08.00
Dara terbangun dari tidurnya, ia mengucek mata nya lalu segera melihat jam dan membuka ponselnya. Sudah ada lima pesan masuk dari Rahas yang katanya sudah di bandara.
“BEGO DARA BEGO!”
Dara segera berlari, mandi secepat mungkin, mengganti baju dan segera mungkin berangkat.
Sesampainya di bandara, Dara sudah menemukan Rahas, Aksa, ketiga temannya, dan ketiga teman Aksa disana. “Maaf.” ucap Dara membuat semua menoleh.
“Its okay, Dar. Masih sepuluh menit lagi kok.” ucap Rahas.
“Lo pasti semalem begadang, iya kan?” tebak Sonya membuat Dara menyengir malu. Dara menatap Aksa, ia menghampiri cowok itu. “Boleh minta waktunya lima menit?” tanya Dara, yang di balas anggukan oleh Aksa. Mereka pergi sedikit menjauh dari teman-temannya.
“Boleh minta pelukan terakhir nya?” tanya Aksa membuat mata Dara memanas. Dara mengangguk, lalu mereka saling menghamburkan pelukannya, seakan menghempaskan rasa rindu yang selama ini mereka tahan.
“Makasih untuk semua yang lo kasih ke gue, gue beruntung sekaligus bahagia bisa ketemu lo, tapi maaf kalo lo harus ketemu gue.”
“Terimakasih kembali. Tapi Dar, ketemu lo itu, adalah hal yang paling gue syukuri dalam hidup.”
“Gue ngelepas lo dengan terpaksa, kalo di bilang masih sayang ya sayang banget sebenernya, tapi lo pantes dapetin orang yang lebih baik dari gue.” ucap Aksa membuat Dara meneteskan air matanya.
“Janji ya setelah nggak ada gue dikehidupan lo, lo harus jauh lebih bahagia dan temukan orang yang bisa memahami lo lebih dari gue.” ucap Dara sembari menangis.
“Iya, Dar. Lo juga ya, terimakasih untuk semuanya. Jangan nangis, kasian air mata lo hanya buat nangisin cowok brengsek kayak gue.”
“No, jangan bilang gitu.” tepis Dara.
“Gue pergi ya, Dar. Jangan kecewain Samuel, dia tulus mencintai lo.”
“Good bye, Aksa. Semoga kita bertemu lagi, in another life.”
*****
And, this is the end.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Dara.
Teen Fiction"Kita emang nggak indah di akhir, tapi kita 'pernah' saling membahagiakan." ***** Dara, siswa SMA yang dipertemukan dengan kedatangan Aksa di hidupnya. Siswa nakal, hobi berantem, buat ulah, dan cari masalah. Kedatangan Aksa di hidupnya, ternyata me...