11

684 86 4
                                    

Sekarang berlatarkan suasana taman serta hembusan angin lembut, sinar matahari yang tidak begitu menyorot akibat tertutup awan, membuat bumi tidak terlalu panas untuk hari ini.

Seorang gadis yanga mengenakan gaun biru laut sedang mengelilingi area taman kediamannya. Tangannya mulai menyentuh bunga merah muda yang tumbuh dengan sehat.

Sepasang bola mata matanya terus menatap bunga tersebut. Tangannya tanpa sadar mulai menggapai bunga tersebut. Gadis itu masih menatap bunga yang berada ditelapak tangannya, bunga yang sungguh cantik.

Grep!

Bunga itu ia remas dengan sekuat tenaga sehingga menjadi rusak. Tatapannya yang lembut sekarang berganti menjadi tajam.

Tidak lama dirinya mendengar suara langkah kaki dari arah belakang. Gadis itu membenarkan posisi pandangannya menjadi tegap, pandangannya menatap lurus. Membelakangi seseorang laki-laki berambut blone, rambut bagian depannya menutup bagian keningnya.

Sepasang mata biru kristalnya terus memandang gadis yang berdiri disana. Dirinya mulai melangkah kan kakinya untuk mendekat, menyentuh bahu gadis itu.

"Claude"

Satu panggilan berhasil menghentikan laki-laki itu, tangannya yang hampir menyentuh bahu gadis itu kini berhenti dan mulai turun kembali.

"Itu benar kau... kan?" gadis itu kembali bertanya. Tidak ada respon apapun darinya, hal itu membuat gadis itu menghela nafas panjang lalu membalikkan badannya.

Dua insan mata saling bertapapan sekarang. Ekspresi datar yang sama-sama mereka tunjukkan.

Hembusan angin mulai terasa, sehingga menggerakkan rambut mereka sesuai arah angin. Untuk beberapa saat mereka saling diam, dengan senyuman tipis gadis berambut biru itu mulai menyentuh salah satu bahunya Claude, mendekatkan posisi mereka berdua sehingga bibir gadis biru itu berada didekat telinga laki-laki berambut emas itu.

"Bagaimana kalau kita akhiri saja pertunangan ini?"

Tiba-tiba saja memutuskan pertunangan? Claude lantas melebarkan kedua matanya dengan sempurna. Tubuhnya membeku.

"Apa alasannya sehingga kau memutuskan pertunangan kita?" Claude bertanya, padangannya mulai terlihat lebih dingin. Matanya melirik kearah gadis di sebelah nya.

"Karena, aku--"

"Tidak. Aku tidak butuh alasannya kalau dipikir-pikir lagi. Karena aku tidak akan pernah setuju" ucap Claude yang secara tiba-tiba memotong pembicaraan [Name].

Gadis bangsawan itu mulai membenarkan posisi berdirinya. Mereka lagi-lagi saling menatap untuk seperkian detik. Selanjutnya Claude mulai mendekat kearah gadis itu, tiba-tiba saja auranya mulai mencengkam.

Claude mendekat sehingga bibir nya berada didekat telinga gadis itu. Dapat gadis itu rasakan hembusan nafas yang menggelitik dirinya.

"Aku tidak akan melepaskanmu"

Dengan cepat [Name] memberikan jarak. Claude masih diposisinya, sepasang matanya secara perlahan mulai menatap gadis yang memberikan jarak diantara mereka berdua.

"Apa yang kau inginkan?" Claude bertanya. Laki-laki itu mulai memperdempet jarak. [Name] tetap melangkah mundur karena Claude terus saja melangkah maju dan itu semakin cepat.

Grep

Claude menyambar tangan tunangannya lalu menarik tangan itu sehingga tubuh mungil [Name] ikutan tertarik dan menabrak dada bidang milik Claude.

Satu tangan Claude juga melingkar dipinggang ramping milik [Name]. "Kenapa kau tiba-tiba saja berniat kabur?"

"Terus terang saja. Aku membutuhkan kekuasaan"

𝖖𝖚𝖊𝖊𝖓 (CLAUDE X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang