Pagi-pagi sekali Dara sudah berangkat, dikarenakan hari ini jadwal akan sangat padat, anggota osis diharuskan datang pagi-pagi. Sebelum pukul enam pagi Dara dan anggota osis lainnya sudah berkumpul di lapangan.
Anggota cowok sibuk memasang stan setiap kelas, sementara anggota cewek sibuk menata meja dan kursi di pojok lapangan untuk berkumpulnya anggota osis.
Setelah memakan waktu kurang lebih setengah jam, anggota osis berkumpul ditengah lapangan, membuat lingkaran, satu tangan mereka saling bertumpukan di tengah.
“OSIS? JAYA! JAYA! JAYA!”
Setelah selesai, anggota osis dipersilahkan diam di pojok lapangan yang sudah disediakan. Cewek-cewek lain sibuk berfoto lantaran memakai jas osis berwarna biru.
“Keren banget gue nih, fotoin dong.” ucap Alya. Dara mengangguk lalu segera mengarahkan kamera ponsel pada Alya yang tersenyum manis disana, memasukan satu tangannya ke saku jas.
“Wah bagus hasilnya, lo mau gue fotoin nggak?” tanya Alya, Dara menggeleng tidak minat.
07.00
“Perhatian, kepada seluruh siswa-siswi diperkenankan memasuki area stan kelas nya masing-masing, terimakasih.”
Dara tidak mengikuti stan kelasnya, karena ia harus tetap berkumpul bersama osis. Padahal, Dara merindukan teman-teman sekelasnya dan sangat ingin mencicipi apa yang dijual kelasnya.
“Itu, Dara sama Bian, tolong cek gerbang dong, suruh anak anak terlambat cepetan masuk. Karena acara mau dimulai.” perintah Aldo.
Dara dan Bian segera berjalan menuju gerbang, ternyata masih sangat banyak anak anak yang bahkan berkumpul di depan gerbang.
“Ini tolong ya, cepetan masuk. Acara bazar mau dimulai.” ucap Dara.
“Hah sumpah? okei okei.” rombongan cewek-cewek itu pun segera memasuki gerbang.
Setelah lima menit berdiri disana, Dara rasa sudah tidak ada lagi yang terlambat. Namun Dara salah, Aksa baru saja memasuki area gerbang sekolah.
“Masih jaman terlambat?” tanya Dara.
Aksa tersenyum, “Sebenernya nggak jaman sih, jaman nya kan mencintaimu.” jawab Aksa.
“Ckck, cepetan masuk, acara mau di mulai.”
“Salah, Dar. Acara nggak mau di mulai karena lo belum mencintai gue.” ucap Aksa.
“Aksa!”
Aksa tersenyum lalu segera memasuki area lapangan. Dara melipat kedua tangannya di dada sembari menghela napasnya.
“Yaudah ayo balik kedalem.” ajak Dara pada Bian.
*****
Acara sudah dimulai sejak lima belas menit lalu, siswa siswi sangat ricuh di lapangan, sibuk mengunjungi setiap stan, karena jujur, yang dijual setiap kelas sangat unik. Alya sibuk mengunjungi stan, terutama pada stan kelas kak Darel.
Dara berjalan menghampiri salah satu stan yang menjual benda-benda lucu, squishy berkarakter yang sangat gemas. Tapi sayang, antriannya sangat panjang, Dara memilih mundur, karena cuaca juga sangat terik, akan sangat malas untuk mengantri.
“Mau?”
Dara menoleh ke arah sumber suara sembari menyipitkan mata karena silau, ternyata Aksa.
“Iya.”
Aksa terlihat akan membelikan, namun Dara tau, pasti cowok itu akan menyerobot antrian orang. Dara menahan pergelangan tangan Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Dara.
Fiksi Remaja"Kita emang nggak indah di akhir, tapi kita 'pernah' saling membahagiakan." ***** Dara, siswa SMA yang dipertemukan dengan kedatangan Aksa di hidupnya. Siswa nakal, hobi berantem, buat ulah, dan cari masalah. Kedatangan Aksa di hidupnya, ternyata me...