Senin, 10 Februari 2019.
Seperti biasa, hal yang selalu Dara lakukan, adalah berjaga di gerbang sekolah, mengamati atribut para siswa yang dipakai.
“Eh lo! kenapa nggak pake sabuk?” tanya Dara.
“Aduh, lupa gue.”
“Siapa nama lo?” tanya Dara.
“Alby, cantik-cantik kok galak.” jawabnya. “Enak aja, udah sana.”
Tak lama, siswa yang sudah terkenal berandalan datang, Gian dan sekumpulan teman-temannya. Mereka semua tidak memasukkan seragam nya.
“Hei, seragam nya di masukin!” teriak Dara. Gian dan teman-temannya pun terpaksa merapikan seragam nya di saat itu juga.
“Dasi nya yang rapih!” lanjut Dara.
“Iya deh iya bu osis.” sahut salah satu dari mereka.
Setelah pukul tujuh kurang dua menit, Dara bersiap siap akan menutup gerbang sekolah, karena upacara pun akan segera di mulai. Namun, masih ada satu orang siswa yang baru datang, seperti biasa, selalu saja Aksa.
“Ckck, masih aja telat.” ujar Dara menggelengkan kepalanya.
“Telat sekolah mah nggak papa, Dar. Yang jangan itu telat mencintaimu.” sahut Aksa sembari tersenyum.
“Gombal, masukin baju nya Aksa. Itu, dasi nya mana coba?” tanya Dara. Aksa menyengir sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Ilang, Dar.”
“Bener-bener ya, yaudah baju nya masukin, cepetan, upacara udah mau mulai.” titah Dara, Aksa segera memasukan baju nya asal. “Emang nggak pernah rapih lo mah, gue catet ya. Udah kesana masuk.” ucap Dara, namun Aksa masih tetap diam disana.
“Kenapa lagi?”
“Bareng masuknya, biar kayak orang pacaran.”
*****
Dara sibuk membaca buku di perpustakaan, setelah ini ada ulangan harian Sejarah, jadi Dara membaca-baca di jam istirahat agar nilainya bisa memuaskan.
“Ekhem, fokus banget bu.” ucapnya, Dara tidak mendongak, ia sudah tau itu Aksa.
“Lo nggak baca juga udah pasti dapet nilai bagus.” lanjutnya. “Nggak menjamin.” sahut Dara sembari menegakkan kepalanya.
“Kenapa kesini?” tanya Dara.
“Mau aja. Pulang sekolah pulang sama gue ya?”
“Gue mau ke Toko buku, mau cari novel.” jawab Dara.
“Yaudah kalo gitu gue temenin.”
“Enggak, nggak usah. Ngerepotin lo terus.” tolak Dara.
“Gue suka direpotin, tapi sama lo.”
*****
TRING!
15.00
Dara mengemaskan barang-barang nya, meneguk air mineral lalu berjalan keluar kelas. Didepan kelasnya, dia langsung menemukan Aksa.
“Ayo calon pacar.”
Dara hanya tersenyum miring, lalu berjalan beriringan bersama Aksa. Mereka menyebrangi jalan untuk menuju parkiran. Karena, parkiran siswa-siswi ada di seberang sekolah, di lahan kosong yang cukup luas. Motor Aksa mulai melaju menuju mall terdekat dari sekolah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Dara.
Teen Fiction"Kita emang nggak indah di akhir, tapi kita 'pernah' saling membahagiakan." ***** Dara, siswa SMA yang dipertemukan dengan kedatangan Aksa di hidupnya. Siswa nakal, hobi berantem, buat ulah, dan cari masalah. Kedatangan Aksa di hidupnya, ternyata me...