teman-temannya yang banyak mengeluarkan darah karena anggota Lastura menggunakan senjata dan Gastura menggunakan tangan kosong untuk menghajarnya.

Lelaki yang menyandang sebagai kapten utama Gastura mulai menghajar tiada ampun kepada Lastura, sebetulnya rencana awal Sam tidak akan menghajarnya sebab Lastura bagi Sam masih menjadi bagian keluarga nya tetapi ternyata Sam salah menilai, mereka terlalu banyak mengkhianati Sam dan Gastura, jadi hari ini Sam berniat untuk menghabisi semuanya.

"Sam, dia bisa mati," ucap Jaiden mengawasi tangan Sam dari lelaki yang kini sudah tak berdaya di bawah Sam Javier.

"Arghh!" Sam berlalu begitu saja, ia kesal sebab ia tidak bisa mengendalikan emosi nya dan itu bisa membahayakan bagi orang lain.

"CABUT, CABUT!" Itu suara teriakan Batara yang sudah lebih dulu menaikki motornya diikuti dengan puluhan anggota nya yang mengikuti Batara untuk pergi terlebih dahulu dari lapangan. Sorak sorai diberikan oleh anggota Gastura kepada Lastura yang begitu cepat menyerah.

Lalu mereka kembali ke motornya masing-masing sebab Sam sudah menyuruh mereka untuk pergi dari sana sebelum mengganggu aktifitas masyarakat sekitar. Mereka balik dengan darah yang mengalir mengenai pelipis mereka, namun sebuah senyuman merekah terbit di wajah mereka sebab sebuah kemenangan lagi-lagi dibawa oleh Gastura.

Anggota Gastura mulai ribut dijalan saat Sam mengarahkan motornya ke parkiran rumah sakit, mereka semua mengikuti Sam. "Yang luka obatin dulu, engga ada bantahan, gausah mikirin administrasi. Diego tolong arahin mereka," seru Sam kepada seluruh anggotanya.

"Sam, itu muka lo engga di obatin," ucap Dipta sembari menunjuk rahangnya sendiri.

"Gampang, lo gada yang luka?" Tanya Sam yang terus menatap Dipta.

Dengan cepat Dipta menggeleng dan memperlihatkan bagian-bagian tangannya yang memang tidak terluka sama sekali.

"Gue titip motor, mau urus administrasi," pinta Sam yang langsung diangguki oleh Dipta.

***

Sam Javier melangkah menuju administrasi dengan langkah yang tegap, aura tegas lelaki itu sepertinya menarik perhatian banyak orang yang berada di rumah sakit, tetapi Sam tidak peduli sebab tujuannya hanya untuk membayar administrasi atas kesembuhan anggotanya.

Kini Sam sudah di depan meja pembayaran, kini ia menunggu orang yang siap melayaninya. Namun ia tertegun saat mendengar suara seseorang di belakangnya, Sam buru-buru menutup wajahnya dengan masker yang selalu berada di saku nya.

"Permisi..." suara perempuan itu membuat Sam mengepalkan tangannya cukup kuat.

"Pak Abra, Bu Yuna, mau cek kandungan ya?" Tanya Wanita yang sepertinya sudah kenal dengan kedua orang tersebut.

"Iya sus, saya dan istri saya mau cek rutin calon anak saya," ucap lelaki yang diketahui bernama Abra.

"Maaf ya sus suami saya sedari tadi minta cepat-cepat untuk melihat jagoannya." Ujar Yuna, wanita yang bersamaan dengan Abra.

"Iya pak bu, Dokter Gina masih ada pasien mungkin bisa ditunggu sebentar."

"Oh iya sus tidak apa-apa saya tunggu di ruang biasa," kata Abra sembari menggandeng Yuna dan beranjak dari sana. Dalam hati Sam menggerutu kesal dengan tangannya yang sedari tadi masih mengepal.

"Ada yang bisa saya bantu mas?" Tanya wanita yang kini menaruh atensi kepada Sam.

"Bayar administrasi atas nama Diego," ucap Sam langsung pada tujuannya.

"Baik, saya periksa dulu ya mas."

"Totalnya- mas Javier?" Bukan menyebutkan totalnya wanita tersebut kaget melihat Sam.

"Iya, buruan ya sus saya masih ada urusan."

***

SAM JAVIER
©SYLDYY

DRIVING TO REALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang