"Selamat datang kembali Nona"
Kedatangan [Name] disambut oleh beberapa pelayan dengan suasana yang gembira. Gadis itu membalasnya dengan gembira jugaa.
Ia melangkah kan kakinya menuju ruangan Ibunya untuk memberitahukan laporan terkait ia baru saja kembali dari Istana Obelia.
Tok tok tok
"Masuk" Vender menjawab.
Kriett
"Saya sudah kembali Ibu" [Name] melangkah masuk dengan begitu anggun didepan sang Ibu.
Vender menatap putrinya, tatapan tajam yang ia miliki menusuk gadis kecil tersebut. Saat ini Vender sedang duduk sambil menikmati teh hangat.
"Duduklah"
[Name] duduk berhadapan dengan sang Ibu, lalu melaporkan semua kegiatanya selama di Istana hari ini.
Vender hanya bergumam lalu mengatakan pertahankan posisinya. "Kalau bisa, kau harus menjadi yang tertinggi"
"Baik Ibu" [Name] mengatakanya sambil tersenyum lembut dan kedua matanya tertutup.
[Name] izin pamit lalu kembali berjalan menuju keluar ruangan dan kembali untuk beristirahat.
Brukh
Gadis itu melemparkan dirinya diatas kasur, menikmati keempukan kasur yang sedang ia nikmati.
Pintu kamarnya terbuka dan menunjukkan kehadiran Sasa sambil membawa beberapa lembar handuk dan menyuruh [Name] untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Ia nurut lalu melakukannya, badanya mulai dibersihkan dan pakaianya sudah diganti menjadi pakaian santai, hari ini ia tidak ada jadwal.
"Nona, apa anda ingin kue kering?" Sasa menawarkan kepada [Name] disaat tanganya sedang menyisiri rambut biru miliknya.
"Mau!" [Name] menjawabnya dengan gembira, mengundang tawa Sasa.
"Bagaimana hari ini Nona?" Sasa bertanya lagi dan mulai memodelkan rambut gadis tersebut karena [Name] yang memintanya.
"Seru! Sasa tau tidak, Claude begitu lucu disaat bersamaku!" [Name] mengatakannya dengan raut wajah semangat.
"Begitu? Syukurlah" Sasa tersenyum bahagia.
"Benar! Benar! Dia memerintahku untuk jangan kemana-mana, harus menunggunya" [Name] lanjut bercerita lalu dirinya sudah selesai.
"Anda begitu semangat Nona" Sasa tertawa. [Name] tersenyum manis, turun dari kursinya lalu memeluk Sasa dengan erat.
"Hari ini aku menikmatinya!"
"Baguslah" Sasa tersenyum, ia senang jika Nonanya merasa bahagia. Sasa juga memeluk gadis kecil itu lalu memintanya untuk menunggu didalam kamar.
"Saya akan kembali membawakan kue kering" ucap Sasa dan menutup pintunya.
Klek
Pintu sudah tertutup, [Name] menatap sejenak kearah pintu lalu tatapanya kini berubah menjadi tidak bersemangat. Gadis itu berjalan menuju meja kecil yang berada disebelah kasurnya, lalu membuka laci kecil disana.
Selembar surat berada didalam laci tersebut, beserta sebuah hiasan rambut yang berwarna kuning keemasan. [Name] mengambil hiasan rambut tersebut.
Hiasan rambut itu pemberian dari Anatasius. Laki-laki itu memberikan padanya saat bertemu beberapa hari yang lalu.
[Name] tidak pernah menggunakan hiasan rambut tersebut. Bibir gadis itu terbentuk senyuman tipis, tatapannya menajam.
"Kenapa Anastasius memberikannya padaku ya?" [Name] mengatakannya dengan ekspresi yang masih sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖖𝖚𝖊𝖊𝖓 (CLAUDE X READER)
Fiksi PenggemarPutri satu satunya dari keluarga Viscountess Ornext kini hidup dengan didikan yang keras karena dirinya akan menjadi tunanganya dari pangeran ke-II saat ini yang bernama- Claude De Alger Obelia. Disaat keduanya bertemu, [Name] meyakinkan dirinya ing...