Prolog

168 6 0
                                    

Cerita murni fiksi karya penulis. Tidak ada unsur politik, SARA, dll. Maaf jika terdapat kesamaan nama, tokoh, alur, dll. Bukanlah suatu kesengajaan.

***

Bagi Alana, hidup ini ribet.
Lebih ribet lagi menonton berita hasil kampanye yang mengumumkan, bahwa .... "Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi nasional pemilihan presiden yang menunjukkan pasangan Suprapto Utomo-Zainal Abidin menang ...."

"Hah ... hidup gue ...." Gadis remaja itu menunduk lesu sambil memijit dahinya. Sudah sulit menjadi putri Panglima TNI yang diberitakan di mana-mana, begitu Suprapto pensiun malah terpilih menjadi RI 1. Entah kapan kebebasan sebagai anak benar-benar berpihak padanya? Pikirnya bertanya-tanya.

Sebagai anak bungsu dari 6 bersaudara, dia kerap disorot karena belum menunjukkan pencapaian apa pun seperti saudara-saudaranya selain pencapaiannya sebagai anak SMA kelas XI yang tak berprestasi. Bahkan saat musim kampanye pun, berita-berita online menjadikannya sebagai sasaran untuk dibanding-bandingkan dengan anak dari paslon nomor urut 2 yang semuanya sudah sukses berkarier sebagai dokter spesialis.

"Sosok Alana Kirana Utomo Anak Bungsu Suprapto Utomo yang Tak Pernah Berprestasi"

"Sosok Mirip Alana Kirana Utomo Didapati Ikut dalam Balapan Liar"

"Perbedaan Prestasi Alana Anak Bungsu Suprapto Utomo dengan Nayara Anak Bungsu Zainal Abidin yang Bak Bumi dan Langit"

"Alana Kirana Utomo Diduga Terlibat Hubungan Pacaran yang Terlalu Vulgar"

"Alana Kirana Utomo Tak Berhijab Meskipun Ayahnya Meminta Dukungan Ulama dalam Kampanye"

Dia sampai mengingat dengan jelas topik berita-berita keji yang suka menyerang dirinya itu, dan sekarang dia harus bersiap-siap untuk cobaan selanjutnya.

"Hah ...."

Meskipun dia menghela napas seribu kali sekalipun, waktu terus berjalan dan dia harus menyaksikan ayahnya berbangga saat dilantik sebagai presiden. Dia harus ikut tersenyum di depan kamera sebagai bentuk kebahagiaan palsu, meskipun dia pasti dihujat lagi karena tak berhijab.

"Alana? Alana? Bagaimana perasaan kamu menjadi anak dari presiden?" tanya salah seorang wartawan mewakili banyak wartawan dan kamera yang diarahkan ke arahnya setelah keluar dari Istana Negara.

"I don't care," jawab Alana enteng sebelum pergi ke mobilnya.

Sontak lima belas menit kemudian, berita tentangnya viral seketika.

"Detik-Detik Alana Utomo Menjawab Pertanyaan Wartawan ...."

"Alana Utomo Terlihat Tak Suka Ayahnya Menjadi Presiden"

"Alana Utomo Kembali Berulah dengan Menjawab Begini"

"Ada Apa dengan Keluarga Suprapto Utomo?"

Berita yang membuat kebahagiaan Suprapto pada hari pelantikannya sedikit berkurang.

"Kenapa kamu harus menjawab begitu?! Memalukan!" Wajah Suprapto merah padam menahan amarah. "Bisa gak sih kamu buat bangga Ayah dikit aja?! Kamu lihat kakak-kakak kamu, mereka lebih dewasa saat seusia kamu dan berprestasi. Sedangkan kamu? Hanya bisa buat malu!"

Mengejar Tuan PaspampresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang