Bab 9 ; Kode keselamatan

16 1 0
                                    

Rintik hujan terdengar begitu deras disertai dengan lagu It Even Rains in LA dari LANY yang mengalun di ruang rawat milik Sam Javier yang sedang menikmati kedua suara itu dari ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik hujan terdengar begitu deras disertai dengan lagu It Even Rains in LA dari LANY yang mengalun di ruang rawat milik Sam Javier yang sedang menikmati kedua suara itu dari ranjangnya. Kini ia hanya seorang diri sebab kedua temannya sudah pergi pagi-pagi sekali untuk mengejar kelasnya, yang lain juga sama-sama sedang ada kelas.

Tidak masalah bagi Sam seorang diri, hal ini yang bahkan ia nantikan.

You can't give up, but you can't count on love

And if you think you're the only one

Welcome to the club, 'cause

Musik tersebut tanpa sadar membuat alunan kecil dari mulut Sam yang mulai bernyanyi bait demi bait dari lagu yang sedang di putarnya. Hawa ini sebenarnya membuat Sam merindukan apartemennya, biasanya ia akan duduk di balkon sembari menghirup bau hujan yang entah sejak kapan menjadi favorite nya, atau ia akan tiduran dan membuka gorden nya sehingga menampilkan hujan yang lewat melalui jendelanya.

Namun kini lelaki itu hanya menikmati dari ranjang rumah sakit, dan sebenarnya Sam benci itu, ia juga sedari kemarin mengeluh sebab selang yang menempel di tangannya, itu membuatnya terasa terganggu, Sam ingin kembali ke jalan bukan hanya terbaring tak berdaya di atas ranjangnya.

Drtttt...drtttt

Telphone yang berada di dekat nakas itu berbunyi dengan nyaring memenuhi seluruh ruangan, dengan perasaan kesal Sam mengambilnya dengan kasar, siapa yang berani mengganggu waktu nya, sebab lelaki itu lagi enak-enaknya menikmati kesendiriannya.

"Cepet," ujar Sam ketus.

"Busett santai pa bos, gue sama anak-anak mau ke markas dulu, lo aman kan sendiri?" Ternyata Jun, bagaimana bisa lelaki itu meremehkan Sam.

"Lo kira gue siapa?" Tanya Sam balik yang buat Jun terkekeh disebrang sana.

"Ya kirain, lo kan bandel, eehh Sam itu? -iya, sini gue mau ngomong bentar." Disebrang sana terdengar sekali suara Galtero yang sepertinya mengerusuhi Jun yang ingin bicara, membuat Sam terkekeh pelan mendengar tingkah temannya.

"SAM JAVIER,"

Sam menjauhkan ponsel dari telinganya saat suara teriakan Galtero langsung masuk ke dalam telinganya begitu dalam.

"Jangan teriak!" Ujar Sam kesal.

"Hehee, oh ya tadi kata anak-anak yang di markas ada roti biasa yang dateng, mau gue bawain ga kesana?"

"Iya, bawain," jawab Sam cepat.

"Yaa oke bro, gue matiin ya, eh lo aja deh yang matiin,"

Sam menggeleng lalu ia mematikan telphone yang terhubung ke sebrang sana.

***

"Lo kenapa dah? Di kelas juga diem aja ngelamun, ada masalah?"

Ashley terpelonjak karena temannya yang berbicara terlalu keras, sungguh memang ia merasa sangat lelah hari ini entah karena apa, sedari pagi setelah dari bakery Ashley selalu memikirkan keadaan lelaki yang telah menolongnya beberapa waktu lalu. Sepertinya Ashley merasakan sesuatu yang berbeda ketika bersama lelaki pemilik nama Sam tersebut. Selalu ada rasa ingin menyayangi?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRIVING TO REALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang