Bab 7 ; Dia kembali

38 5 0
                                    

Setelah kepergian kelima temannya yang tengah mengurusi Gastura, kini Ashley terdiam canggung karena tadi Galtero menitipkan Sam kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian kelima temannya yang tengah mengurusi Gastura, kini Ashley terdiam canggung karena tadi Galtero menitipkan Sam kepadanya. Untuk saat ini lelaki itu jangan dulu ditinggal, takut sewaktu-waktu Sam melalukan diluar kendalinya.

Beruntung lelaki itu kembali terpejam, jadi Ashley tidak perlu berinteraksi dengan Sam. Sebelumnya Ashley juga sudah izin kepada bunda dan ayahnya yang berada di rumah untuk menjaga temannya di rumah sakit. Namun Ashley tidak bilang kalau yang ia jaga adalah Sam Javier.

Perempuan dengan pita yang terjepit sempurna di rambutnya itu mulai bangkit dan menyalakan TV guna mengisi kekosongannya yang bingung ingin melakukan apa.

Channel pertama saat TV itu menyala langsung menyetelkan film pororo membuat Ashley buru-buru menyamankan posisinya untuk menonton. Ia masih berada di sisi ranjang Sam, agar lebih mudah melihat lelaki itu.

Kedua kelopak mata Ashley berbinar ketika melihat pororo dilayar TV, memang Ashley sangat suka dengan kartun itu sejak duduk di bangku tiga SD, jika gadis seumurannya tergila-gila pada artis korea, lain untuk Ashley yang mencintai pororo sebegitunya.

"Shhh," Mendengar ringisan pelan dari Sam membuat Ashley mengalihkan pandangan dari kartun kesukaannya.

"No, no, Sam, jangan dipegang, gue panggil perawatnya dulu bentar," Ashley beralih kepada telphone yang berada di nakas dekat brankar. Ia meminta agar perawat itu untuk segera datang, sebelum Sam memegang bekas operasinya lagi.

Tidak lama kemudian, dua perawat langsung datang dengan tergesa-gesa, mereka mulai mengecek lengan kiri Sam karena lelaki itu terus meringis kesakitan, namun kata perawat itu adalah efek samping dari peluru yang masuk begitu dalam, cukup lama waktu untuk menyembuhkannya.

"Tolong lihatkan jika mas Sam kembali memegang lengan kiri nya ya mba, hal tersebut bisa memicu rasa sakit kembali, ini saya berikan obat pereda sakit, saya permisi." Ashley menerima obat tersebut dengan sangat berterima kasih.

Setelah kedua perawat tersebut keluar, keadaan menjadi semakin canggung, Ashley yang menyadari TV menyala langsung buru-buru mematikannya.

"Kenapa dimatiin? Gue mau nonton," Ucap Sam, menatap Ashley heran.

"L-lo mau nonton pororo?" Tanya Ashley hati-hati, namun jawaban Sam diluar perkiraan perempuan itu sebab Sam mengangguk menandakan jika lelaki itu ingin menonton pororo.

Ashley kembali menyalakan TV nya, ia ikut menonton dikursi samping brankar Sam. Keduanya tengah asik menonton pororo, sampai tidak ada yang berbicara. Tetapi iklan membuat keduanya berdecak.

"Lo engga balik?" Tanya Sam.

"Mau jagain lo."

"Udah izin?"

"Udahhhh Sam."

"Lo udah makan?"

"Udah juga tadi bareng temen lo." Didalam hati Ashley menggerutu, sejak kapan Sam menjadi bawel seperti ini.

DRIVING TO REALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang