Bab 5 ; Everything will be fine

42 5 0
                                    

"Abang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Abang..."

"Abang stop marah-marah sama mama." Lelaki yang lebih muda beberapa tahun itu memegang pergelangan tangan Sam dengan kencang supaya tidak pergi. Namun tenaga Sam jauh lebih kuat sehingga dengan mudah melepaskan cekatannya.

"Abang-"

"Jendra, stop panggil gue abang, gue bukan abang lo," Geram Sam karena sedari tadi anak tiri mama nya itu terus saja mengikuti Sam keluar rumah.

"Bang-"

"Bangsat lo diem brengsek." Sam benar-benar tidak bisa menjaga emosi nya, ia benar-benar berkata sedemikian dengan adik tirinya, sungguh Sam benar-benar sudah muak dengan semuanya.

"SAM JAVIER!" Sam terdiam kaku saat mama nya keluar rumah dan memanggil namanya dengan sangat lantang. Sam sudah menggepalkan tangannya dengan kuat sehingga kuku nya menusuk telapak tangan Sam.

Plak...

Suara itu begitu nyaring kala tangan mama dengan cepat menampar putra kandungnya, Sam menoleh ketika menerima tamparan mendadak dari mama nya. Sam tidak pernah menyangka mama nya tega melakukan ini kepadanya.

"Ma.." Lirih Jendra.

"Saya sudah peringatkan kepada kamu bukan, jangan ganggu keluarga saya, kalau bukan Jendra yang bawa kamu kesini saya tidak mau bertemu dengan kamu Sam Javier. Sudah saya berurusan dengan papa kamu, kini kamu datang dengan tidak sopan berkata seperti itu kepada anak saya, pergi kamu kerumah papa mu itu, saya tidak ingin melihat wajahmu lagi Sam," Suara mama terdengar begitu sarkas ketika masuk ketelinga Sam.

"Ma, ini keterlaluan." Sam dapat mendengar Jendra berkata seperti itu, namun ia benar-benar tidak peduli lagi, ia langsung bergegas menuju ke motornya dan keluar dari perumahan mewah itu.

***

Lelaki dengan jaket kulit itu berkendara dengan cepat dijalan, ia menyalip beberapa mobil yang menurutnya lambat. Dibalik helm fullface yang dipakai oleh Sam, ia menatap kearah jalanan dengan tajam, seakan-akan siap memangsa siapa saja yang mengganggu jalannya.

"Woi pelan-pelan dong bawa motornya!" Teriak pengemudi motor yang tersenggol oleh Sam, namun lelaki itu tidak peduli, dan malah menambah kecepatannya mengendara.

"SAM!" Sam sedikit menengok ke arah spion saat mendengar namanya disebut, disana terlihat beberapa temannya yang mengikuti dirinya, jadi ia memilih untuk menepi.

"Sam, wah gila, udah hp mati, gada kabar, tiba-tiba masuk base, dan sekarang lo kebut-kebutan dijalan, lo gatau gue sekhawatir apa sama lo." Jun membuka helm nya dan mengacak rambutnya frustasi atas kelakuan temannya. Sedangkan Galtero berusaha menenangkan Jun agar tidak berbicara asal-asalan.

"Gue-"

"TOLONG!! TAS SAYA DI MALING!" Sam mengalihkan atensinya ke arah wanita paruh baya yang tak jauh dari tempatnya, sehingga ia dengan cepat menyalakan motornya dan pergi meninggalkan teman-temannya.

DRIVING TO REALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang