15. Cuek

1 0 0
                                    

Kamis, 17 Agustus 2019.

Dara sangat sibuk-sibuknya di osis, hari ini adalah hari di mulainya perlombaan si sekolah, di mulai dari upacara kemerdekaan, hingga sekarang saatnya perlombaan di mulai. Kini sedang di laksanakan perlombaan bakiak. Dara yang sedang mengawasi perlombaan hanya menatap kosong ke lapangan.

   “Hei, ngelamun aja?” Bian datang membuyarkan lamunan nya. Dara hanya tersenyum tipis lalu kembali fokus pada lapangan.

Saat sedang fokus, Dara tak sengaja menatap Aksa yang melewati area osis, tidak ada senyuman yang terukir disana, begitu dengan Dara, Dara memasang wajahnya datar. Sudah dua hari sejak kejadian di rumah sakit, mereka tidak ada percakapan apapun, bahkan saling menatap pun enggan.

Dara hanya melamun sambil mendengarkan lagu yang terputar, lagu yang berjudul Putus Atau Terus-Judika.

🎵 Coba tanyakan lagi pada hatimu

🎵 Apakah sebaiknya kita putus atau         terus

🎵 Kita sedang mempertahankan hubungan, atau hanya sekedar menunda perpisahan

   “Dar, jangan ngelamun terus. Banyak pikiran? kalo lagi nggak fokus mending ke ruang osis aja, tenangin pikiran lo.” kata Farah menghampiri. Dara mengangguk, “Kalo gitu gue ke ruang osis dulu ya, Far. Sori.”

   “Iya gapapa, aman kok.”

Dara segera meninggalkan area lapangan, ia berjalan menuju ruang osis. Ternyata banyak sekumpulan teman Aksa yang sedang berkumpul di koridor dekat ruang osis. Sungguh, sial bagi nya. Dara berjalan santai tanpa melirik sedikit pun, dia segera masuk ke dalam ruang osis.

   “Dara! Aksa nya jangan di diemin terus dong!” celetuk seseorang entah siapa sedikit berteriak, Dara menghela napas tidak memperdulikan nya.

Dara memilih membuka laptop nya yang dia simpan di ruang osis, lalu mengerjakan tugas file yang belum sempat dia selesaikan.

Ting!

Rahas
dimana, Dar?

me
di ruang osis

Rahas
berantem sama Aksa? kenapa nggak bilang?

Dara memilih mematikan ponselnya, tidak berniat untuk membalas chat dari Rahas. Semuanya terasa pusing di pikirannya, banyak hal yang membuatnya melelahkan.

*****

Dara mengaduk bakso nya tanpa minat untuk memakan nya, padahal anggota osis lain sangat bersemangat karena bakso ini adalah traktiran dari ketua osis.

   “Kenapa deh, Dar?” tanya Lula.

   “Gue nggak minat buat makan, nih lo mau nggak?”

   “Apaan sih, Dar. Kita tuh abis kegiatan, capek, makan dong, ntar sakit.” ujar Lula.

   “Mending sakit, diem dirumah.” kata Dara.

   “Ckck, cepet makan, nanti Aksa marah kalo lo nggak makan.”

emang marah, lagi marahan.

*****

Rahas yang sedang bermain bersama Aletta menoleh kala Aksa keluar dari kamar dan menghampiri mereka.

Maaf, Dara.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang